EPS 6

45 1 0
                                    

Setelah sampai di tempat penjual popcorn aku merasa mendengar suara yang tak asing bagiku yang berada tepat di sebelahku sedang memesan popcorn juga, aku lirik sejenak melihat kearahnya, benar saja aku sangat mengenal wanita ini berambut panjang tinggi, dengan postur tubuh yang ramping, seketika mulutku tergerak untuk memanggil nama wanita itu

"VERANDA"

Merasa terpanggil wanita itu langsung menoleh kearah seseorang yang memanggil namanya itu, setelah di lihatnya betapa kagetnya ia melihat Dimas yang berada di sampingnya, dengan mata terbelalak dan mulut agak terbuka melihat kehadiran Dimas

"eh Dimas? Ngapain kamu disini?" ucap Ve malah bertanya kepada Dimas

"aku nonton sama adik aku, kamu sendiri ngapain? Nonton juga? Sama siapa?" tanyaku bertubi-tubi, aku memang sedari tadi tidak melihatnya jalan bersama seseorang

"iya, aku sama.." ucapan Ve menggantung karna seseorang sudah menghampirinya

"udah belum? Kok lama sih?" ucap orang itu bertanya kepada Ve,

Betapa kagetnya aku melihat pria itu bersama Ve saat ini, aku masih tidak menyangka, kenapa aku di pertemukan kembali padanya, kenapa aku harus melihat dia berdua dengan orang itu lagi, apa Ve sama sekali tidak memikirkan perasaanku, apa ia tidak tau kalau aku sangat menyukainya, ada apa dengan hubungan mereka, pikiranku terus bertanya-tanya seperti itu, tanpa ku sadar sedari tadi Ve berbicara padaku

"Dimas, hei, Dimas, kok diem sih?" ucap Ve membuyarkan lamunanku sambil menggoyang-goyangkan bahuku

"ng.. eh iya apa Ve?" ucapku terbata-bata

"kamu di ajak ngomong juga dari tadi, kamu masih inget Marcel kan?" Tanya Ve mengenai pria itu

Tentu saja aku inget, pria kurang ajar itu yang tiba-tiba datang di kehidupan Ve dan mengacaukan semua rencana ku yang ingin memiliki Ve, setelah kedatangan pria itu Ve menjadi berubah 90 derajat sikapnya kepadaku, ia menjadi bersikap dingin, cuek kepadaku,aku heran apa yang pria itu perbuat terhadap Verandaku sampai-sampai ia bersikap seperti itu kepadaku, lagi lagi aku melamun, saat Ve menyebutkan nama pria itu

"hei, Dimas, kamu kenapa sih, diem terus? Lamunin apa sih?" Tanya Ve membuyarkan lamunanku lagi

"hah? Gak kok Ve, iya aku masih ingat pria itu eh maksud aku Marcel hehe" ucapku terkekeh terpaksa agar Ve tidak mencurigai sikap ku dari tadi, kemudian Marcel tersenyum ke arahku

Cih.. senyum macam apa itu, aku tidak butuh senyum pria yang sudah merebut bidadari ku seenaknya, lihat saja nanti akan ku rebut kembali bidadariku darinya, akan kutunjukkannya padamu Marcel

"hhm yaudah deh Ve aku kesana dulu ya, kasihan adikku sendirian" ucapku sekalian berpamitan kepada Ve ya hanya pada Ve saja, aku tak mau berpamitan dengan pria itu juga

"kamu gak jadi beli popcornnya mas?" Tanya Ve memberhentikan langkahku yang akan meninggalkannya, ku lirik kebelakang dan berkata

"gak jadi, napsu makan ku seketika hilang" lalu ku lanjutkan jalanku menuju adikku yang sudah menungguku

Setelah sampai di tempat adikku berada, aku melihat raut wajah adikku menjadi bête mungkin karna menungguku terlalu lama membeli popcorn, setelah ia melihatku ekspresi wajahnya langsung saja berubah menjadi cemberut, dan menyilangkan tanganya di dada

"kamu kenapa dek?" Tanya ku mencoba menanyakan akan sikapnya

"kaka lama banget beli popcornnya, terus mana popcornnya?" ucap Anin langsung to the point saat melihatku dengan tangan kosong

"kita belinya di dalam saja ya dek, kan di dalam juga ada yang jual popcorn, yuk filmnya udah mau mulai tuh" ucap ku mencoba membujuk adikku dan akhirnya ia mau mendengarkanku, kami pun masuk ke dalam theater bioskop itu dan memilih tempat duduk yang sudah kami pilih sebelumnya

Kataomoi, Finally (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang