Para readers tercintah yang makin cetharr membahana badhay di mohon hon hon hon honnnnn untuk komentarin kurang atau lebihnya isi cerita Keana Denaya, boleh tentang apa aja, karena aku pengen dengar kalian itu nanyain tentang isi dari part yang aku buat ini. Dengan begitu aku punnya gambaran harus gimana untuk cerita selanjutnya.
Okehhh kita mulai cetitanya..
*
"Ku rasa semua wanita yang berlenggak lenggok di atas catwalk dengan penampilan seksi semalam benar benar ingin menghajarku karena berani duduk di sebelahmu." Keana menelusuri wajah Adam yang masih begitu tampan meski baru bangun dari tidur siangnya di halaman rumah dengan beralaskan selembar kain berwarna putih diatas rerumputan hijau Keana kini membelai puncak kepala suaminya dengan menggunakan jemari lentiknya, sementara Adam kembali memejamkan matanya saat jemari mungil istrinya yang kini turun menyentuh bibir Adam.
"Kau tau, jika mereka berani mendekatimu sepertinya aku tidak akan tinggal diam." Keana kini kembali membelai puncak kepala suaminya yang tidur di kedua pahanya seperti kebiasaanya setelah menikah.
"Dan sepertinya setelah kau memiliki anak, kau semakin sering memarahiku Keana." wajah Keana kini kembali memerah saat sinar kebahagiaan menyentuhnya dengan wujud berupa bayi mungil berjenis kelamin wanita yang di beri nama Aleda Quin Addison.
"Apa kau akan menghukumku jika aku kembali memarahimu?" tanya Keana sambil menatap lekat bola mata suaminya yang berwarna cokelat gelap.
"Kurasa aku akan kembali keruangan kerjaku sebelum menemui putrimu yang menggemaskan itu." Keana tersenyum karena suaminya mengalihkan pembicaraan. Sungguh berupa anugrah di hidup Keana bahwa seorang Adam Adisson yang di kenal begitu kejam berubah menjadi pria yang penyayang terlebih setelah Keana melahirkan bayi cantik berambut gelap dan lebat yang selalu tertawa menggemaskan dan sudah pasti siapapun yang melihatnya akan selalu memuja anaknya, dan itu membuat Keana tertawa dalam hati karena anaknya sungguh seperti ayahnya yang selalu menjadi perhatian setiap wanita yang melihatnya.
"Aku begitu mencemburuimu karena kau lebih memperhatikan putri kita." Keana berpura pura merajuk dengan mengerucutkan bibirnya.
"Baiklah kalau begitu aku akan menggendong istriku yang selalu aku rindukan." Adam beranjak dari pangkuan Keana kemudian menggendong wanitanya dari halaman dan masuk kedalam rumah sambil melumat bibir Keana yang seketika membuat tubuh mereka menimbulkan reaksi yang lain dan ketika mereka sampai di kamar, Adam langsung menghempaskan istrinya di atas ranjang kemudian menindih Keana dengan bertumpu di kedua lengan kokohnya kemudian lanjut melumat bibir Keana yang selalu saja terasa seperti madu yang memabukan kemudian mencumbu telinga, leher serta bahu Keana yang begitu halus dan tak lupa tangan Adam menjelajahi kedua gundukan kenyal yang tampak berisi itu membuat Keana melengkungkan badannya karena dipenuhi berjuta kenikmatan atas apa yang dilakukan Adam.
"Suamiku.." kata Keana tak tahan saat Adam melumat puting Keana yang sudah tidak tertutupi pakaian lagi karena perbuatan Adam.
Baru sampai Adam menjelajahi perut Keana yang rata untuk menuju bagian inti Keana yang begitu harum terdengarlah suara tangisan putri kecil mereka yang sontak menghentikan kegiatan panas mereka yang baru saja akan dimulai, dengan cepat Adam beranjak dari bawah istrinya sambil mengancingkan Kemeja putihnya yang setengah terbuka akibat jemari lentik istrinya kemudian mengecup telinga istrinya dan membisikan kalimat yang membuat istrinya tersenyun bahagia saat mendengarkan kata kata yang berharga tersebut.
"Aku akan selalu mencintaimu meski seluruh dunia menyumpahiku, aku mencintaimu Keana Denaya istriku dan ibu dari Aleda Quin Adisson yang aku sayangi."
Dan Keana beranjak dari ranjangnya saat mengingat kembali perkataan dari suaminya kemudian mengenakan pakaiannya dan turun kebawah untuk menyiapkan makanan untuk suaminya, yah meskipun banyak pelayan di rumah mereka Keana hanya ingin menyiapkan makanan untuk suaminya hannya dari tangan mungilnya, dan Adam semakin mengagumi Keana karena ternyata istrinya sangat pandai dalam hal memasak.
Ketika Keana telah menyelesaikan masakannya ia menyuruh pelayan memanggil Adam di kamar putri mereka agar turun kebawah, dan dari kejauhan Keana sudah dapat mendengar suara kedua makhluk yang sangat dicintainya sedang tertawa menghampiri Keana yang sudah duduk rapi d meja makan menantikan kedua orang yang paling ia cintai.
Keana kembali tersenyum lembut penuh kebahagiaan saat meliat wajah mungil dari putri kecilnya yang kini tertawa saat melihat kearahnya ingin minta di gendong, dengan penuh kelembutan Adam menempatkan putrinya kepada Keana kemudian mencium puncak kepala istrinya, dan tak lama dari itu putrinya kembali menangis karena lapar sehabis bangun tidur, dan insting Keana sebagai seorang ibu langsung mengeluarkan tempat asupan yang paling baik untuk putrinya, Adam tersenyum lembut saat melihat Keana menyusui anaknya dan ini sungguh pemandangan yang paling indah di dunia dari semua tempat yang pernah ia kunjungi di belahan dunia.
Menyadari Adam hanya menatap mereka membuat Keana memanggilnya dan mengerlingkan matanya kemudian berkata agar Adam segera mengisi perutnya dengan makannan yang sudah ia siapkan seperti anaknya, kemudian Adam segera menyendokan makanan kedalam mulutnya kemudian mengucapkan terima kasih kepada istrinya karena telah membuatkan makanan terlezat di dunia.
Begitulah kehidupan mereka sekarang setelah mendapatkan anak, mereka sungguh bahagia atas kehadiran seorang putri yang sanggat menggemaskan, membuat hidup mereka mendapatkan kesempurnaan dari sang pencipta. Meskipun Adam tidak bisa mengembalikan ingatannya yang telah hilang, Keana benar benar telah memaafkan semua yang terjadi di masa lalu mereka dan menerima kekurangan Adam sebagai suaminya yang sangat ia cintai.
End.....
*****
Vote and comentnyaa donk...heheeee
Pokoknya tamat yah cerita Keana Denaya nya, dan kita lanjut ke cerita dont Cry..
KAMU SEDANG MEMBACA
Keana Denaya
Romance"Keluarkan aku dari sini bajingan!" Keana terus berteriak hingga suaranya yang lembut itu habis, Keana tak mudah menyerah agar dapat keluar dari pintu besar itu dengan mengetuk ngetuknya dengan tangan Yang lemah hingga sakit dan membengkak. Sedangka...