49 - Sorry Sorry

385 14 3
                                    

Temanku tiba-tiba bertamu ke rumahku pada larut malam.

Kondisinya amat aneh.

Matanya menatap kosong dan ia tengah memegang sebilah pisau di tangannya.

Ia tampak bingung dan menggumamkan sesuatu.

"Maaf maaf ..." katanya.

"Apa yang terjadi, Teman?" jawabku.

"Uang ... aku butuh uang ..."

"Hei, tenanglah!"

"Jika aku membunuh temanku demi uang, apa Tuhan akan memaafkanku?"

"Apa kau sudah gila? Apapun alasanmu, Tuhan takkan mengampuni seorang pembunuh!"

" ... Ya, aku mengerti. Memang begitu seharusnya."

"Ya, jika kau membunuh, maka kau akan terus merasa bersalah. Cobalah bekerja dengan keras dan hidup jujur, kau akan sukses!"

"Terima kasih telah memberikanku keberanian. Sekarang aku akan mencobanya."

"Akhirnya kau mengerti juga. Syukurlah!" ucapku lega.

"Terima kasih. Kau telah memberikanku keberanian untuk melakukan apa yang seharusnya kulakukan!"

"Aku akan menolongmu. Namun katakan dulu, apa yang sebenarnya terjadi?" tanyaku sambil menepuk pundaknya.

Temanku itu, menatapku dengan bingung dan berkata,

"Apa tadi kau mengatakan sesuatu?"

Riddle StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang