Chap 3 : Alkhadafi

72 1 2
                                    

Nggak bosen - bosennya buat minta kritik dan sarannya.
Sorry kalo makin kesini ceritanya makin gaje :v

Tapi jangan lupa vote + comments :D
------------------------------------------------

Rasa sayang muncul karena sebuah perkenalan~

---

Masa - masa MOS telah berakhir, dan sekarang aku resmi menjadi murid SMA Negeri 31 Bandung (maksudku, semua junior resmi menjadi murid SMA Negeri 31 Bandung) .

Tak ada hal menarik yang kami lakukan selama MOS. MOS yang berlangsung selama 3 hari itu hanya diisi oleh kejahilan - kejahilan yang di lakukan para senior pada kami, yang membuatku makin tak menyukai yang namanya MOS.

Saat itu tanganku diikat menggunakan dasi bersama tangan seorang perempuan yang ku ketahui bernama Gloria. Kami berdua digiring oleh dua orang senior tadi ke tiap kelas yang berbeda, dan aku dipaksa untuk menyatakan cinta pada Gloria di depan tiap kelas yang berbeda tadi. Yang benar saja! jangankan cinta, kenal aja enggak!. Ngeselin emang 2 orang itu!

Sembari menunggu pembagian kelas dilaksanakan aku berkeliling sebentar mengamati keadaan tempat di mana aku akan bersekolah.

Sekolahku ini ternyata memiliki kantin yang cukup luas "menurutku".
Di kantin ini terdapat 4 buah meja panjang yang tersusun sejajar dengan 1 buah etalase panjang diujung yang berhadapan langsung dengan pintu masuk kantin.

Walaupun masih cukup pagi, tetapi kantin sudah cukup ramai oleh para siswa yang memang lapar ataupun mungkin hanya sekedar duduk nongkrong.

Aku berjalan memasuki kantin dan memesan satu gelas es jeruk pada ibu kantin.

***

Di sekolah ini juga tersedia berbagai macam laboratoriun dan alat penunjang kegiatan belajar lainnya, mulai dari lab bahasa, kimia, biologi, dan lab komputernya yang lengkap dengan internetnya. Pokoknya semuanya lengkap.

Perpustakaannya mah jangan ditanya, pokoknya bukunya sangat lengkap. Aku aja udah pinjem 2 tadi.

"Perhatian seluruh siswa, untuk semua siswa baru silahkan berkumpul di lapangan, karena pembagian kelas akan segera dilaksanakan." gema suara dari sound system yang menghetikan aktivitasku untuk mengamati keadaan sekolah ini lebih lanjut. "Untuk semua siswa baru silahkan berkumpul di lapangan karena pembagian kelas akan segera di laksanakan" ulang suara itu lagi.

Lebih baik aku bergegas ke lapangan dari pada aku harus dihukum lagi. Nggak enak juga kalau murid baru sudah dicap sebagai anak yang paling sering dihukum, kan?

***

"Aku sudah nggak tahan" batinku.
Akupun segera bergegas pergi mencari toilet.

Sudah sejak berada di lapangan tadi aku kebelet pipis. Dan begitu aku tahu bahwa aku di tempatkan di kelas X IPA 1 aku segera pergi dari lapangan untuk menuntaskan kebutuhan manusiawiku (istilah menurutku).

***

Sekarang setelah aku melepaskan 1 masalah malah muncul masalah lain. saat tadi selesai pembagian kelas, aku nggak liat ke arah mana teman - teman sekelasku pergi dan sekarang aku jadi nggak tau di mana ruangan kelasku.

Apa Aku harus mencarinya?, atau aku biarkan saja sehingga ruangan kelas itu yang akan mendatangiku?

"---"

Sepertinya aku memang harus mencarinya.

Aku berjalan menyusuri seisi sekolah sambil mengamati papan nama ruangannya.

Cukup banyak ruangan yang telah ku lewati tapi belum menemukan ruangan yang bertuliskan X IPA 1.

Aku makin jauh berjalan melanjutkan langkahku menyusuri tiap ruangan.

Ahh, ini dia.
Langkahku terhenti saat membaca sebuah papan nama ruangan yang bertuliskan X IPA 1.

Aku mengamati keadaan kelas dan tiba - tiba pandanganku terhenti pada seorang gadis manis berambut bergelombang sepunggung.

Ahh, ternyata cewek itu (kalian ingat cewek yang kutemui saat terlambat mos kemarin? Ternyata ialah yang dari tadi ku pandangi)

"Haii" ucapku tersenyum saat berada di depan mejanya.

"Ohh, hai" nampaknya ia terkejut.

"Emm, apa bangku ini kosong?" Ucapku sambil menunjuk bangku di sebelahnya.

Ia mengangguk.

"Boleh aku duduk disini?" tanyaku kembali"

Dan ia lagi - mengangguk.

Ohh great!

Aku segera menghempaskan pantatku di bangku sebelahnya.

"Apa kau murid pindahan?" tanyaku padanya, karena tadi aku hanya melihatnya sendirian.

"Nggak"

"Ohh" aku manggut - manggut. Mungkin ia termasuk anak yang susah bergaul?

Aku kembali mengedarkan pandanganku ke seisi kelas.

Aku baru menyadari ternyata cukup banyak teman - temanku saat mos yang sekelas denganku.

"Ohh iya, kita belum berkenalan" ucapku sambil menolehkan kepalaku ke cewek tadi.
"Aku muhammad Alkhadafi, biasa dipanggil Afi" ucapku sembari menyodorkan tangan kananku. "Kamu?"

"Aku?" ia bertanya

Akupun mengangguk

Dan ia tanpa sungkan menyalami tanganku.
"Aku, Oktaria Zahira"

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang