You Have No Choice

125 6 0
                                    

One short story again from my 'gesrek' mind. Hehehe..
Say hello to me and i'll be happy~ 😋

Ps. Cerita ini cuma aku share di wattpad.. hihi, 😉

✩✩✩✩✩✩✩✩✩✩✩✩✩✩✩✩✩✩✩✩✩✩✩

[ 4 ]

"Perasaan aku, kamu kok nggak tumbuh-tumbuh sih, Lan?"

Adlani atau yang biasa dipanggil Lani oleh orang terdekatnya, mengerutkan kening mendengar Andra mengucapkan pertanyaan tersebut dengan wajah tengilnya.

"Maksudnya?"

"Ya.. kamu dari dulu segitu-gitu aja. Pertumbuhan mu terlalu lambat. Nggak seperti wanita lain yang aku kenal. Mau aku bantuin nggak?" Ucapnya lagi sambil mengedikkan dagunya ke arah dada Lani.

Tapi matanya terus menatap mata Lani, hanya saja senyumnya yang mesum menghiasi wajah tampan miliknya.

Sontak, Lani langsung menyilangkan kedua tangannya di depan dada sambil melotot tajam pada Andra. Sementara laki-laki itu justru terkikik geli melihat ekspresi Lani yang menurutnya sangat lucu dan menggemaskan.

"Gila kamu! Mesum banget sih!!" Sembur Lani sebal dengan wajah merah padam.

"Kan cuma sama kamu aja, Lan. Hahaha."

Balas Andra lalu tertawa terpingkal-pingkal dengan suara bass-nya yang menggelegar mengisi ruangan.

Sadar kalau dirinya sedang dijahili lagi oleh Andra, Lani langsung berdiri dari tempatnya dan mencoba memukul Andra yang sudah berlari lebih dulu, menghindar darinya.

Kejahilan Andra pada Lani beberapa waktu terakhir ini memang sering kali tak bisa ditolerir. Lani sendiri tak tahu kenapa belakangan Andra jadi semakin parah seperti itu jahilnya, bahkan jadi terlampau mesum.

Mungkin karena diantara teman-teman dekat laki-laki itu, tinggal Andra sendiri yang masih belum melepas masa lajangnya. Makanya ia jadi semakin terlihat seperti penjahat kelamin yang sedang mencari mangsa.

Pertama kali Lani mengenal Andra saat mereka berdua masih SD. Bahkan mereka selalu satu sekolah sampai SMA. Keduanya semakin dekat karena rumah mereka yang hanya berselang 3 rumah. Ditambah lagi hubungan kedua orang tua mereka yang ternyata juga teman satu sekolah.

Kedekatan keduanya sempat merenggang saat mereka masuk jenjang perkuliahan. Letak kampus dan jurusan yang beda, ditambah lagi dengan jadwal yang padat, membuat keduanya cukup sulit bertemu.

Tapi kedekatan keduanya kembali, bahkan lebih intens dari sebelumnya saat Lani dimintai tolong untuk membantu Andra di perusahaan keluarga laki-laki itu sebagai sekertaris pribadi.

Awalnya Lani menolak mati-matian, tapi setelah ayahnya dan ayah Andra datang meminta langsung padanya, akhirnya Lani tidak bisa menolaknya lagi. Dan itu membuat kedua ibu mereka menjadi semakin gencar menjodohkan keduanya diam-diam.

Lani masih ingat jelas waktu mereka masih duduk di bangku SMP dan SMA dulu. Andra terkenal dengan wajah tampan, pintar dalam bidang akademik maupun non akademik. Ketenarannya semakin meningkat tajam karena sifat ramah dan senang bercanda yang memang menurun langsung dari ayahnya.

Sedangkan Lani yang memang cuek dengan penampilannya hanya menjadi siswi biasa. Meskipun tak bisa dibilang sedikit juga laki-laki yang diam-diam menyukai Lani.

Kumpulan Cerpen Siska Damast Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang