#2:Kedatangan Nekomata

237 21 0
                                    

•°•°•°•

'Nekomata'

'Ya,Taka-kun. Inilah aku, Nekomata sang peliharaan dewa kematian.'

'D-doushite?'

'Aku kemari ingin memberikan sebuah tawaran menarik bagimu'

'Tawaran? Tawaran apa?'

'Kau ingin membalas dendamkan,nyan~'

'K-kepada siapa?'

'Jangan pura-pura tak tau. Kepada siapa lagi jika tidak kepada dia yang membunuhmu itu'

'T-tapi...'

'Tenang saja... Majikanmu tidak akan marah bila kita melakukan ini.ya, mau ,ya.nyan~??'

'Huh baiklah, apa rencananya.'

•°•°•°•°•

Hari telah berganti menjadi petang. Seorang gadis bersurai indigo tengah berjalan kaki menyusuri kota.

Terlihat ia sedang mendengus kesal. Meruntuki kebodohannya.
'Huh,bagaimana bisa? uang dalam rekeningku menipis hingga membuat tou-sama marah dan harus membuatku berangkat dan pulang sekolah dengan berjalan kaki. Lebih parahnya lagi. Kenapa di saat seperti ini toneri-kun harus pergi keluar negri?. Huftt...menyebalkan.'

Ya, dia meruntuki kebodohannya karena ia terlalu boros dan membuat Hiashi-sama A.K.A tou-samanya marah dan memberi hukuman itu.

Memang itu hukuman yang ringan. Namun, bagi hinata. Itu adalah hukuman berat.

Hinata masih bergelut dengan pikirannya. Tanpa sadar ada dua pasang mata yang sedari tadi memperhatikannya.

'Kau sudah siap?'

' Ha'i '

'Baiklah,-











-rencana di mulai~nyan'

•°•°•°•

Di sebuah pemakaman, terlihat seorang pemuda berambut pirang tengah merunduk memperhatikan batu nisan dari orang yang dia sayangi.

Naruto menatap sendu batu nisan tersebut. Sekarang, ia tengah berkunjung kemakam keluarganya.

"Tou-chan, Kaa-chan to Ojii-chan"

Naruto mulai bermonolog.

"Gomen'nasai,aku belum bisa mengungkapkan siapa yang telah membuat kalian celaka. Tou-chan, Kaa-chan."

"Gomen'nasai, jiraiya-jichan. Aku tidak merawat taka dengan baik."

"Aku membiarkannya pergi. Aku membiarkannya mati. Aku benar-benar majikan yang...."

Naruto mengepal tangannya lalu menghela napas pasrah.

"Semoga taka bersama dengan kalian. Kumohon, jaga dia"

Salju mulai turun. Mengingat sekarang sudah memasuki musim dingin. Naruto menggadahkan kepalanya. Melihat salju itu turun dengan indah.

Netra safirnya berbinar melihat salju itu. Ia mengalihkan pandangannya kearah tiga batu nisan di hadapannya.

"Aku harus pulang. Salju mulai turun. Sayounara"

Naruto melangkahkan kakinya keluar pemakaman.

•°•°•°•°•

Hinata menggadahkan kepalanya. Berbinar melihat salju mulai turun.

'Ah, tidak ada ruginya hari ini aku berjalan kaki. Salju pertama turun!!'inner hinata berucap.

Neko In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang