Prolog

357 24 2
                                    

°•°•°•°

Angin bertiup kencang di penghujung musim gugur.

Menciptakan angin dingin menusuk tulang.

Tetapi, mungkin berbeda bagi gadis bersurai indigo ini.

Hyuga Hinata, tidak merasa kedinginan di dekapan sang kekasihnya.

Ootsutsuki Toneri, kekasihnya yang memeluk dirinya dengan penuh kasih sayang.

Dibangku salah satu taman diKonohagakure, sepasang kekasih ini sedang melihat daun momiji berguguran dari dahannya.

"Ne, Toneri-kun. Daun-daun momiji itu indah, ya?." ujar sang gadis.

"Hu'uh. Begitu indah seperti kamu tentunya." goda sang pemuda bersurai keperakan itu.

Pipi hinatapun bersemu merah. Mendengar godaan kekasihnya itu. Tiba-tiba ia merasakan ada sesuatu mengelus kakinya.

Ia melihat dan terperanjat kaget.

"Meong~"

"Kyaa... Toneri-kun ada kucing!!! Jauhkan itu dariku. JAUHKANN!!." teriak hinata histeris.

Toneripun menendang kucing itu. Kucing itu terpental dan menghantam tembok. Kemudian, jatuh dan terkulai lemas. Tak bisa berdiri.

"Pergi sana. Hus.....hus....." ucap toneri sembari menendang-nendang kucing malang itu.

Sementara hinata masih histeris di balik pohon.

"Sumimasen, itu kucing saya. Maaf bila kucing saya menganggu anda." ujar seorang pemuda bersurai kuning datang mengambil kucing malang itu.

"Oh, ternyata kau pemilik kucing itu. Khe, Si anak pembawa sial. Uzumaki Naruto."ucap toneri meremehkan. Naruto hanya menunduk sebari mengepalkan tangannya. Ia telah terbiasa dengan ini. Di ejek sebagai 'si pembawa sial'.

"Lainkali jaga peliharaanmu itu. Lihat,? Kekasihku sangat ketakutan melihat kucing itu. Sebagai gantinya, kucing itu harus kubunuh." kata toneri angkuh.

Si pemuda pemilik kucing itupun melototkan matanya, kaget.

"Ap-Apa?J-Jangan... Kumohon jangan. Kucing itu pemberian kakekku. Dan aku harus menjaganya." ucap pemuda itu memohon agar kucingnya tidak di bunuh.

Hinata melihat adegan itupun tersenyum puas. Dan diapun muncul dibalik pohon lalu menghampiri toneri.

"Benar, bunuh saja kucing itu." ucap hinata. Menyetujui kata sang kekasih.

Beberapa bodyguard toneri datang untuk mengambil kucing naruto. Akan tetapi, naruto menghadang mereka. Hingga terjadilah perkelahian yang di menangkan oleh si bodyguard lalu dia mengambil kucing itu. Narutopun terkulai lemah dengan memar disekujur tubuhnya.

Hinata dan toneri tersenyum puas melihatnya.

"Oh ya, toneri-kun bagaimana sebelum membunuh kucing ini. Kusiksa terlebih dahulu. Aku rasa, aku belum puas melihat sipemiliknya itu babak belur. Aku ingin menyiksa kucing itu. Bagaimana toneri-kun~." pinta hinata. Meski naruto sudah babak belur tapi dia masih bisa mendengar itu.

'Kuso. Setelah kalian melakukan ini padaku. Kalian juga ingin menyiksa kucing lalu membunuhnya. Kalian memang iblis' inner naruto. Sebelum akhirnya tak sadarkan diri.

"Baiklah" ucap toneri.

Hinata menyeringai.

"Ayo kita pulang, hinata-chan."

"Bagaimana dengan dia?" tanya hinata.

"Biarkan saja, ayo" ajak toneri sembari menggengam tangan hinata.

"Hu'uh. Bye si pembawa sial~ hihihi~" seru hinata kepada naruto yang sedang terkulai lemas.

•°•°•°•°•°•°•°•
•Neko In Love•
•°•°•°•°•°•°•°•°

Sorepun datang dan naruto tersadar. Ia masih di taman yang sepi.

Ia berdiri dengan lunglai. Dengan sesekali meringis.

Ia berjalan terseok-seok. Menuju ke apartemennya.

'Ootsutsuki, kebusukanmu pasti terungkap'

•°•°•°•°•°•°•°•°•

TBC

•°•°•°•

•°•°•

Hey!!! Minna-san!!!

Ogenki desu ka.

Inilah fanfic kedua aku.

Yah, cintya ngutang cerita lagi deh.


Ini baru prolog,lho..

Gaje ya?

Hehe...

Jangan lupa vomment, ya?

Yosh, mata raishuu minna-san

Jaa na

Cintya_Tiwi

Neko In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang