Mine?

680 56 25
                                    

“Sebenarnya apa artinya aku bagimu?” – Kim Lami

***

Lami tak berhenti tersenyum sambil memeluk boneka beruang pemberian Mark, jantungnya masih saja berdegup cukup kencang jika mengingat kejadian sore tadi. Siapa yang menyangka seorang Mark Lee akan menyatakan perasaannya tadi. Tidak, lami sangat yakin bahwa dia sedang tidak berhalusinasi. Mark lee benar benar memintanya untuk menjadi pacar pria itu.

“Lami~ya. Na neo johahae” Otak Mark benar benar sedang tak berkerja dengan benar, dia bahkan tak mengerti kenapa tiba tiba saja kata itu meluncur dengan mulus dari bibirnya.

Sedangkan lami hanya bisa mematung ditempat, boneka pemberian Mark tadi hampir saja terlepas dari pelukannya karna mendadak tangannya melemas. Lami memberanikan diri mentap mata mark, dilihatnya mata mark bergetar mungkin karna pria itu sedang gugup, menyadari itu tanpa sadar Lami sedikit tersenyum, menyadari fakta bahwa bukan hanya dia saja yang gugup setengah mati saat ini, tapi pria didepannya ini juga.

“Ah sepertinya aku salah berbicara seperti itu. Lupakan saja Lami” Mark menggaruk tengkuknya yang Lami yakini sama sekali tidak gatal.

Mark berbalik arah hendak melangkah pergi, tapi dengat cepat Lami menahan pergelangan tangannya, membuat Mark refleks membalikkan badannya menghadap Lami lagi dengan jarak yang cukup dekat.

“Bukannya oppa tau bahwa aku sudah menyukaimu sejak lama?” Lami benar benar tak peduli dengan harga diri dan gengsinya didepan Mark, persetan dengan itu semua, sudah sejauh ini bagaimana mungkin Lami mundur begitu saja. Cintanya sudah didepan mata, Lami harus mendapatkannya.

“Jadi?” Tanya Mark dengan senyum menggodanya.

“Jadi apa?” Tanya Lami bingung.

“Kau mau?” Mark kembali bertanya pada Lami.

“Mau apa?” Bukannya Lami tak tau apa maksud pria itu, dia hanya ingin Mark memperjelasnya,

“Pacar” Jawab Mark sedikit ambigu, tapi sangat dimengerti oleh Lami.

Gadis itu menggangguk sambil tersenyum malu, dia kemudian menutupi kedua pipinya dengan tangan, dia sangat yakin pipinya sudah semerah tomat sekarang. Mark yang menyadari itu hanya bisa tertawa geli sambil mengusap lembut rambut gadis didepannya ini yang sudah menyandang status sebagai kekasihnya mulai detik ini.

Pipi lami lagi lagi bersemu saat memikirkan bagaimana kemaren Mark mengusap rambutnya dengan lembut. Sejak pulang kencan dengan Mark tadi tingkah Lami benar benar sudah seperti orang gila, sudah tak terhitung berapa kali Lami berteriak kegirangan dikamarnya, membuat ibunya panik karna mengira terjadi suatu hal dengan anak gadisnya, tapi yang didapatinya saat masuk kekamar Lami hanya senyuman tak bersalah dari Lami, ibunya hanya bisa geleng geleng kepada melihat kelakuan putri satu satunya itu.

Lami seketika teringat bagimana dia reaksi gadis gadis disekolahnya yang mengklaim diri sebagai “MarkLovers”, Lami tak bisa membayangkan apa yang akan dilakukan gadis gadis itu padanya jika tau Mark mereka menjadi miliknya saat ini, sepertinya rambutnya tak akan selamat, memikirnya saja membuat Lami bergidik ngeri.
Tapi lebih dari itu semua bagaimana dia menghadapi Mark besok? Lami benar benar belum siap.

***

Lami bergerak gelisah didalam kamarnya, berkali kali memeriksa penampilannya didepan cermin memastikan  tak ada yang kurang, dia sangat gugup, bagaimana dia menghadapi Mark disekolah, sikap seperti apa yang harus dia tunjukkan didepan Mark? Lami tersentak saat tiba tiba Jaemin muncul dari balik pintu kamarnya lengkap dengan senyuman tak bersalah pria itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 20, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Come A Little CloserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang