hello aku lagi semangat revisi, yang masih baca mana suaranya? >:D !
"eung..." baekhyun menunduk, terlihat ingin mengatakan sesuatu namun hasratnya itu tertahan. seperti kebiasaan; jari lentiknya saling memilin satu sama lain, sesekali meremat ujung kemeja menjadi buntelan kain.
chanyeol yang sedang membaca buku dari kursi gamingnya—ini paling nyaman—langsung menoleh, kehadiran baekhyun membuat ia tidak fokus.
"pumpkin?" panggil chanyeol, sedikit heran saat menerka sang lawan bicara begitu gugup.
baekhyun tetap diam, enggan untuk mengatakannya. dirinya terpatung hingga chanyeol berujar kembali.
"baek, kemari."
perlahan baekhyun mendekat kepada chanyeol yang sudah berpindah duduk pada bibir ranjang. "katakan saja apa yang baekhyun mau." ia menutup buku, meletakkannya diatas nakas.
baekhyun menggeleng, "yeolie marah." lalu terlintas asumsi bahwa pria mungil ini telah melakukan sesuatu.
chanyeol menghela nafas, "apa kau memecahkan pot? mejatuhkan televisi? atau... lagi, memenceti bel tetangga?" tanyanya runtut.
cepat-cepat kepalanya menggeleng, "ti-tidak... baekhyun tidak nakal."
"lalu?"
baekhyun bisa merasakan kedua kakinya bergemetar, menyadari kegugupannya terlewat batas.
"eung... bae-baekhyun ingin tidur bersama yeolie... karna... d-di sofa sangat dingin..."
chanyeol! bisa-bisanya kau membiarkan dia kedinginan!
maka tak dipungkiri chanyeol merasa dirinya adalah pria paling brengsek.
sudah berminggu lalu baekhyun tinggal dan masih dibiarkan tidur di ruang tengah—sofa kelabu yang menghadap telivisi adalah ruang tersendiri bagi baekhyun."j-jika yeolie tidak mengijinkan... baekhyun akan minta maaf." cakapnya lirih, memandang karpet yang ia pijak saat ini.
walaupun mereka telah berbagi ciuman, atau sekedar pelukan singkat—chanyeol belum terbiasa, ia masih merasa asing untuk memposisikan dirinya tidur bersama pria.
chanyeol tidak pernah dibuat seperti ini, dia pejantan normal. sudah berkali-kali dibuat tertarik oleh kaum wanita, namun, baekhyun seperti pengecualian.
membuatnya candu setiap saat, juga jantungnya selalu berdegup kencang seperti euphoria sedang melanda.
terlagi apa yang membuat chanyeol masih membiarkan baekhyun disini? kenapa dirinya mau tinggal dengan seorang tak dikenal?
sumpah chanyeol juga tidak tau.
"boleh. baekhyun boleh tidur disini."
sontak baekhyun mengangkat kepalanya, matanya membulat lucu. "benar?"
tanpa sebuah keraguan lagi chanyeol mengangguk.
adalah kesukaan tersendiri memandang baekhyun yang tersenyum bahagia, menularkan energi positif yang tak mampu didapat dari banyak orang.basa-basi bukanlah caranya, maka baekhyun langsung melompat kecil untuk memeluk leher chanyeol. perbedaan tinggi mereka sangatlah lucu—baekhyun begitu kecil bagi pemuda park.
kedua lengannya dikalungkan, lalu kaki berjinjit berusaha untuk stabil."bae-baek, aku tidak bisa nafas"
baekhyun tak menggubris, malahan pelukannya dibuat makin erat.
"bae-"
dengan gerakan cepat, chanyeol menyematkan baekhyun pada dinding. mengunci tubuh mungilnya diantara lengan. "tidak mendengarkan ya? mau jadi anak nakal?"
KAMU SEDANG MEMBACA
baekhyun! +chanbaek [on construction]
Fiksi Penggemar©smilessi ❝ yeolie, baekhyun ingin permen! ❞