" Pelangi lo kenapa? "
" Gue nggak apa-apa. Gue cuma takut ruangan sempit, dan gue harus keluar seka " belum selesai bicara Pelangi jatuh pingsan di pelukan Bintang." Pelangi pliss lo kenapa, lo jangan suka nakut-nakutin gue deh nggak lucu tau " Kini Bintang mulai cemas
" Pelangi gue harap lo nggak mati sekarang, gue masih butuh lo ,gue masih pengen untuk ngacauin hidup elo " Kepanikan Bintang kini mulai memuncak
Hati Bintang kini terasa tak karuan melihat cewek yang selalu ia bully kini terbaring lemah dipelukannya. Dia hanya bisa berharap ada orang yang akan membuka pintu dan menyelamatkan hidup Pelangi yang terbaring lemah. Dalam benaknya ia hanya bisa berfikir bagaimana cara keluar dari ruangan itu tentunya dengan gadis yang sedang bersamanya. Entah mengapa hati Bintang kini mulai kasihan melihat gadis yang sering mengomelinya dengan suara cemprengnya telah terbaring tak berdaya.
15 menit kemudian akhirnya Pelangi telah sadar dalam keadaan panik. Pelangi gugup dan menangis dengan keras. Entah apa yang dirasakan Pelangi. Mungkin ketakutan yang sangat mendalam. Ya, Pelangi takut ruangan sempit ketika usianya menginjak 10 tahun karena saat itu ia diculik dan yang parahnya ia dikurung diruangan gelap dan sempit. Jujur saja Bintang sangat sedih melihat Pelangi menangis saat itu.
Walupun Bintang adalah orang yang sangat dingin,ia tetap mempunyai rasa iba terhadap orang lain.
" Pelangi, gue harap lo tenang ya, pliss jangan nangis, walaupun gue sering brengsek sama elo, gue masih punya rasa kemanusiaan kok " ujar Bintang
" Bintang, gue mohon tolongin gue, gue takut " Pelangi tidak bisa membendung air matanya sehingga mukanya seketika memucat
" Sabar ya Pelangi, kita pasti keluar kok! Lo cukup percaya aja sama gue! Ok? "Bintang kini mulai meyakinkan Pelangi
" Truss sekarang gue harus apa tang? " Pelangi kini mulai kebingungan.
" Lo cukup tenang dan duduk disini, gue akan coba untuk ngedobrak pintu ini, Gue harap lo tenang! Ok? " Ujar Bintang kebingungan.
Ketika Bintang ingin berdiri sebuah tangan lembut menariknya.
" Bintang, Lo cukup duduk di sebelah gue, gue akan merasa aman, pliss "wajah Pelangi kini mulai lemah dan lesu.
Bintang mengikuti perkataan Pelangi dan duduk di sebelahnya. Lama-kelamaan Pelangi tertidur di bahu Bintang, Pelangi sekarang merasa aman ketika bersama Bintang. Mereka sekarang telah tertidur diruangan itu dengan keadaan yang gelap, pengap, dan diluar sekarang telah hujan deras.
Beberapa saat kemudian. Terdengar penjaga sekolah membuka ruangan tersebut. Penjaga sekolah pun kaget mendapati keduanya ada diruangan yang sama. Penjaga sekolah membawa mereka berdua keruang BK,ya karena masih jam pelajaran. Sesampainya diruangan BK Pak penjaga sekolah menuduh mereka dengan hal-hal yang negatif. Mereka ingin mengelak, tapi meskipun mereka membela diri ia pasti akan tetap terlihat bersalah. Akhirnya sekolah memutuskan untuk menskors mereka berdua selama 1 minggu. Mulai hari ini!
"Dan sekarang saya akan nelfon orang tua kamu Bintang"Guru BK itu terlihat sangat serius. Karena ia langsung bereaksi dengan telepon genggamnya.
" Halo bisa bicara dengan ayahnya Bintang? Saya gurunya ingin memberitahukan bahwa Bintang kedapatan berduaan di salah satu gudang Pak! Apa bapak sudah pulang dari luar negeri? Jika sudah tolong datang kemari Pak! "
" Ya tentu saja saya akan kesana " Ayah Bintang yang mendengar semua itu merasa sangat syok dan segera bergegas ke Sekolah Bintang.
Beberapa saat kedua orang tua Bintang datang dan tanpa basa-basi Ayahnya langsung menampar Bintang dengan keras. Pelangi yang melihatnya sangat kaget dan spontan ia menangis karena tidak percaya apa yang ia lihat saat ini. Ia sangat merasa tidak enak kepada Bintang karena kecerobohannya berakibat fatal seperti ini.
"Makasih bu sudah memberi tau! Sekarang Ayah minta kamu pulang sekarang! "
"Nggak yah,Bintang bawa motor. Ayah pulang duluan aja!" Mata Bintang sekarang terlihat berkaca-kaca karena menahan tangisnya.
"Baiklah urusan kita belum selesai sampai disini! Cepat pulang dan kita akan selesaikan semua ini! Kamu dengarkan? " Ayah Bintang terlihat sangat marah dan kecewa kepada putranya.
Diparkiran Pelangi mencoba menenangkan Bintang yang saat ini perasaannya yang tidak karuan.
" Bintang,lo mau kemana? "
" Gue mau ke cafe, kenapa?"
" Boleh gue ikut? "
" Ya, ayo naik! "
" Makasih "
" Tang, gue minta maaf kalau memang lo merasa ini semua karena gue! Gue minta maaf banget! " Pelangi kini mulai ketakutan, ditambah lagi tadi ia harus melihat sebuah tamparan mendarat di pipi Bintang.
" Gue nggak apa-apa kok, pliss deh nggak usah lebay, bisa nggak lo berenti nangis? " Lo taukan kelemahan cowok itu ada pada tangisan cewek! Jadi ya wajar aja kalu Bintang bilang begitu.
" Ia tapi kamu nggak marah kan? "
Entah mengapa Bintang sangat ingin membagi kesedihannya pada Pelangi hingga akhirnya terjatuh di bahu Pelangi.
" Gue nggak ngerti kenapa nggak ada yang percaya sama kita bahkan orang tua gue sendiri, bahkan yang paling parah nyokap gue nggak belain gue sama sekali! Gue capek jadi anak brandalan Ngi! " Isak tangis kini terdengar jelas di telinga Pelangi
" Kalau lo capek kenapa lo masih jadi brandalan Tang? Kenapa? " Pelangi tidak percaya cowok yang selama ini yang selalu membullynya menangis di sandarannya
" Gue punya alasan untuk ngelakuin ini semua! "Bintang hanya menjawab dengan singkat.
" Iya, tapi apa? " pelangi kini tak sadar ia menumpahkan air matanya.
" Karena gue cuma pengen diperatiin kayak anak-anak yang lain! Pliss jangan kasi tau syapa-syapa kalau kita ketemuan disini apalagi sampe didenger ortu gue! Lo harus janji! " "Aku janji"
Beberapa saat kemudian terjadi kerusuhan mereka berfikir untuk meninggal kan cafe dan pulang
"Pelangi?"
"Kenapa?"
"Lo pulang bareng gue ya!"
"Nggak ah, makasih.Gue pulang naik taksi aja!"
"Nggak bisa! Lokan kesini bareng gue,jadi ya harus pulang sama gue!"
"Nggak ngerepotin?"
"Banyak bicara lo ya,cepet naik!" Karena mendapat paksaan jadi mau tidak mau Pelangi harus mengikuti kata Bintang.
Dalam perjalanan pulang,mereka di hadang oleh tiga preman mereka sangat mengerikan jika dilihat dari postur badannya. Bintang pun turun dari motornya.
Setelah lama adu cek-cok preman itu mengeluarkan senjata berupa pisau yang tajam. Sehingga Mereka terlibat perkelahian. Preman itu berniat untuk menusuk perut Bintang,tapi sayang pisau itu bukannya menusuk perut Bintang, melainkan mendarat di perut Pelangi.
Darah segar terlihat di seragam yang dikenakan Pelangi.
"ARRRHHHGGGG,Bintaaang" Apalah daya pisau itu dudah menancap di tubuh Pelangi
" Pelangii kamu yang sabar ya gue pasti akan bawa lo kerumah sakit, gue harap lo bertahan "Bintang sangat panik melihat darah yang berserakan di cafe itu akibat darah Pelangi, cewe lembut dan lugu yang ia kenal.
Sementara preman itu pergi meninngalkan mereka berdua.
Maafya baru update..baru punya kuota Hehe...
Gimana masih ada typo ya..
Mudah mudaham ceritanya nggak ngeboseninya...😇
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi
Teen FictionSenyuman Bintang seakan terus membayangi pikiran Pelangi.Bintang adalah teman sekelasnya yang sangat dingin dan agresif.Hingga entah bagaimana caranya Pelangi bisa jatuh cinta kepada Bintang.Apakah Bintang akan merasakan hal yang sama?Atau Pelangi a...