Chapter 6

599 15 3
                                    


-------


"Tar dulu cel"ucap lavian yang mencengkram lengan celia

"Kenapa ian?"tanya celia yg sudah membalikkan badan menghadap lavian

"Lo pulang sama siapa?"

"Sama reina,dinda,nisa emang kenapa?"

"Hmm lo pulang bareng gue aja ya"ajak lavian

"Yaudah ayo,tapi gue bilang yang lain dulu ya"

"Sipp gue tunggu diparkiran ya"ucap lavian dan berlalu dri hadapan celia

***

"Thanks yaa ian mau nganterin gue pulang"ucap celia

"Iyaa gapapa ko santai aja"

"Maaf kalo ngerepotin"

"Gapapa ko santai aja kan gue yang mau nganterin lo"

"Yaudah deh gue masuk dulu yaa,lo ati-ati jan ngebut"

"Iyaa yaudah gue balik yaa dah..."pamit lavian dan berlalu untuk pulang

Setelah itu celiapun masuk kerumahnya dengan mengembangkan senyumannya lalu menuju ke kamarnya dan langsung masuk kamar mandi untuk membersihkan diri

***

Keesokan hari nya sekolah berjalan seperti biasa,dikarnakan guru sedang mengadakan rapat dadakan jadilah murid-murid pun bersorak senang karna free class termasuk kelas 10-1.

Dengan posisi duduk celia,dinda ,fandi dan juga lavian berada dipojok paling belakang jadilah mereka berempat duduk di lantai karna itu adalah kebiasaan mereka jika kelas sedang tidak ada guru,seperti sekarang ini dinda berada dipojok dan disebelahnya ada celia juga lavian yang sedang tiduran dipaha celia juga fandi yang berada didepan celia dan dinda.

"Cel"panggil fandi

"Hmm"jawab celia yg masih sibuk dengan aktifitas nya yg sedang mengelus rambut lavian

"Lo sadar ga sih"

"Sadar lah ini kan gue lagi ngobrol sama lo tandanya gue sadar"jawab celia santai yang ditanggai tawa dri dinda dan dengusan dri fandi

"Ish nih anak,bukan itu yang gue maksud ahilah"ucap fandi kesal

"Lagian lo ada-ada aja make nanya begitu,emang nyadar apaan?"

"Lavian itu sebenernya suka sama tapi dia malu ngungkapin nya haha"ucap fandi yang membuat elusan dikepala lavian seketika berhenti

"Apaan si lo di"ucap lavian

Keheningan seketika melanda keempat manusia berbeda jenis itu sampai akhirnya guru pun memasuki kelas dan pelajaran pun berjalan seperti biasanya hingga bel isritahatpun berbunyi

KRINGG KRINGG

"Cel kantin yuk"ajak dinda
"Iya"jawab celia singkat dan langsung meninggalkan dinda dan kedua teman laki-lakinya mengernyit heran dengan perubahan sikap celia tadi

"Eh temen lo ngapa si din jadi cuek begitu"tanya fandi pada dinda yang juga tak mengerti ada apa dengan teman nya satu itu

"Mana gue tau ndi lgi PMS kali dia jdi cuek begitu,udah ah gue ke kantin ya byee"ucap dinda dan berlalu ke kantin menyusul teman-temannya yang lain

Sesampainya dikantin dinda pun menghampiri celia yang sedang duduk sendirian tumben kata hati dinda yang melihat celia yang sendiri

"Hei cel lo kenapa sih,ko tiba-tiba cuek begitu tumbenan amat trus juga kemana yang lain?"tanya dinda sembari memperhatikan sekitarnya karna tidak melihat ketiga temannya yg lain

"Mana gue tau tadi gue langsung kesini'ucap celia yg tidak menjawab pertanyaan pertama dinda

"Ohh..terus lo kenapa cuek begitu hmm"tanya dinda

"Engga,cuma gue kepikiran soal omongan fandi tdi aja"ucap celia yang langsung menundukkan kepalanya

"Soal apa?"

"Tadi dia bilang kalo lavian punya perasaan sama gue tapi lavian langsung nyangkal gt kaya seolah-olah gimana gitu guenya udh dibikin terbang tinggi dan ternyata malah langsung dijatohin gitu aja"

"Hmm udah lah gausah dipikirin mungkin fandi cuma bercanda kali cel kaya gitu gara-gara dia ngeliat lo sama lavian sama-sama saling perhatian"

"Huft yaudah lah males mikirnya,eh tapi gue masih penasaran deh sama cewe yg lavian maksud itu siapa"

"Kenapa musti penasaran?itu kan bisa aja bikin lo sakit hati cel"tanya dinda

"Hm iya sih emang tapi entah kenapa gue penasaran aja sama cewenya"

"Ah udah lah tar lo mati penasaran aja tau rasa lo"ucap dinda asal yang di balas dengan plototan mata dari celia

"Sembarangan aja lo ngomong ah"

"Haha ya lagian lo jadi orang penasaran sih,udah sabar aja tunggu dia sendiri yang bilang sama lo itu kan lebih baik"

"Iyasih ah udah ah"

"Belom saatnya lo tau semuanya cel"ucap dinda dalam hati

***

Hari senin pun tiba,murid-murid pun bersiap untuk segera mengangsungkan upacara bendera seperti biasa begitupula dengan celia yang sibuk memasangkan dasi nya sendiri.

"Cel sini gue bantuin"ucap lavian yang tanpa menunggu jawaban dari celia langsung mengambil alih dasi dari tangan celia lalu memakaikannya

"Nah kan udah selesai,cepet kan"ucap lavian yang sedang mengamati hasil karyanya membuat simpul dasi untuk celia

"Eh iyaiya makasih ya ian hehe,kali gitu gue keluar duluan byee"

"Byee"


TerimaKasih^^

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 18, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love And PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang