Delapan

3.3K 293 82
                                    


Butterfly

Song by BTS


You're like a Butterfly

I stare at you from afar

If I touch, will I lose you?

This mud like

Night, you light it up

A little gesture

And I suddenly forget about reality

You're like stroking wind

You're like a softly lying dust

You're there but I can't reach you

Stop

You're like a dream to me, butterfly, 



****

Sooyoung merutuki dirinya sendiri. Berkali-kali ia memukul kepalanya. Menenggelamkannya ke bantal ranjangnya. Dia merasa sudah terjebak dengan keputusannya sendiri. Bagaimana bisa dia membiarkan dirinya sendiri terlibat sampai sejauh ini dengan Sungjae.

Ia merasa menyesal dengan keputusan penuh ego yang ia lakukan tadi siang di kantor. Ia menerawang. Ketika sebulan lalu ia sangat ketakutan melihat Sungjae yang tiba-tiba kembali ke hidupnya, dan kini mereka berdua malah berkomitmen.

Penyesalan memang selalu datang di akhir. Ia mungkin harus mengikuti kelas pengendalian diri lagi nanti. Betapa egonya masih begitu tinggi, selalu merasa tak mau kalah. Sisi kompetitif itu memang bagus. Iya baik jika itu diterapkan saat dia kuliah atau untuk proyek baru perusahaan. Tapi kenapa ia malah mengeluarkan sisi itu untuk lelaki tak layak seperti Sungjae. Ck ia mendesah lagi. Biarlah nasi sudah menjadi bubur. Dan apa yang bisa dilakukannya selanjutnya, jika bukan memakan bubur itu. Sembari berdoa bubur itu takan berubah jadi racun yang akan membunuhnya.

Handphonenya menyala. Sebuah pesan kakaotalk masuk disana. Ia menggeser kunci layarnya. Betapa terkejutnya dia ketika tahu siapa yang mengiriminya pesan.

Yook Sungjae.

01.00 AM KST 'tidurlah sudah malam. Besok kau kesiangan masuk kantor'

Sooyoung berjingkat kaget. Ia bangkit tiba-tiba dari atas kasur. Memperhatikan ke sekelilingnya. Kenapa dia bisa tahu jika Sooyoung belum tidur kini. Ia merinding dibuatnya.

Ia bangun dan berlari ke arah balkon kamarnya. Membuka jendela besarnya tergesa. Pupil matanya memutar. Menyapu seluruh sudut pelataran apartemennya. Dan matanya kembali ke satu titik yang sama. Dia melihat lagi. Masih di tempat yang sama . Di bawah pohon sakura itu . Mereka beradu tatap lagi. Ia seperti mengenali siluet tubuh itu kini. Tanpa memperdulikan apapun ia segera pergi. Berlari mengejar sosok yang selama ini selalu ada mengamatinya dari bawah sana.

Ia sudah sampai ke pelataran apartemennya. Dan lagi-lagi ia kehilangan sosok itu. Ia memberanikan diri terus berjalan. Mencari ke sepanjang jalan dengan pohon sakura di sisinya. Tapi nihil. Dia sudah menghilang.

Obsessed ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang