Selena baru saja menyelesaikan acara peragaan busana miliknya. Acara yang di gelarnya sukses dengan sangat baik. Selena kini tengah dalam perjalanan kembali ke hotel. Sepanjang perjalanan ia hanya duduk berdiam diri tanpa berbicara sepatah kata pun. Dave maupun Candice tak ada yang berani untuk buka mulut.
Tak perlu memakan waktu yang lama mereka sampai di hotel tempat yang mereka tuju. Selena keluar dari mobil yang di tumpanginya. Para anak buahnya seperti biasa mengawalnya. Untuk sesaat seseorang melirik kearahnya. Keadaan seseorang itu sama seperti Selena tapi yang paling menarik bagi seseorang itu adalah wajah Selena.
"Kalau tidak salah itu idola Sally kan?" gumam Andrew.
"Hah? Apa pak? Bapak bicara apa?" tanya Bryan.
"Tidak ada."
'Pak Andrew kenapa jadi aneh seperti ini? Apa hanya perasaanku saja ya?' Bryan membatin sendiri.
Andrew, ya Andrew adalah pria yang tadi tak sengaja melihat Selena yang tengah memasuki hotel. Tapi keduaanya sama sama tak saling kenal. Bahkan sama sama tak mau tahu satu sama lain.
~~~~~~~~
Selena baru saja mengganti pakaiannya. Setelah membersihkan dirinya, Selena sudah siap untuk melepaskan kepenataannya yang cukup ia tahan selama satu tahun terakhir ini. Rencana yang telah disusun olehnya sudah sangat sempurna. Sekarang sudah tinggal mengeksekusi rencana tersebut.
Selena mengenakan pakaian casual. Ia mengenakan overall bkk rapped jeans dengan dalaman kaos crop tee, di padu padankan dengan sepatu heels berwarna silver dan tas putih. Ia melangkah keluar dari kamar hotelnya dan pergi menuju lobby.
Brak.
Selena tengah berjalan dengan santai, tanpa sengaja ia di tabrak oleh seseorang. Selena jelas sangat terkejut. Ia hampir saja ia terjatuh, tapi beruntungnya tubuhnya sempat di tangkap oleh sang penabrak tersebut.
Selama beberapa saaat keduanya saling bertukar pandang dan larut dalam pandangan satu sama lain. Dari jarak tersebut keduanya bisa sama sama menghirup aroma tubuh masing masing. Orang orang Selena dan pria tersebut sama sama terkejut karena harus melihat pemandangan yang tak biasa bagi mereka.
"Pak, apa bapak tidak apa apa?" tanya sang sekertaris kepada sang penabrak tersebut.
"I'm fine, Bryan." Jawab pria tersebut dengan santai.
Pria tersebut membantu Selena kembali berdiri dengan baik. Untuk beberapa saat suasana canggung begitu terasa diantara keduanya. Selena akan selalu menjadi Selena. Aura gelap nan dingin ditambah dengan kebungkamannya membuat aura disana bertambah sangat tidak nyaman.
"Ibu, apa ibu tidak apa apa?" tanya Dave dan Candice secara bersamaan.
"Hmm" jawab Selena acuh tak acuh.
Pria yang menabraknya berusaha sekali memahami wanita yang berada didepannya ini tapi sampai sekarang masih saja ia tak bisa memahami wanita yang tengah berdiri didepannya. Padahal biasanya hanya dalam sekejap saja ia bisa mengetahui bagaimana sifat wanita yang ditemuinya. Tapi, baru kali ini ia tak bisa membaca apapun tentang Selena.
'Menarik' pria itu membatin.
"Saya minta maaf sudah menabrak anda."
Kalimat tersebut begitu saja terlontar dari mulut Andrew, membuat Bryan dan setiap anak buah Andrew terkejut sekali. Mereka sangat tahu pasti bahwa bos mereka ini tidak pernah sama sekali meminta maaf pada siapa pun, terkecuali wanita yang dulu pernah mengisi hari hari bos mereka empat tahun silam.
"Ya" jawab Selena singkat dan penuh tak berminat.
"Bu, maaf menyela. Saya ingin mengingatkan, jika ibu berlama lama disini ibu akan hanya memiliki kemungkinan 15% untuk bisa mengunjungi Colosseum*." Ucap Dave mengingatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
When, Mr. Perfect met Ms. Perfect
Чиклит[Warning 21+]Note: Ada beberapa chapter di private kecuali prolog, jadi kalau mau baca full chapter tolong di follow dulu untuk membacanya. Ini demi kenyamanan bersama :) I'm scared of falling in love again. Now, I know what people are. I know what...