WANITA PENGHUNI LANTAI 4

111 6 0
                                    

Haii~
^,^)/"

Ketemu sama saya lagi ya.. hehe, biarin ya.. kan lumayan bisa ketemu tulisan salah satu makhluk abstrak yang jarang beredar kayak saya ini.. 😋😋😋😋

Mau sedikit curhat sih sebenarnya.. nggak apa-apa kan ya?!

"Iya.. nggak apa-apa.. nanti tinggal bayar dikasir depan ya tarifnya."

Lho¿! (0_o)

Jadi begini lho.. sebenarnya cerita ini ssk buat ngebut.. cuma dalam satu jam dan udah malam. Oh, jangan lupakan kalau saya nulis ini pas di malam jumat (entah itu kliwon atau bukan, saya nggak berani lihat kalender).

Kenapa? Soalnya ini mau dijadiin tugas bahasa sama adek perempuan saya satu-satunya yang sangarnya jauh ngelebihin preman pasar induk. Sekilas info aja, adek saya ini paling lemot dan loading akut kalau diminta nulis. Tapi dia jaringan kuat kalau diminta gambar.
[Sumpah, saya iri setengah berdiri sama kelebihan adek saya satu itu!! 😱😱😱😱]

Alhasil.. beginilah hasilnya yang nggak beda jauh abstrak nya sama diri saya ini. Muehehehe, 👻👻👻👻

Selamat menikmati di tengah malam~~~ hi hi hi

✩✩✩✩✩✩✩✩✩✩✩✩✩✩✩✩✩✩✩✩✩✩✩

[ 3 ]

"Laila, lo udah dengar belum cerita senior tentang LDK tahun lalu?" Tanya Sinta yang baru saja datang dan menaruh pantatnya diatas kursi kosong yang berada disamping Laila.

Laila yang tadi sedang asyik mencorat coret buku gambarnya langsung menghentikan kegiatannya dan mengalihkan perhatiannya pada Sinta.

"Cerita apa deh?" Tanyanya penasaran.

"Lo tau kan tentang gosip cewek penghuni kamar mandi cowok di lantai 4 itu?" Tanya Sinta yang dibalas dengan anggukan kepala Laila.

"Tadi gw ketemu sama Kak Anis. Terus dia cerita gitu, katanya tahun lalu dia pernah liat itu cewek. Awalnya dia juga nggak percaya sama gosip itu, soalnya dia memang nggak terlalu percaya sama hal-hal begituan. Tapi pas jerit malam LDK ekskul, dia ngeliat langsung. Katanya mukanya itu cewek serem banget. Kak Anis malah sampai sakit seminggu abis liat dia."

Sinta menceritakannya dengan wajah bergidik ngeri, kemudian ia memperlihatkan tangannya pada Laila sambil mengucapkan, "Tuh, liat deh, gw sampai merinding lagi kan."

"Lebay lo! Palingan juga cuma khayalannya Kak Anis doang kali. Iya kali setan-setan itu mau ngasih liat pas lagi rame " ucap Laila santai.

"Hush! Lo ngomong ngasal aja sih. Nanti malam kalau dikasih liat sama itu cewek baru nangis-nangis lo!" Ucap Sinta, tangannya memukul pelan lengan Laila.

Laila hanya menjulurkan lidahnya jahil pada Sinta lalu kembali berkutat dengan buku gambarnya yang tadi terhenti karena kedatangan Sinta.

***

Laila duduk dengan wajah masam. Ia sebal karena malam itu, seharusnya ia bisa satu kelompok dengan Sinta. Tapi tiba-tiba saja salah satu senior menukarnya masuk ke kelompok delapan.

Kelompok yang berisi anak perempuan semua dan juga kelompok terakhir yang akan jalan untuk acara jerit malam. Seakan melengkapi kesuraman wajah Laila, seluruh anggota kelompoknya itu terkenal sekali penakut!

Kumpulan Cerpen Siska Damast Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang