2: Who?

7.8K 607 26
                                    

Kringggggg

Bel tanda berakhirnya pelajaran telah berbunyi. Seluruh murid membereskan peralatan mereka untuk bergegas pulang. Begitu pun dengan Baekhyun, setelah melewatkan Fisika selama 3 jam terakhir, kini ia sedang meregangkan tubuhnya selesai ia membereskan peralatannya.

"Baek."

Baekhyun menengokkan kepalanya ke arah pintu dan tersenyum.

"Ya, Chan?"

Chanyeol menghampirinya ke dalam kelas. Kelas mereka memang terpisah. Kelas 3 A untuk Baekhyun dan 3 C untuk Chanyeol.

"Pulang sekolah ini apa kau ada acara?"
Chanyeol mendudukan tubuh jangkungnya di kursi depan meja Baekhyun yang telah ditinggalkan oleh pemiliknya. 

Baekhyun menaruh jari telunjuknya di dagu. "Sepertinya tidak, Yeolie. Memangnya kenapa?"

Chanyeol mengukirkan senyuman tipis."Apa kau mau menemaniku ke butik. Aku ingin membeli sebuah gaun. Setelahnya aku akan meneraktirmu es krim strawberry. Bagaimana?"

"Benarkah?"

Chanyeol mengangguk,"apa aku pernah berbohong padamu, Baekkie?"

Baekhyun meloncat kecil dari bangkunya,"baiklah. Ayo berangkat, kapten!"

Chanyeol terkekeh kecil melihat tingkah Baekhyun. Ia pun mengusak rambut ikal si mungil itu pelan.
"Ayo!"

Mereka pun pergi menuju sebuah butik di dekat sekolah mereka. Karena langit sudah mendung, maka dari itu Chanyeol harus mengendarai motornya sedikit cepat agar mereka tidak kehujanan di jalan. Baekhyun pun harus semakin mengeratkan pegangannya pada pinggang Chanyeol dan menempelkan pipinya pada punggung lebar itu. Baekhyun merasa sangat nyaman di posisi seperti ini. Ia bisa menghirup wangi maskulin tubuh sahabatnya.
Chanyeol pun dengan sadar tersenyum sendiri saat melihat tangan mungil itu melingkari pinggangnya.
.
.
.
"Yeol, memangnya gaun apa yang ingin kau beli?"
Tangan keduanya bertautan erat sembari terus melangkah memasuki bangunan yang lumaayan besar itu.

"Aku ingin membeli sebuah gaun yang cantik."

“Eoh, gaun cantik? Untuk mama Park? Tapi ulang tahun mama kan sudah lewat beberapa bulan lalu. Aku bahkan memberikan gelang bulan untuk mama.”

Chanyeol mengusak rambut Baekhyun. Ia jadi gemas sendiri dengan tingkah laku gadis mungilnya ini

“Tidak baekki. Ini untuk seseorang yang sangat special.”

“apa untuk Yoora eonni?” chanyeol menggelengkan kepalanya dan lebih mengeratkan genggamannya pada lengan Baekhyun.
.
.
.
Kini mereka sudah berada di dalam sebuah butik yang memajangkan gaun-gaun cantik. Baekhyun takjub dengan salah satu gaun yang berada di tubuh sebuah manequen. Sebuah wedding dress berwarna putih tanpa lengan dengan aksen pita kecil di bagian kanan pinggang. Baekhyun terus menatap gaun itu sampai ia tidak menyadari bahwa Chayeol juga tengah menatapnya dan tersenyum penuh arti.

“Baek, bagaimana dengan gaun yang ini?” Chanyeol memecah lamunan Baekhyun, ia menunjukkan sebuah mini dress berwarna pink pastel kepada Baekhyun. “apakah gaunnya cantik?”

Baekhyun mendongakkan kepalanya dan tersenyum, “gaunnya sangat cantik, Yeol.”

“Aku pun berpikiran seperti itu. Pasti gaun ini akan sama cantiknya dengan orang yang akan mengenakannya.” Chanyeol berkata kemudian ia memperhatikan gaun-gaun yang lainnya.

‘kau membelikan gaun itu untuk siapa? Siapa yang terlihat cantik saat memakainya?’

Mata Baekhyun sedikit berkaca-kaca. Ia memikirkan siapakah yang akan menerima gaun pemberian Chanyeol ini. Apakah ia adalah gadis yang Chanyeol cintai. Lalu bagaimana nasib perasaan cintanya pada Chanyeol?

YOU DON'T KNOW LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang