Eps 5

52 1 0
                                    

Di sepanjang perjalanan menuju rumah, tiba-tiba terlintas di pikiranku tentang kejadian beberapa hari lalu dimana aku melihat Ve jalan berdua bersama Marcel kesebuah mall. Di perjalanan aku melihat segerombolan warga berkumpul di tengah jalan, lalu aku memparkirkan motorku di pinggir jalan dan melihat apa yang sedang terjadi, setelah berhasil menerobos lewat sekumpulan warga tepat di depanku seorang wanita terkapar di tanah berlumuran darah

Dari ciri-ciri bajunya sama rambutnya sepertinya aku kenal wanita ini ucapku dalam hati, lalu aku langsung ambil posisi jongkok dan membalikkan wajah wanita itu ke arahku, setelah ku lihat ternyata wanita itu..

"MELATI!"teriaku memanggil nama Melati seketika orang-orang di sekelilingku melihat ke arahku

"pak bu tolong panggil ambulan bu cepet bu!" teriakku sambil menangis tak kuasa melihat kondisi Melati yang berlumuran darah ini

Lalu salah seorang wanita langsung mengambil handphonenya dan menghubungi ambulance sambil menunggu ambulance datang aku tak henti-hentinya menangis sambil menopang kepala Melati ke badanku dan terus memeluk Melati

"kamu kenal wanita ini dek?" Tanya seorang wanita paruh baya kepada ku dengan memegang pundakku

"iya bu kenal, dia sahabat saya, saya sangat sayang sama dia" ucapku sambil menangis dan terus memeluk Melati

Tak lama kemudian ambulance datang langsung saja Melati di gotong ke mobil ambulance itu, aku memilih ikut masuk ke dalam mobil ambulance lalu sepeda motorku ku titipkan di warung yang tak jauh dari tempat kejadian

Selama perjalanan menuju rumah sakit aku masih memegang tangan Melati sambil menangis sedangkan Melati terus menerus di beri oksigen oleh petugas ambulance itu.

Sesampainya di rumah sakit langsung saja Melati di bawa ke ruang operasi, sambil menunggu hasil pemeriksaan aku menghubungi keluarga Melati dan juga teman-teman.

"Dimas Dimas, gimana keadaan Melati Dimas" ucap ibunya Melati yang datang dengan isak tangis sambil memegang erat tanganku

"sekarang ini Melati sedang melakukan operasi tante, tante yang tenang ya, kita sama-sama menunggu hasilnya" ucapku menenangkan ibunya Melati yang tak henti-hentinya menangis

Tak lama itu datanglah teman-teman sekelas ku menghampiriku

"gimana Melati mas?" Tanya Willy

"lagi di operasi wil" ucapku lemas tertunduk

"kok bisa kecelakaan gitu sih mas? Sebenarnya apa yang terjadi?" ucap Yansen

"gua juga gak tau sen detail kejadiannya, gua cuma lewat terus ada segerombolan warga yaudah gua samperin katanya ada yang kecelakaan setelah gua liat itu Melati" jelasku dengan mengeluarkan air mata

"yang sabar ya mas, Melati pasti baik-baik saja kok" ucap Christi sambil mengelus pundakku

Kemudian dokter yang mengoperasi Melati pun keluar dari ruang operasi, kami semua langsung berdiri dan menanyakan tentang kondisi Melati

"gimana dok keadaan anak saya?" ucap ibunya Melati menangis

"ibu yang tenang ya, operasinya berjalan dengan lancar, namun sedikit ada gangguan kecil di bagian belakang kepalanya kemungkinan akibat terbentur terlalu keras, kita akan tau operasinya berhasil apa tidak setelah pasien sadar" jelas dokter itu. Ibunya Melati pun terdiam dan tertunduk setelah mendengar penjelasan dari sang dokter

Kataomoi, Finally (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang