3 : Why?

6.6K 521 14
                                    


Setelah kejadian di butik beberapa hari yang lalu, Chanyeol merasa Baekhyun sedikit menjauh darinya. Kini mereka sudah jarang bertemu apalagi pergi dan pulang sekolah bersama. Setiap Chanyeol menjemput Baekhyun ke rumahnya, bibi Byun pasti mengatakan kalau Baekhyun  sudah berangkat bersama Baekbom, kakak laki-lakinya. Dan saat pulang sekolah pun ketika Chanyeol menghampiri kelasnya, Baekhyun sudah tidak ada dan teman-temannya mengatakan ia sudah pulang bersama Kyungsoo.

Chanyeol tidak mengerti apa yang terjadi pada Baekhyun. Ia sangat kehilangan saat Baekhyun tidak bersama dengannya. Chanyeol juga kini lebih banyak menyendiri dari pada bermain basket bersama teman-temannya.

Ia hanya ingin kembali bersama Baekhyun.
.
.
.
.
Saat jam istirahat, Chanyeol pergi ke taman belakang sekolah untuk menemui Baekhyun. Tetapi di tengah jalan ia berpapasan dengan Luhan yang saat itu sedang kesulitan membawa buku paket untuk ke perpustakaan.

Chanyeol dengan berat hati pun membantu Luhan untuk mengembalikan buku-buku itu ke perpus. Dan parahnya ia juga harus membantu gadis itu untuk merapikan buku-buku ini yang sialnya berada di rak atas,dan tentu saja tidak akan terjangkau oleh Luhan yang bertumbuh mungil.

Posisi tubuh Chanyeol dengan Luhan memang berhadapan. Luhan menumpu buku - buku paket di depan dadanya, dan Chanyeol harus sedikit merunduk saat akan mengambil buku itu untuk di taruh. Posisi mereka terlihat seperti pasangan yang sedang berciuman. Dan sayangnya Baekhyun melihat itu semua.

"Chan."

Chanyeol terkesiap saat mendengar suara familiar di belakangnya.

Dan kini tepat di depannya, ia melihat Baekhyun berdiri dengan wajah murungnya.

"Baek, kau disini? Ta-"

"Cukup, yeol. Aku hanya meminta waktumu sebentar, apa tidak bisa? Hanya 15 menit, tapi kau, kau disini bersama gadis itu dan bahkan, kalian berciuman."

Chanyeol cukup terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Baekhyun. Ia tidak menyangka jika Baekhyun bisa salah faham kepadanya. "Tidak, Baek. Aku hanya menolongnya-"

"Dan kau melanggar janjimu. Aku kecewa padamu."

"Baek tidak. Baekhyun tunggu aku!"

Chanyeol ingin mengejar Baekhyun yang berlari meninggalkannya, tetapi lengannya ditahan oleh lengan yang lebih kecil.

"Kau tidak perlu mengejarnya, Chan. Biarkan ia menenangkan dirinya sendiri." Ucap Luhan, dan Chanyeol pun hanya bisa menunduk dan mengacak rambutnya.
.
.
.
"Hiks... Hiks... Park Chanyeol bodoh! Aku membencimu!"

"Kau bahkan melanggar janjimu sendiri untuk datang menemuiku. Tapi kau malah berduaan dengan gadis itu. Hiks... Apa dia memang kekasihmu? Tapi mengapa kau selalu membuatku merasa lain saat di dekatmu."

Setelah berlari dari perpustakaan, Baekhyun memutuskan untuk menengkan diri di atap sekolah.

"Chan, mengapa kau seperti ini? Kau bukan lagi Chanyeol yang aku kenal dulu. Kau sudah berubah, Chan."

"Kau bahkan sudah tidak punya waktu untuk bersamaku lagi. Aku meminta 15 menit pun kau bahkan tidak bisa."

"Aku hanya ingin mengatakannya agar aku dan kau tidak menyesalinya. Tapi sepertinya kau tidak peduli lagi."

"Maafkan aku, Chanyeol. Terimakasih."
.
.
.
.
Malam harinya, Chanyeol berniat untuk pergi ke rumah Baekhyun dan menjelaskan kesalah fahaman yang sudah terjadi tadi siang di perpustakaan. Chanyeol tidak ingin sahabat mungilnya semakin menghindar atau bahkan menjauhinya. Chanyeol hanya tidak bisa membayangkannya.

Setelah tiba di depan mansion keluarga Byun, ia bertanya kepada paman Son, salah satu satpam di mansion Byun.

"Paman Son, apakah Baekhyun ada di dalam?" Ujarnya sopan.

YOU DON'T KNOW LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang