BONUS - Hands of Goodbye (1)

155 17 19
                                    

Cerita ini tidak berhubungan dengan cerita sebelumnya yang berjudul sama. Hanya saja dua cerita ini terinspirasi dari 1 lagu yang sama, Hands of Goodbye atau 손의 이별 milik VIXX. Tokoh-tokoh di cerita ini milik yang memiliki :v sedangkan ide dan jalan cerita milik saya sendiri. Sekian.

Selamat membaca^^

***

Aku merapikan buku-bukuku dan bersiap untuk pulang. Setelah selesai, aku menutup lokerku dan berpamitan dengan teman-temanku yang bertugas untuk membersihkan kelas hari ini.

"Aku pulang duluan!"

"Hati-hati, Na Young-ah!" seru teman-temanku.

Saat keluar dari kelas, aku sesekali melirik ke arah kelas lain yang masih terdapat jam pelajaran. Hari ini memang aku pulang lebih awal karena Do-seonsaengnim sedang ada urusan di luar kota. Sehingga jam pelajaran Do-seonsaengnim, yaitu Matematika yang berada di jam terakhir, berakhir lebih awal dari biasanya.

Bruk!

"Ah, maaf, maaf." Dengan spontan, aku langsung membungkukkan badanku berulang kali sampai akhirnya aku mendengar suara kekehan yang khas.

Lee Hong Bin.

"Tidak apa-apa, Na Young-ah." Hong Bin tersenyum tipis, menampakkan lesung pipinya dan membuat senyumannya tampak lebih manis.

Astaga ....

"Kau mau pulang? Bukannya jam pelajaran belum selesai?" Pertanyaannya membuyarkan khayalanku yang sudah melanglang buana.

"Ah, itu ... oppa .... Do-seonsaengnim sedang ada acara di luar kota. Jadi kelas dibubarkan setelah selesai mengerjakan tugas dari beliau," jawabku seraya terkekeh pelan.

Hong Bin kembali tersenyum tipis. "Aku masih ada kelas. Mungkin sebentar lagi selesai," ucapnya, "jadi ... boleh aku minta kau menungguku sebentar saja?"

Aku langsung mengangguk tanpa pikir panjang. Hong Bin pun mengacak rambutku dengan pelan sebelum akhirnya ia berlalu ke kelasnya yang tak jauh dari kelasku.

Kami, aku dan Hong Bin, sudah lama berhubungan sebagai kekasih. Semuanya berawal dari saat kami masih menjadi murid baru di sekolah ini. Saat itu Hong Bin bingung karena ia tidak mengetahui letak aula tempat murid-murid baru berkumpul dan tidak berani bertanya kepada siapapun. Aku pun memberanikan diri untuk menghampirinya dan menanyakan apa yang terjadi.

Seiring berjalannya waktu, kami akhirnya menjadi teman dekat. Jujur saja, seperti apa yang terjadi di drama dan cerita yang pernah aku baca, menjadi teman seorang laki-laki yang terkenal tampan bukanlah hal yang mudah. Selain harus menghadapi cacian dan ucapan-ucapan bernada iri dari mulut banyak perempuan, aku juga harus menahan ... ya, kau tau ... rasa ... ehem ... suka.

Bruak!

"Aah!" Aku spontan berteriak saat kepalaku menabrak sebuah benda yang sangat keras. Rasanya kepalaku seperti mau pecah karenanya.

"Hei, hati-hati!" Terdengar suara seruan dari arah belakang. Begitu aku menoleh, tampak sekumpulan murid laki-laki --yang sepertinya mereka adalah adik kelasku-- yang sedang menertawakanku.

Haish. Mau diletakkan di mana wajahku ini? Aku malu! Seseorang tolong aku .... ㅠㅠ

Aku pun buru-buru meninggalkan TKP dan bersembunyi di halaman belakang sekolah. Sekarang aku hanya bisa berharap murid-murid tadi melupakan kejadian memalukan tadi atau kalau tidak aku harus menanggung rasa malu ini sampai kapanpun juga.

Hands of Goodbye [VIXX - FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang