AUTHOR POV
Dion adalah seorang pelajar SMA dari salah satu sekolah swasta terkenal di Pekanbaru, Riau. Bisa di bilang tempat para anak orang kaya ataupun para anak jenius bersekolah. Ya, SMA Asia Pasifik. Tapi dion bukanlah anak dari golongan konglomerat ataupun si jenius yang memiliki IQ diatas rata-rata, ia hanya seorang anak biasa yg hanya dibesarkan oleh seorang ibu yg bekerja sebagai kepala sekolah menengah pertama tempat dion dulu menuntut ilmu.
Dion tidak terlalu baik dalam hal akademik, apalagi yang berkaitan dengan hitung menghitung. Buktinya saat kelas 2 SMP dulu, ia pernah mendapatkan rangking 2 paling bawah dan tentunya semua pelajaran yg berkaitan tentang hitungan dibawah rata-rata. Untung saja ibunya kepala sekolah disana.
Dion sudah di tinggal ayahnya sejak umur 4 tahun bersama ibu dan adiknya yg masih beumur 1 tahun. Padahal dulu sewaktu Dion masih bersama ayahnya, Dion tidak pernah merasakan ada pertengkaran antara Ayah dan Bundanya. Lalu kenapa Ayahnya sampai setega itu meninggalkan Bunda, Dion dan Clara? Ahhh sudahlah..
Baginya sekarang bunda dan Clara (adiknya) adalah orang-orang yg sangat berharga dalam hidupnya, ia tak akan membiarkan siapapun menyakiti mereka.
Pertanyaannya adalah bagaimana bisa seorang anak yg tidak memiliki kemampuan IQ pas-pasan bisa masuk ke dalam sekolah swasta nomor 1 di Pekanbaru atau bahkan di Sumatra?
================================================================================
06.45 wib
"DIOOOON!!!!!!!" seorang wanita cantik muncul dari balik pintu
"KAMU MAU KE SEKOLAH ATAU BUNDA SIRAM!!!!?" nadanya tinggi tapi lembut, suara itulah yg selalu di rindukan dion setiap pagi. Bunda, orang yg sangat ia sayangi
"hmmmm iya bund, sebentar lagi." gumam dion yg setengah sadar
"APA KAMU BILANG? GA LIAT INI UDAH JAM BERAPA? CEPEET BANGUUUN!!!!" Seorang ibu yang kekar sekarang sudah duduk di pinggir tempat tidur dan langsung menjewer anak kesayangannya itu. Tidak, clara juga kesayangan bunda.
"auuuughhhhhhh iya bund iya, dion bangun" setengah kesal, dion langsung duduk dengan mata melihat ke jam weker yg berada di....... bawah bantalannya.
ketika matanya telah fokus melihat jarum jam, ia langsung terbelalak "ASTAGA BUND!!! Kok ga bangunin dion dari tadi, ini kenapa lagi jam wekernya kok ga bunyi daritadi." Seketika ia melompat kebagian bawah kasur dengan cepat dan meraih handuk yg tak jauh dari tempat tidurnya.
"Yang ga ngebangunin kamu siapa sih? udah hampir habis nih suara bunda buat neriakin kamu dari bawah tau ga. kamu juga kebiasaan banget kalo udah bangun itu tidur lagi, jam weker pake di sembunyiin lagi. Udah buruan, bunda mau nganterin adik kamu, uang jajan ada di bawah piring sarapan kamu." wanita paruh baya itu perlahan berdiri dan berjalan anggun meninggalkan kamar dion yg seperti....Yap, kapal pecah.
07.00
"Njir, telat ni telat! Malah bu adel yg masuk lagi!" Gumam dion setengah mengutuk keadaan.
Seperti biasa, dion telat lagi. Untuk kesekian kalinya juga di pelajaran yang sangat tidak ia sukai, Matematika. Jangan lupakan juga, bu adelina. Guru terkiller yg pernah ada di SMA Asia Pasifik
"Yap!! Selesai!" Segera dion . kamarnya, dan turun ke bawah.
Sesampainya di dapur yang tak jauh dari tangga, ia memasukkan roti bakar mentega buatan bunda ke dalam mulutnya dan menahannya dengan gigitan, lalu membalikkan piring untuk mengambil uang saku yang sudah di tinggalkan bunda.
Kemudian setengah berlari Dion menuju garasi dengan roti mentega yg masih di gigitnya dan masuk ke dalam mobil, tanpa basa basi ia langsung mengeluarkan mobil ke arah depan pagar rumahnya. Lalu ia memastikan pintu pagar sudah terkunci. Dan, dengan kecepatan yang.... Ntahlah bisa kalian bayangkan seandainya kalian di posisi Dion..
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Logika, Nada, dan Semesta
Fiksi RemajaDion adalah seorang pelajar SMA dari salah satu sekolah swasta terkenal di Pekanbaru, Riau. Bisa di bilang tempat para anak orang kaya ataupun para anak jenius bersekolah. Ya, SMA Asia Pasifik. Tapi dion bukanlah anak dari golongan konglomerat ataup...