part 4

56 13 2
                                    

°°°POV Andra°°°

Kulihat wajah wanita ini, sembab tetapi masih terlihat cantik.

"Mana tawamu, yang selama ini aku lihat"   kataku sambil duduk didepannya.

Dia hanya tertawa. 
Tawa yanga hanya dibuat untuk menutupi kesedihan.

"Aku enggak papa kok"  kata Elsa tertawa lagi.

Kupegang tangannya yang dingin menutupi lututnya, kulihat lututnya berdarah.

"Elsa, aku mohon kamu cerita kepadaku.lututmu ini kenapa?"  kataku melihat matanya meminta jawaban yang pasti darinya.

Tetapi, dia diam.
Tak mengeluarkan sepata katapun.

"Aku tau ini penyebab Angel kan?..baiklah aku akan mendatanginya."  kataku lalu berdiri.

Dia menahan tanganku, dan menggelengkan kepalanya.
Aku kembali duduk.

"Tapi sa, selama ini dia yang selalu cari gara gara ke kamu. Masaan kamu diem aja"  kataku

"Enggak, aku ..... Aku gak mau buat Angel makin benci sama aku"  katanya sambil menekan tanganku.

Ya dia wanita yang sabar, dia wanita yang sempurna.
Aku tau itu dia, dia adalah wanitaku.

                         ***

Bel masuk selesai istirahat tidak dipedulikan oleh pasangan ini,  Andra membawa Elsa ke UKS untuk segera diobati.

Ketika Elsa dan Andra berada di tangga, mereka berpapasan dengan Angel dan teman teman dekatnya.

"Oh my good, ini tuh kan udah jam masuk pelajaran tapi masih aja ada yang pacaran"  kata Angel melirik kearah Elsa.

Elsa hanya menundukkan wajahnya.

"Loh cewek ganjen gak usah ganggu kita ya, iri saja bilang"   kata Andra.

Kemudian menarik Elsa segera turun dari tangga agar Elsa tidak makin sedih dengam keberadaan Angel.

°°°POV Elsa°°°

Ku ikuti langkah pria disampingku,  dia membawaku ke UKS.

Tiba tiba saja karina keluar dari UKS.
"Lah kar loh kenapa?sakit?"   tanyaku ketika akan memasuki ruang uks.

"Enggak kok sa,  gue mah gak papa. Tadi gue nganterin si indah,  dia tiba tiba mimisan"   kata karina dengam gaya bicaranya.

"Kar, permisiin gue ya"  kataku

"Sepdah"

"Udah sana, ganggu aja"  kata Andra tersenyum.

Kulihat UKS kali ini sunyi,  hanya diisi 2 murid yang sekarang sedang tertidur lelap dimasing masing ranjang.

"Udah ya kamu duduk disini dulu, biar aku ambil obatnya"
Katanya dengan senyuman manis.

Dia mengolesi obat di lukaku, dan menutupinya.

"Makasih,ya."  kataku sambil memegang rambutnya.

"Iya, apasih yang enggak buat kamu. Udah mendingan kamu tidur disini nanti istirahat insyaallah aku kesini"   katanya sambil mencubit pipiku.

Aku tersenyum, senyum yang awalnya surut sekarang mengembang.

Kami saling melengkapi, saling sayang.
Itu yang membuat hubunganku langgeng sampai sekarang......

Same But DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang