Andra terhenti didepan kelas XI-2 sambil mengatur napasnya, jarak kelas XI-1 dengan XI-2 jauh.
Dibatasi oleh asbes,XI-1 terdapat dilantai 3 dan XI-2 di lantai 2.Di lantai 2 itu terdapat,ruang musik, ruang mading, kamar mandi wanita, kamar mandi pria, kelas XI-2, kelas XI-2A, kelas XI-2B, koperasi kecil dan perpustakaan.
Sedangkan di lantai 3 terdapat, ruang khusu peralatan olahraga, ruang drama, aula, kamar mandi pria, kamar mandi wanita, kelas XI-1, kelas XI-1A, kelas XI-1B, perpustakaan dan koperasi.
Sedangkan lantai 1 hanya diisi ruang guru, ruang osis, leb komputer, leb mipa, leb kesenian, ruang khusus satpam, kantin sekolah, tata usaha, dan uks.
°°°POV ANDRA°°°
Aku tidak menemui wanita itu dikelasnya, karina muncul dari belakangku dengan wajah Bertanya tanya."What?" kata karina mengangkat bahunya.
"Mana elsa?"
"Dia sih biasanya kalau istirahat kekantin atau keruang mading" kata karina.
Aku langsung pergi ke tempat yang meyakinkanku bahwa Elsa berada disitu dan meninggalkan karina.
Sesampai didepannya, kulihat dari pintu kaca ruang mading.
Terlihat banyak barang hasil kreasi yang tersusun rapi.
Kubulatkan tekadku memasuki tempat itu,di dinding tertempel foto foto para murid pemilik ruang ini.Kulihat satu persatu foto itu, ya dia disana, dia sangat cantik, dia pelengkap di hidupku, namanya elsa...
***
"Hiks,hiks"
Lamunan lelaki itu terhenti, dan mencoba mencari dari mana asal suara itu.
Dilangkahkan kakinya menuju arah belakang, dan benar Elsa berada disana.Elsa terlihat sangat terpukul, dia terduduk dilantai sambil menekukkan kakinya.
Tertunduk...sambil menangisi semua yang terjadi.
Andara segera mendatangi tempat Elsa, dan memeluknya.°°°POV ELSA°°°
Aku menangisi semua yang terjadi selama ini, dan selalu dia biangnya.
Aku tidak tahu kenapa Angel selalu jahat kepadaku, selama ini aku tidak pernah jahat samadia.Hanya diruangan ini aku bisa mengeluarkan semua unek-unekku, hanya disini...
Aku pergi kebelakang ruangan agar tidak ada yang tahu keberadaanku.
Kududukan badanku ke lantai dan ku tundukkan wajahku, kutangisi semuanya.Tetapi tiba tiba saja kehangatan yang sekarang aku perlukan begitu saja datang menyelimuti diriku.
Kuangkat wajahku, kulihat dia. Ya itu dia, sorot matanya seperti bertanya tanya.
"An.d..dra" kataku melepaskan pelukannya perlahan untuk meyakinkannya bahwa aku tidak apa apa.
Kuhapus air mataku,aku tidak ingin terlihat cengeng didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Same But Different
Teen Fictionditeliti lagi, tapi jelas. tak bisa ku bedakan. sekarang aku harus bagaimana? sedih atau mencoba untuk menerima