Chapter 4. Hurt

473 23 4
                                    

"Kau kalah Sunbae"

*Promise*


"Chakkaman, biar aku ambil handuk dan air hangat untuk mengompres luka mu" ucap Hyejin berjalan mencari handuk ataupun kain lain dan air hangat. Setelah semuanya lengkap Hyejin kembali ke tempat tidur Jimin-namja tadi- di ruang kesehatan

"biar aku kompreskan" ucap Hyejin sambil mengompres luka Jimin

"noona mengapa tadi kau menangis?" tanya Jimin sontak membuat Hyejin kaget dan gelagapan untuk menjawab nya.

"Mwo? A-aniya" bantah Hyejin sambil terus mengompers luka Jimin

"sudahlah noona bicara saja padaku tak usah ragu, aku akan menjaga rahasiamu" janji Jimin kepada Hyejin agar Hyejin mau memberi tahunya. Hyejin menatap Jimin ragu.

"Noona, kau bisa menjahit mulutku jika kau belum percaya padaku" ujar Jimin sambil menunjuk bibirnya.

"Apa kau janji tidak menyebarkannya?" Tanya Hyejin sambil menyodorkan kelingkinnya pada Jimin.

"Yakso!" Ujar Jimin kemudian menautkan kelingkingnya ke jari Hyejin.

"Jhah! Sekarang ceritalah" ujar Jimin lembut.

Hyejin menundukkan kepalanya. Ia bingung harus memulainya darimana.

"Ja-jadi begini, kau tau namja yang memukulmu tadi? Dia adalah kekasihku. Kim Taehyung. Dulu dia adalah pria dingin dan menyebalkan yang suka menggangguku. Dulu aku membencinya. Sangat membencinya, hingga tiba-tiba dia datang padaku dan menyatakan cintanya padaku. Saat itu aku sangat senang karena ternyata selama ini aku juga menyukainya. Kami berpacaran tanpa ada sedikit masalah pun. Hingga.." Cerita Hyejin terhenti dengan air matanya yang kembali menetes. Terlalu sakit untuk mengingat kelakuan Taehyung akhir-akhir ini.

Jimin sendiri tak bisa berbuat apa-apa selain menjadi pendengar yang baik untuk Hyejin.

"Hingga beberapa hari yang lalu Taehyung berjanji padaku dikantin sekolah dan seisi kantin itu menjadi saksi atas janjinya. Tapi, seminggu kemudian ia menghilang. Kemarin aku menemukannya sedang bercumbu dengan seorang gadis dikoridor ujung sebelah kantin, dan tadi aku menemukannya sedang bercinta dengan jalamg disini. Di ruang kesehatan ini" ujar Hyejin dengan pipi yang sudah basah. Ia tak mampu memikul beban ini sendiri. Ia merasa sudah dilupakan oleh Taehyung.

Jimin menggenggam tangan Hyejin dan menghapus air mata Hyejin. Jimin tersenyum seolah menguatkan Hyejin.

"Menangislah jika itu membuatmu lega noona. Aku akan jadi sandaranmu jika kau butuhkan" ujar Jimin tulus. Hyejin memeluk erat Jimin dan menangis sejadi-jadinya. Jimin membiarkan almamaternya basah oleh air mata Hyejin.

Setelah cukup tenang, Hyejin melepaskan pelukannya dan tersenyum pada Jimin.

"gomawo jiminnie" hyejin tersenyum dan mengacak surai orange Jimin.

"jiminnie?" tanya Jimin aneh ketika Hyejin memanggilnya dengan sebutan itu.

"Ne, itu panggilan kesayanganku untuk adik kecil ku yang imut ini"ucap hyejin mencubit pipi besar Jimin.

"aku sudah besar noona" ucap Jimin malas setelah mendengar Hyejin yang memanggilnya adik kecil.

"Tapi kau terlihat seperti bayi koala yang merajuk dimataku" ujar Hyejin. Mereka tertawa bersama.

"Jah, Jiminnie. Aku kembali ke kelas ne?" Tanya Hyejin setelah membersihkan alat medis dan mengembalikannya seperti semula. Jimin mengangguk.

"Geurae, aku pergi. Annyeong" ujar Hyejin ceria dan keluar dari ruangan dimana kekasihnya "bercinta" dengan jalang.

"kau tak pantas untuk disakiti noona. hatimu terlalu baik, kau seperti malaikat" gumam Jimin kemudian berbaring dan memilih membolos pelajaran dan tidur di ruang kesehatan.

*Promise*

Hyejin berjalan lemah ketika bel pulang berbunyi. Ia terus berjalan sambil menunduk. Otaknya terus memutarkan film dimana ia dan Taehyung berjalan bersama dan tertawa. Film itu terus terulang seperti kaset rusak.

Ketika Hyejin mengangkat kepalanya, secara tak sengaja matanya bertemu dengan seseorang yang sangat ingin ia hindari namun juga orang yang ia rindukan.

KIM TAEHYUNG

Dia berdiri disana. Memandang Hyejin dengan tatapan lemah dan bersalah. Perlahan, Taehyung mendekati Hyejin.

"Hyejin" lirih Taehyung menghapiri Hyejin namun semakin Taehyung mendekat, Hyejin terus menjauh

"Untuk apa disini?" Tanya Hyejin

"Untuk meminta maaf padamu" ucap Taehyung lirih sambil terus mendekat

"jangan mendekat!" cegah Hyejin

Hyejin berlari pergi menjauhi tempat itu. Ia berlari menuju taman sekolah.

"NAM HYE JIN!!" teiak Taehyung namun Hyejin tidak mempedulikannya ia terus berlari dan berlari hingga ia sampai.

Air mata Hyejin mengalir lagi. Entah sudah berapa kali air matanya jatuh saat melihat Taehyung. Hatinya sangat sakit.

Hyejin merasakan pelukan yang sangat hangat.

"Noona, kau menangis lagi?"

Hyejin tau suara itu. Hyejin langsung memeluk erat sosok itu. Ya, dia Jimin. Adik kecilnya saat berada di ruang kesehatan.

"Noona, air matamu membuatku hancur. Bisakah kau tak mengeluarkan air menyebalkan ini? Bisakah kau berjanji padaku agar air menyebalkan ini tidak turun dari matamu yang cantik ini?" Ujar Jimin lembut. Hyejin mengangguk lalu melepaskan pelukannya. Ia menghapus air matanya dan tersenyum.

"Aku berjanji" ujar Hyejin. Senyum itu berganti teriakan ketika secara brutal Taehyung menarik kerah Jimin dan melempar Jimin ketanah.

"BANGSAT KAU! BERANINYA KAU MENYENTUH YEOJAKU?" Teriak Taehyung didepan Jimin.

"TAEHYUNG LEPASKAN DIA!" Teriakan maut Hyejin membuat hati Taehyung tergetar.

"Kau bilang apa? Yeojaku? Hei Taehyung, sudah berapa yeoja yang kau cap seperti itu? Aku? Mungkin keseratus? Atau mungkin keseribu?" Sindir Hyejin.

"Kau marah padanya? Kau bahkan tak pantas menyentuhnya. Dia ada di saat aku membutuhkan pelukan dari mu sedangkan kau? kau pergi bersama jalang! aku tau! aku tau semuanya yang kau lakukan bersama jalang di ruang kesehatan! kau berubah! kau menghilang! kau seperti Taehyung yang dulu sebelum kau menjadi kekasihku" Marah Hyejin. Ia mengeluarkan semua isi hatinya dan menatap Taehyung terluka.

Taehyung tidak bisa berkata apa-apa. Kini penyesalan mulai hinggap dihatinya. "mia..." belum Taehyung selesai berbicara Hyejin telah memotong apa yang akan taehyung bicarakan

"mwo? Mia? mianhae, mianhae dan mianhae! aku sudah lelah memaafkan mu! kau terus saja mengulangi kesalahan yang sama! maaf kau jadikan senjata! aku lelah Taehyung aku lelah!" ucap Hyejin lalu menangis. Taehyung tak bisa melihat yeojanya menitihkan air matanya lagi hanya karena orang sepertinya.

"Mianhae, Jeongmal Mianhae"

TBC^^

Regards,

Victorian Devil

PROMISE [BTS NC FANFICTION]Where stories live. Discover now