=>TIGA<=

52 4 0
                                    

"Pelangii kamu yang sabar ya gue pasti akan bawa lo kerumah sakit, gue harap lo bertahan

"Bintang sangat panik melihat darah yang berserakan di cafe itu akibat darah Pelangi, cewe lembut dan lugu yang ia kenal.

Sementara preman itu pergi meninngalkan mereka berdua.

Bintang segera membawa Pelangi kerumah sakit. Saat dirumah sakit ia meminta agar salah satu suster menghubungi keluarga Pelangi dan berbohong ia adalah satu-satunya korban begal. Bukannya tidak mau jujur, tapi ayah Pelangi sangat membenci Bintang karena ia berfikir Bintang akan membawa dampak negatif kepada Pelangi karena ia dianggap sebagai anak nakal. Ia juga takut kalau ayah Pelangi akan ngejauhin mereka berdua. Saat orang tua Pelangi datang ia hanya bisa melihat ruangan Pelangi dari jarak jauh.

Bintang pov

Gue nggak tau kenapa akhir-akhir ini gue selalu kena masalah dan itu harus sama Pelangi, Apa ini yang namanya takdir? Ahh kalau memang ini takdir kenapa harus masalah? Tapi jika difikir-fikir ada perasan aneh dalam dadanya, kayak ada deg deg deg nya gitu! Sudalah lagian gue jga nggak tau perasaan apa itu?

Malam telah berlalu dan matahari yang terang telah menggantikan malam dengan kecantikan tersendirinya.

Hari ini ada pelajaran matematika "Pak mail" dia tegas, bijaksana, dan pemarah. Jika ada siswanya yng tidur dalam kelas ia akan lansung menyuruhnya membersihkan semua toilet yang ada di sekolahnya termasuk Bintang dan kedua temannya Varel dan Fadhil.

Sebut saja namanya Casandra cewek super cool,idaman para cowok dan naksir banget sama Bintang.

Terlihat di perpustakaan Bulan dan Rain sedang menangis mendengar berita tentang keadaan Pelangi yang saat kini masih koma walaupun telah melakukan operasi.

"Rain gue nggak ngerti,kenapa sampai sekarang Pelangi belum sadar"

"Lo tenang aja gue yakin dia bisa sadar kalau kita bisa ngeyakinin Bintang untuk njenguk Pelangi" iya tadi ayahnya Pelangi bilang dia selalu mengigau dan memanggil nama Bintang

"Maaf maksudlo apa ya nyebut nama gue? Bisa jelasin gitu?"

"Lo nggak tau ya Tang, Pelangi koma di rumah sakit dan dia sangat berharap elo datang untuk menjenguknya!"

"Apa? Koma? Bukannya udah di operasi?"

"Dokter nggak ngebantu Tang, karena sebenarnya dia punya penyakit lain yang nggak lo tau!" Kata-kata itu seakan menampar bagi Bintang. Pasalnya dialah penyebab kekacauan ini.

"Sakit? Sakit apa?"

"Gagal ginjal!"jawaban itu sangat menusuk di hati Bintang. Entah mimpi atau nyata itu semua sama pahitnya.

"Ng..nggak pliss bilang kalau lo bohong"nafas Bintang seakan tertahan seakan ia adalah satu-satunya orang yang nggak percaya.

"Dan gue nggak bohong!"Rain menjelaskan

"Jadi kami minta lo kerumah sakitya!?" Bulan kini angkat bicara.

"Oke" Jawaban Bintang seakan tak berdaya singkat,padat dan jelas.

=>DIRUMAH SAKIT<=

Bintang yang setengah berlari lansung menuju ruangan Pelangi. Ia hanya sendiri karena Bintang kesini naik motor sedangkan Bulan dan Rain naik mobil

Bintang Pov

"Lo nggak apa-apa Pelangi" Gue sedikit cemas tapi sok tegar

"Makasihya Tang elo udah nyempetin waktu nemuin gue,walaupun gue tau kita hanya sebatas teman dan nggak lebih" Entah mengapa gadis itu mengatakan sebatas teman.

PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang