Olimpus.
Gunung Olimpus adalah gunung tertinggi di negeri Yunani. Gunung yang memiliki ketinggian 2919 meter dan terletak 100 km dari Thessaloniki-kota kedua terbesar di Yunani. Banyak cerita mengatakan bahwa gunung Olimpus adalah tempat tinggal para dewa-dewi Yunani kuno. Dimana dewa Zeus sebagai penguasa tertinggi dari para dewa, bapak dari para dewa Yunani.
Tepat di atas puncak gunung Olimpus, gumpalan awan putih menggantung dan terhampar luas menutupi seluruh permukaan negeri Yunani. Gumpalan yang terlihat begitu mistis dan misterius itu seolah-olah menyimpan sesuatu di baliknya. Ya... gumpalan awan itu menyimpan sebuah rahasia besar tentang keseimbangan hidup manusia di muka bumi. Di balik awan-awan yang menggantung itu terdapat sebuah pintu yang disembunyikan oleh sihir Season. Pintu yang menghubungkan sebuah istana megah dengan dunia manusia. Di balik pintu itu terdapat sebuah istana yang memiliki pilar-pilar tinggi hingga membelah ke angkasa. Istana itu adalah tempat tinggal para dewa dan dewi Yunani. Mereka berkumpul di sana untuk merundingkan hal-hal yang bersangkutan dengan kehidupan manusia. Di tangan mereka, menggantung nasib seluruh makhluk penghuni bumi.
Di dalam istana itu terdapat sebuah pengadilan yang berbentuk persegi dan terbuka ke langit. Di tiap sisi pengadilan persegi itu terdapat sepuluh pintu berukuran besar yang menjulang tinggi. Pintu-pintu itu adalah rumah-rumah para dewa kecuali dewa Zeus, karena tempat tinggal Zeus berada di ujung Selatan Olimpus-membentang di kawasan Athena, Thebes dan Korintus.
Oiagros tengah duduk bersama Artemis di kursi yang berada di setiap sisi jalan menuju sebuah singgasana. Sebuah singgasana yang memiliki beberapa ukiran berbentuk panah di bagian atasnya. Pintu berukuran besar itu terbuka lebar ketika Aprhodite memasuki ruangan, beberapa pelayannya membungkukkan badan untuk menghormati dewi cinta itu.
"Artemis," sapanya dengan senyuman lebar. Matanya bergulir menatap Oiagros. "Ada urusan apa kau pergi ke langit?"
"Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," jawab Oiagros dengan nada yang sopan karena saat ini dia sedang membutuhkan bantuan Aphrodite.
Dengan anggun Aphrodite mengangguk lalu menaiki anak tangga untuk duduk ke singgasananya. "Apa yang bisa kubantu?"
"Tentang Nymph."
"Dengan para Sirenes?"
"Benar, Bibi," jawab Artemis.
"Siapa yang harus aku buat jatuh cinta?" Aphrodite langsung ke pokok permasalahan.
"Shades Guardian dengan seorang Nymph yang masih memiliki darah kita," ujar Artemis.
"Aku hanya ingin membantu para Nymph untuk menghancurkan Sirenes yang terus memburu mereka." Oiagros mencoba menjelaskan.
Aphrodite hanya terdiam, menurutnya hal itu tidak akan bisa menyelesaikan masalah. "Pembantaian dibalas dengan pembantaian?"
"Aku rasa itu adil, Bibi."
"Aku sedikit tidak setuju dengan itu, Artie. Tapi... aku begitu menyukai peperangan."
"Kau sehati dengan selingkuhanmu." Oiagros menyindir Aphrodite hingga membuat Aphrodite tergelak.
Aphrodite mengatupkan mulutnya untuk menghentikan tawa. "Apa dia sudah tidak perawan? Hingga kau mengajak Artie ke sini?"
"Aku rasa Bibi sudah mengerti tanpa harus kami jelaskan."
Aprhodite berdiri dari singgasananya. "Tunjukkan padaku siapa sepasang kekasih itu."
......Zenon melepas jaket kulitnya yang memiliki lubang di bagian punggug ketika sampai di sebuah apartemen. Dari kamarnya dia masih mendengar Attis sedang memuntahkan seluruh isi perutnya. Hal itu sering terjadi jika seseorang tidak biasa berteleportasi. Mereka akan muntah-muntah, merasakan sakit kepala yang luar biasa dan merasakan nyeri di sekujur tubuh, seperti habis dibanting dari atas jurang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nymph
Fantasy**** 17+ ***** Mungkin di mata para ilmuwan pra sejarah, mitologi Yunani memang benar adanya. Mereka memercayai kehidupan dewa yang agung bersama para penghuni yang mereka ciptakan. Memercayai bahwa kekuatan magis masih ada di jaman modern ini. Bah...