"Op-""Pa-"
Sena tampak gelagapan. Ia tidak bisa berenang. Sena berusaha bertahan agar dirinya tidak tenggelam. Sementara itu, Taehyung berenang mendekati Sena. Ia menarik tangan Sena, lalu memebatu Sena kembali naik ke atasa perahu mereka. Setelah Taehyung naik. Mereka berdua pun kembali ke darat.
Taehyung mendayung perahu yang mereka tumpangi. Sementara itu Sena hanya duduk diam dengan bajunya yang basah kuyu. Dalam hati Sena tidak henti-hentinya merutuki Taehyung yang ceroboh hingg membuat mereka berdua jatuh. Ia ingin memarahi kekasihnya itu. Namun, apa daya rasa dingin di tubuhnya lebih mendominasi darioada kemarahannya.
Tidak perlu waktu lama mereka sudah berada di tepi danau. Dengan hati-hati Taehyun turun dari perahu. Kemudian ia mengulurkan tangan kanannya untuk membantu Sena. Namun, Sena tidak menerima uluran tangan Taehyung. Sena lantas melenggang pergi menuju tempat yang terik untuk mengeringkan pakaiannya.
Taehyung menghela napas, ia menyadari bahwa Sena marah kepadanya. Taehyung menyalahkan dirinya yang ceroboh.
Taehyung meenyusul Sena. Sena tengah duduk di hamparan rumput hijau. Di sana terlihat terik. Taehyung lantas duduk di samping Sena. Ia melihat wajah Sena yang cemberut.
Taehyung menatap lurus ke depan. "Mian."
Taehyung berharap Sena tidak marah lagi padanya setelah ia meminta maaf. Namun, belum ada respon dari Sena.
"Ini salahmu."
"Aku tahu, maka dari itu aku meminta maaf."
Sena menatap lurus ke arah danau. Matanya fokus melihat danau hijau yang dipenuhi dedauan itu. Bibirnya belum mengerluarkan sepatah kata apapun untuk untuk menanggapi ucapan Taehyung.
"Tidak apa-apa. Syukurlah tidak ada hal buruk yang menimpa kita."
Taehyung menatap Sena. "Kau memaafkanku?"
"Tentu, toh semuanya sudah terjadi dan kita baik-baik saja. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan."
Taehyung tersenyum mendengar penuturan Sena. Lantas ia merangkul bahu Sena.
"Aishh, jangan dekat-dekat nanti lama kering,"keluh Sena. Namun, Taehyung tidak mempedulikan keluhan yang keluar dari mulut Sena. Ia justeru semakin mengeratkan rakulannya.
Sena menyerah untuk berontak. Ia memilih diam lalu menyandarkan kepalanya di pundak Taehyung. Sena memejamkan matanya. Sena menikmati momen saat ini.
"Kira-kira apa yang mereka lakukan sekarang, ya?"tanya Taehyung penasaran.
"Mereka? Mereka siapa?"
"Orang tua kita,"jawab Taehyung sembari membelai rambut Sena.
Sena menghela napas. "Aku dapat memastikan mereka sedang membicarakan soal bisnis atau mengenai masa muda mereka. Atau jangan-jangan mereka sedang kencan seperti kita."
"Mungkin saja."
Taehyung dan Sena masih Setia duduk di sana hingga pakaian yang mereka kenakan kering. Sesekali mereka terlibat obrolan kecil. Taehyung lebih membiarkan kekasihnya itu beristirahat di pundaknya.
"Oppa,"panggil Sena.
"Ada apa?"
"Aku lapar,"jawab Sena.
"Hmm, kalau begitu mari kita beranjak dari sini dan mencari makanan. Apa yang kau inginkan?"
Sena mengetuk dagunya. "Aku ingin sesuatu yang hangat."
"Baiklah, mari kita beli ramyun."
Mereka berdua bangkit dari duduk mereka. Taehyung berjalan menuju sepeda yang tadi ia parkirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Park Family [ChanBaek FF]
FanfictionKisah mengenai keluarga Park Chanyeol dan Baekhyun yang memiliki empat orang anak. Keluarga mereka tidak jauh berbeda dengan keluarga pada umumnya yang terus dihadang masalah. Perbedaan karakter dan kepentingan membuat mereka harus berpikir dan bers...