"Semudah itu kalian meminta maaf atas apa yang dilakukan oleh anakmu?" tanya Adam sambil menunjukan senyuman sinisnya.
"Kurasa kami tidak berfikir demikian." jawab Neil yang sebenarnya sangat gugup namun tetap berusaha tenang karna tatapan Adam yang sangat mengintimidasinya.
"Christopher mempunyai masalah yang sama denganmu, waktu dia merasakan sakit hatinya karna peristiwa itu dia masih sangat muda sekali, dan kami tidak menduga jika sampai sekarang dia menyimpan dendam yang mengerikan itu nak." tambah Neil.
"Ohh yaa? Tapi sebaiknya kalian pergi dari sini." memejamkan matanya sejenak kemudian Neil membuka kacamatanya dan memijat keningnya yang tiba tiba terasa pusing.
"Kami bertrimakasih kepadamu karna kau masih menyelamatkan Christopher sebelum terjadi ledakan, dan sekarang keadaanya mulai membaik." Natasha akhirnya menangis mengingat Christopher anaknya yang bernasib malang.
"Dia anak yang sangat baik, sampai sekarang dia begitu penurut dan diluar dugaan kalau Christopher melakukan ini semua demi ibunya." kemudian neil meremas tangan istrinya.
"Aku mohon maafkan dia, karena aku sangat menyayanginya." yahhh Adam menyadari jika Christopher dan dirinya adalah manusia yang memiliki nasib yang sama, bagaikan mendapatkan sebuah kutukan sejak mereka dilahirkan karna kesalahan yang dibuat oleh ayahnya, haruskah ia memaafkan Chris? Tapi disisi lainnya dirinya menolak melakukan itu.
"Aku tidak ingin mengingat kejadian yang menjijikan itu." kemudian Adam berdiri.
"Antoniee?!" panggil Adam kasar, kemudian Antonie bergegas mendekatinya.
"Apakah masih ada pekerjaan lainnya." tanya Adam sambil membuang wajahnya keluar jendela.
Sadar pengusiran halus Adam, Neil dan istrinya berdiri.
"Tidak ada tuan." jawab Antonie.
"Aku ingin beristirahat, dan jangan lupa bersihkan meja ini." kemudian Adam pergi meninggalkan mereka disana.
"Maaf tuan Neil dan nyonya Natasha mari saya antar." kata antonie sambil membungkukan tubuhnya dalam.
"Padahal kalian bersaudara nak." ungkap Natasha lirih sambil menatap punggung Adam yang sedang menaiki tangga itu, Kemudian mengikuti suaminya keluar rumah.
"Suamiku apakah kita akan datang kesini lagi untuk meminta maaf?" tanya Natasha sambil menatap wajah suaminya yang masih sangat tampan itu.
"Kurasa tidak perlu, karna anak nakal itu akan bersikap sama seperti hari ini dan pria pria tampan seperti kami memiliki kriteria khusus kepada siapa kami berbicara." setelah sampai di halaman rumah, Natasha menatap lagi sekeliling halaman rumah Adam yang besar itu dan melihat kembali bangunan kokoh di hadapannya, namun tak sengaja ia melihat wanita muda sedang berdiri di balkon menatap kearah langit sambil memeluk dirinya sendiri bagaikan seirang yang rapuh. Memicingkan matanya Natasha berfikir apakah wanita cantik itu yang menjadi koban demi membalas dendam Christoper, dan tak lama dari itu Keana melihat kearah mobil yang sedang dinyalakan dan kini Natasha dan Keana saling menatap dan penuh kesopanan Keana menundukan kepalanya sejenak. Kemudian Natasha masuk kedalam mobil untuk pergi dari kediaman Adam.
***
Mencurigai Keana yang mual mual dikamar mandi Adam kemudian menunggu di sofa sambil menyalakan tv, sedangkan Keana yang mendengar suara tv dihidupkan bergegas Keluar kamar.
"Apa kau sedang sakit?" tanya Adam yang tetap menatap kearah tv.
"Ti..tidak." jawab Keana dengan gugup.
"Lalu kenapa kau muntah? Apa kau sedang hamil?" sesudah mematikan tv Adam berdiri dan menghadap Keana dengan wajah dan badannya yang terlihat lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keana Denaya
Romantik"Keluarkan aku dari sini bajingan!" Keana terus berteriak hingga suaranya yang lembut itu habis, Keana tak mudah menyerah agar dapat keluar dari pintu besar itu dengan mengetuk ngetuknya dengan tangan Yang lemah hingga sakit dan membengkak. Sedangka...