Untuk disetiap bagian misalnya Chap 1 : Alkhadafi artinya satu bagian itu sepenuhnya Alkhadafi POV, dan Chap 4 : Zahira itu artinya satu bagian itu miliknya Zahira. Okee??
Jangan lupa vote + commentnya 😄😄😄
------------------------------------------------Hidup adalah sebuah perjalanan yang harus dihadapi, bukan masalah yang harus ditakuti~
---
"Rio bangun" aku mengguncang badan Rio untuk membangunkannya.
Tetapi Ia hanya menggeliat.
"Rio. Bangun. Hari ini kan hari pertama kamu masuk smp!" aku masih mengguncang badannya."Iya iya. Rio bangun" ucapnya sambil menggeliatkan badanya.
"Buruan mandi, kakak mau siapin sarapan dulu."
Kulihat Rio mengangguk lalu berdiri dari kasurnya.Rio adalah adikku, dan satu - satunya keluarga yang masih aku miliki. Ayahku mengalami kecelakaan di tempat kerjanya sekitar empat tahun lalu dan dua tahun kemudian ibuku terserang kanker yang merenggut nyawanya.
Saat itu aku dan Rio sangat putus asa. aku begitu terpukul akan kematian ibuku.
Apa yang bisa dilakukan untuk melanjutkan hidup oleh dua orang anak kecil seperti kami?.
Aku begitu mengutuk kehidupan saat itu. Begitu teganya kehidupan membiarkan kami hidup dalam penderitaan.
Sudah cukup kematian ayah meninggalkan luka yang mendalam pada hidup kami dan luka itu bertambah dalam ketika kematian merenggut ibuku.
Tapi lambat laun aku sadar, aku masih mempunyai Rio dan kami harus melanjutkan kehidupan yang digariskan oleh sang ilahi.
Aku tak ingin Rio terus hidup dalam keterpurukan, aku sudah berjanji pada ibu bahwa aku akan menjaga si kecil Rio dengan segenap jiwaku. Dan aku harus menepati janjiku itu.Aku selalu percaya bahwa tidak semua jalan berkerikil itu akan selalu berkerikil.
Dan Seperti itu juga Aku percaya pada kehidupan, bahwa akan ada kebahagiaan yang menanti karena tidak semua kehidupan itu harus selalu diisi dengan air mata kesedihan.***
Aku menyendokkan nasi goreng kedalam piring begitu melihat Rio berjalan keluar dari kamarnya dengan seragam smpnya.
"Adik kakak sangat tampan" ucapku tersenyum menggoda Rio ketika ia duduk di kursi meja makan"
"Ahh kakak bisa aja, kakak juga keliatan cantik kok" ucapnya tersenyum lebar, menampilkan sederet gigi putihnya.
"Ahh, kamu sekarang udah pandai merayu ya!" aku tertawa sambil mencubit pelan pipinya.
"Beneran lohh kak. Kakak itu emang beneran cantik kok" ucapnya sambil mengelus pelan pipinya yang ku cubit tadi.
Ahh, si kecil Rio ku memang sungguh menggemaskan.
"Udah udah. Buruan makan ntar keburu telat loh!" ucapku sambil memasukan sesendok nasi goreng ke dalam mulutku.Kami berdua makan dalam keheningan.
***
Aku pergi ke warung dekat rumah untuk menitipkan kue buatanku.
Beruntung dulu aku sering menolong ibuku membuat kue. Sehingga ketika kedua orang tuaku pergi aku masih bisa membiayai hidupku dan Rio dari hasil berjualan kue.Jam 6 lewat 20 kami pergi ke sekolah.
Hari ini adalah hari pertama Rio masuk SMP. Begitupun denganku, hari ini adalah hari pertamaku masuk SMA. Dan aku tidak mau kami dapat hukuman di hari pertama karena terlambat.Aku mengunci pintu rumah begitu selesai mengeluarkan sepeda ku, dan menyembunyikan kuncinya di bawah batu yang ada di halaman rumah.
Hanya rumah dan sepeda ini yang orangtuaku tinggalkan pada kami.Aku mengayuh sepedaku begitu Rio sudah duduk di pemboncengan.
Setidaknya butuh waktu sekitar 10 menit dari rumah untuk mencapai sekolahnya Rio. Dan sekitar 15 menit dari sekolah Rio untuk mencapai sekolahku.
Aku menghentikan sepedaku di depan gerbang sekolah Rio dan melambaikan tangan begitu Rio sudah memasuki gerbang.
Aku kembali mengayuh sepedaku untuk pergi ke SMA.
Tapi saat tinggal setengah perjalanan tiba - tiba ban sepedaku mendadak kempes."Yahh Bakalan telat nih" gerutuku sambil berjalan menuntun sepedaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
Lãng mạnEntah mengapa ia berubah, tapi aku rindu dia yang pertama kali aku kenal, dan sekarang aku merasa kehilangan. Tapi jika ia memang lebih bahagia jika begini, maka akupun akan turut bahagia untuk dirinya. Tapi terus terang, bolehkah aku bersikap sedik...