Part 8

4.7K 346 44
                                    

"Baiklah, aku akan ke sana."

Chanyeol mengakhiri panggilan Baekhyun. Ia mengambil jas dan kunci mobilnya, lantas keluar dari ruang kerjanya.

"Aku harus pergi, ada urusan yang mendesak,"ucap Chanyeol pada sekretarisnya sebelum menuju ke tempat parkir.

Chanyeol melesatkan mobilnya keluar dari tempat parkir kantor. Ia memasang kecepatan tinggi. Chanyeol tampak sangat khawatir dan terburu-buru untuk menemui istrinya.

Kenapa bisa terjadi?,batin Chanyeol.

***

Jiae merapikan serangam kerja yang ia pakai. Setelah rapi, lantas ia keluar dari ruang ganti.  Ia melihat suasana food court sudah tampak ramai dengan pengunjung mall.

Setelah selesai berbincang dengan Taehyung dan Sena,  Jiae kemudian menuju mall untuk memenuhi jam kerjanya di food court.  Jiae bekerja di dua tempat; setelah selesai bekerja di toko peralatan sekolah, ia langsung menuju ke food court di sebuah mall.

Jiae bergabung dengan beberapa pegawai yang sudah rapi dan siap melayani pengunjung.

"Jiae-ya,  tolong kau antarkan pesanan ini ke meja nomor delapan, "ucap Sujeong salah satu teman kerja Jiae.

Dengan sigap, Jiae membawa nampan yang berisi dua cup es krim dan dua buah roti coklat. Perlahan Jiae menuju meja nomor delapan tempat pelanggan yang memesan makanan. Manik mata Jiae menangkap satu orang pria muda dan seorang anak kecil di sana.

"Ini pesanan Anda,"ucap Jiae ramah sembari meletakkan pesanan ke atas meja.

Jiae menatap dua pengunjung itu.  Terlihat pria muda itu menutup sebagian wajahnya dengan jaket seolah tengah menghindari tatapan Jiae. Jiae mengernyit heran. Namun akhirnya ia tidak memusingkan hal itu. Ia beralih ke anak kecil disebelah pria itu yang tampak tersenyum manis kepadanya.

Sepertinya aku pernah melihatnya, batin Jiae.

"Selamat menikmati." Jiae membungkuk hormat lalu kembali ke tempatnya.

***

Baekhyun begitu gelisah menanti kedatangan Chanyeol dan Taehyung. Dalam hati, ia tak henti-henti merutuki kesalahannya yang terlalu sibuk dengan barang belanjaan. Ia dan anak-anaknya tengah berada di mall. Suasana mall yang ramai membuat hati Baekhyun semakin tidak tenang.

"Ma,  jangan khawatir. Nanti kita pasti bisa menemukannya." Jackson berusaha menenangkan sang ibu. 

Baekhyun hanya mengangguk, ia masih saja dirundung gelisah. Ia yakin setelah ini pasti akan mendapatkan omelan dari Chanyeol dan Taehyung.

"Bagaimana Ma,  apa sudah ketemu?"ucap Taehyung yang barus saja datang.

Baekhyun hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.  Taehyung yang baru saja datang pun ikut khawatir.

Tidak berselang lama, tibalah Chanyeol.

"Bagaimana bisa Jiwon hilang?"tanya Chanyeol.

Baekhyun tidak berani menjawab pertanyaan Chanyeol. Ia menghirup napas dalam-dalam.  Lalu mencoba untuk menjelaskan kepada Chanyeol perihal hilangnya Jiwon.  Jujur saja Baekhyun takut untuk menjelaskan hal itu pada Chanyeol. Mengingat pasti Chanyeol akan marah kepadanya.

Dengan sekuat hati, akhirnya Baekhyun mulai menceritakan apa yang terjadi pada Chanyeol.  Ia siap jika harus mendapatkan omelan dari suaminya. Toh,  ini memang salahnya.

"Tadi aku terlalu banyak membawa belanjaan.  Aku meminta mereka —anak-anak— untuk tetap di dekatku. Tapi setelah dari toko mainan aku tidak lagi menemukan Jiwon. " Air mata Baekhyun lolos begitu saja dari pelupuk matanya. Ia tidak bisa membayangkan jika harus kehilangan anaknya.

Story of Park Family [ChanBaek FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang