Jantung Xiumin rasanya hampir berhenti, dia melihat Luhan yang menabrak seorang manusia. Betapa Xiumin ingin sekali melakukan sesuatu, dan dia terus berharap orang tersebut tidak akan melakukan sesuatu kepada Luhan. Dia berusaha mendekati Luhan di tengah kerumunan orang. Namun, dia kalah dengan para manusia di tempat ini, karena Xiumin baru saja menjadi seorang manusia. Dia hanya bisa berdoa melihat Luhan yang berada di depan pria yang terlihat tinggi tersebut.
Xiumin semakin terkejut melihat seseorang telah mendorong Luhan. Bahkan Xiumin lebih kaget lagi ketika melihat Luhan yang terjatuh di kerumunan orang banyak. Dia berusaha melewati kerumunan orang itu untuk menyelamatkan Luhan. Tanpa ada belas kasihan sama sekali, kelompok EXO pergi begitu saja, membuat Xiumin merasakan perasaan benci kepada mereka semua.
Dia berjalan mendekati Luhan yang sedang terjatuh, bersamaan dengan itu, kerumunan orang-orang itu akhirnya bubar, dan dia mengulurkan tangannya kepada Luhan, "Pangeran Luhan! Apa anda tidak apa-apa?"
Luhan hanya tersenyum dan mengambil tangan Xiumin, "Tidak, aku tidak apa-apa, Xiumin,"
Xiumin membantu dia untuk berdiri, dan untung saja dia bisa melakukannya. Luhan akhirnya bisa berdiri kembali, tapi dia masih melihat ke arah kelompok EXO pergi. Dia terpaku melihat mereka yang telah pergi, terdapat berjuta pertanyaan di hatinya. Inikah manusia pada umumnya? Apakah mereka memang selalu kejam? Luhan merasakan keraguan dalam hatinya, dia tidak mengira bahwa semuanya akan menjadi seperti ini. Dunia manusia tidak seperti yang dia kira.
Kota ini kembali sepi, setiap manusia kembali ke pekerjaan mereka masing-masing, dan dua orang mermaid ini tidak tau apa yang harus mereka lakukan. Mereka hanya terpaku satu sama lain. Di tengah kota yang berisi manusia, mereka terpaku bersama melihat manusia yang lalu lalang. Ini pertama kalinya dalam hidup mereka, melihat manusia yang begitu banyak.
"Pangeran, apa yang harus kita lakukan selanjutnya? Aku takut dengan tempat ini," kata Xiumin sambil memegang tangan Luhan perlahan-lahan.
Mata Luhan kelihatan bersinar melihat suasana tempat ini, dia terus memperhatikan setiap manusia yang lewat. Dia menoleh melihat Xiumin dengan wajah yang terlihat senang, "Kita akan melihat-lihat tempat ini, Xiumin. Aku ingin sekali melihat dunia manusia,"
"Eh, tapi pangeran-," Xiumin terkejut ketika Luhan langsung menarik tangannya dengan tiba-tiba.
"Sudahlah, Xiumin, mari kita nikmati hari-hari kita di dunia manusia," kata Luhan dengan antusias.
Xiumin hanya bisa menerima ajakan Luhan, karena dia bisa melihat Luhan yang sedang tersenyum. Di negeri laut, Luhan tidak pernah kelihatan bahagia, dia selalu terlihat menangis, tapi tidak pernah mengeluarkan air matanya. Maka dari itu, Xiumin merasa senang melihat Luhan yang terlihat bahagia. Mereka kemudian berjalan bersama di tengah kota melihat sesuatu yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya. Bahkan di negeri laut, mereka tidak pernah bisa pergi ke tengah kota, karena Luhan adalah seorang pangeran yang dikenal oleh seluruh makhluk mermaid.
"Xiumin, lihat itu!" kata Luhan sambil menunjuk sesuatu.Luhan melepaskan tangannya dari Luhan dan berjalan mendekati sebuah toko. Mereka melihat sebuah toko yang dipenuhi oleh benda-benda unik. Mereka berdua terpaku di depan toko tersebut layaknya anak hilang yang tidak tau harus pergi kemana. Luhan melihat sebuah benda yang berbentuk seperti bola. Dia memegang benda itu perlahan-lahan dan melihat sesuatu berada di dalam sana.
Sang pemilik toko menyadari keberadaan Luhan dan tersenyum, "Itu adalah snow ball,"
Luhan melihat sang pemilik toko dengan wajah yang bertanya-tanya, "Snow Ball?" Dia mengambil benda itu dengan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty of Ocean [Sehun x Luhan]
Fiksi PenggemarHunhan story. Kisah antara dua dunia, para mermaid dan manusia, betapa kedua dunia ini tidak pernah bertemu, dan bahkan berinteraksi. Namun, suatu hari sang mermaid datang mengunjungi dunia manusia, apakah yang akan terjadi ketika dia bertemu dengan...