Lebih keras lagi! Lebih giat lagi!
-AnnisaNSDI-Rasanya aku ingin mengeluarkan air mata, tapi entah kenapa tak bisa.
Ku tundukkan kepalaku sejenak, merenung apa yang terjadi tadi. Aku kecewa pada diriku sendiri. Baiklah aku akan membalas semua kejadian ini disuatu hari nanti.
"Baiklah lomba kedua, Semaphore!" Teriak Kak Farid.
"Semangat Kak Laura, Kak Aulia" ucapku.
"Iya" "iya"
Mereka pun mengambil semaphore dan pergi."Hmm? Kenapa sedih kalian?" Tanya Kak Yahya pada kami. Terutama yang morse tentunya.
"Kecewa kak, masih belum bisa." Kataku nada kecewa.
"Makanya, itu tandanya perlu latihan."
"Iya kak" jawab Kak Naila. Aku hanya mengangguk.
"Dari pada bersedih, pergi sana atur tali dan tongkat pionering kalian, lomba terakhir itu pionering. Makanya latihan serius!" Kata Kak Yahya dengan sedikit meninggikan suaranya pada kata "serius" dan pergi meninggalkan kami."Safiera, Kak Gita, Kak Naila.. Ayo!" Kataku bergegas berdiri.
"Yaa" "yo" "yuk"Kami mengatur tongkat tongkat pionering kami, menyusun rapi, menghitung tali tali yang akan digunakan. Sembari kami mengatur tiba tiba...
"Kak KITA GAGAL! KITA KALAH!" Kata Kak Aulia yang sudah saling berpelukkan dengan Kak Laura. Isak tangis mereka yang kami dengar, kami langsung mendekat pada mereka dan memeluk mereka.
Datanglah Kak Satrio,
"Maaf dek, saya diskualifikasi kalian. Kalian berlaku curang dek. Lain kali latihannya yang serius." Kata Kak Bimo.Sudahlah_-, saya sudah mulai lupa kejadian ini. Disini saya juga stress sendiri :v
Lanjut!
Akhirnya, sudah waktunya lomba pionering. Aku melihat tongkat pionering mereka. Bagus. Warna hitam dasarnya. Cocoklah dengan mereka.
"Untuk pionering, kalian harus membuat kaki tiga, bendera." kata Kak Rifky.
"Siap iya kak!"
"Satu...dua....TIGA!"Aku dan Safiera segera membentuk alasnya sedangkan Kak Naila dan Kak Gita membuat tiang benderanya, kaki tiga.
Satu persatu banyak Kak Pembina yang melihat lihat, dan bertanya pada kami.
Kak Farid datang padaku dan Safiera. Mungkin dia mau cek alas kami tentunya.
Kak Rifky sedikit bertanya tanya pada kami.
Dan...... datanglah Kak Satrio dan Kak Yahya.
Tentunya datang untuk mengecek kami. Apalagi?!
"Auuhhh! Makanyaa latihan deeek!" Kata Kak Satrio cengar cengir.
Kak Yahya sedikit tertawa jaim.Itu membuatku sedikit sakit hati. Serasa dipermainkan dan lagi,, aku kecewa pada diriku sendiri!
Cobra sudah selesai mendirikan pionering mereka. Cobra melingkari dan menyanyikan yel yel. Sungguh! Untuk Venus melihatnya akan terasa "iri"
Regu Perempuan dari gudep Lakidende pun sudah selesai.
Dan membuat kami mulai cemas, gemetaran, keringan dingin. Dll
'Sh*t, sakit kepala author ingat ingat masa ini :<
Lupakan tentang siapa duluan yang selesai. Selesai semua kok kak, cuman...
TIANG BENDERA KAMI ROBOH!
(Venus pov -,-,,)
KAMU SEDANG MEMBACA
THIS IS US "Venus"
Non-Fiction[DALAM PROSES REVISI] Regu Venus, regu pramuka yang satu ini sangat unik. Di ambil dari kisah nyata. Perjuangan dan air mata.