Akhirnya, kami pulang dengan selamat. Kami menyimpan tongkat, semuanya, peralatan kami dalam ruangan sekret pramuka kami. Dan kami sedikit berbincang membahas latgab tadi.
Hanya Kak Satrio dan Venus,
"PBB/LKBB, sudah lumayanlah, tapi masih buruk" Jujur Kak Satrio dari lubuk hatinya paling dalam. *wih?
"Kak, mereka pakai kreasi. Apa tidak salah?" Tanya,, ah kulupa namanya.
"Sebenarnya itu sangat salah! Sangat fatal! Tapi kakak ingat, ternyata sesuai kok dengan laporan pinru mereka. Bahwa mereka melapor akan mengikuti lomba kreasi baris berbaris. Laporan kalian juga kan beda." Terang Kak Satrio.
"Morse?" Tanya kak Yahya tiba tiba.
"Gagal total!" Jawab Annisa sambil menundukkan kepala.
"Mmm, latihan saja terus. Kegagalanlah yang dapat membuat kita bangkit." Kata Kak Yahya.
Annisa dan kak Naila hanya mengangguk paham.
"Kak, kenapa kak diskualifikasi kami?" Tanya Kak Aulia yang diikuti muka tanda "kenapa?"
"Karena kalian melakukan hal yang menurut kakak fatal. Fatal? Ya, saya memberikan teks pada kalian yang sudah sering kita latihankan. Kalian pun bingung dan mulai curang. Kak Rifky pun sedikit cengar cengir melihat kalian berdua. Kakak faham, dan akhirnya kakak berhentikan kalian berdua. Demi kebaikan saja." Terang Kak Satrio.
"Maafkak, kita akan lebih belajar lagi."
"Bagus..."
"Dan, ada apa dengan pionering?!" Nada kak Yahya perlahan lembut, tapi menyayat hati.
Annisa hanya menaikkan pundaknya, dan masih terdiam. Ragu mau jawab apa.
"Ikatan pionering kalian, harus kuat, benar, kalian harus cekatan!" Kata Kak Yahya.
"Ini akibat dari kalian pesimis.."
Kata Kak Satrio.Pesimis, membuat kalian tidak bisa apa apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
THIS IS US "Venus"
Kurgu Olmayan[DALAM PROSES REVISI] Regu Venus, regu pramuka yang satu ini sangat unik. Di ambil dari kisah nyata. Perjuangan dan air mata.