Part : 12

5.1K 565 58
                                    

Seok Jin memutar-mutar gelas di depannya, menunggu si brengsek Yi Fan yang tiba-tiba saja menelepon dan merusak hari liburnya yang sedikit. Sialan memang, disaat laki-laki dengan mulut selicin belut itu yang terus-menerus meneleponnya untuk cepat-cepat datang tapi hasilnya si brengsek itu bahkan belum menampakkan batang hidungnya.

Seok Jin baru saja bergumam akan menendang bokong Yi Fan saat dia mendengar seseorang terkekeh dibarengi seretan kursi di depannya.

"Kurasa kau sudah memasuki masa menopause, Jin" Yi Fan menyeringai sambil mengangkat tangannya, memanggil pelayan.

"Tutup mulutmu, brengsek" Seok Jin terkekeh, kemudian melemparkan beberapa kentang goreng pada teman sialannya itu.

Mereka bertahan dengan terdiam beberapa saat, bagaimanapun keduanya tahu apa alasan keduanya harus bertemu. Setidaknya, siapapun yang termasuk dekat dengan Sehun dan kakaknya akan tahu itu.

Yi Fan menghembuskan napasnya perlahan, mengamati Seok Jin yang tertunduk sambil terus memainkan kentang gorengnya. Eew, Yi Fan akan mengingat untuk tidak meminta kentang malang itu. Siapa yang tahu bahwa tangan sesexy itu tetap memiliki jamur di ujungnya?

"Hey, kau-"

"Baiklah-baiklah. Aku tahu aku bersalah, aku minta maaf. Okay?" Seok Jin memotong ucapan Yi Fan sambil mengangkat tangan tanda menyerah. Sesekali mulutnya berkomat-kamit, memaki betapa posesifnya seorang Yi Fan.

"Kau membentak dan mencekal kerahnya, okay?" Yi Fan menyeruput kopinya sedikit dibarengi lirikan-lirikan kecil pada gadis di belakang meja kasir disamping mereka.

"Kau tahu betapa tidak sukanya aku pada seseorang yang melakukan itu pada adikku," Yi Fan masih melirik, sesekali melemparkan wink nakal pada gadis yang mati-matian tidak melempar mesin pembuat kopinya pada seorang mesum disana.

"Jadi Seok-"

"Aku disini, sialan" Seok Jin menjentikkan jarinya tepat di depan wajah Yi Fan sembari terkekeh. Membuat Yi Fan yang baru saja akan melemparkan ciuman mautnya-ew, bahkan membayangkannya saja membuat Seok Jin mual-mendecakkan lidah dan membenahi posisi duduknya.

"Brengsek. Apa kau tidak tahu aku sedang mengasah skill ku?"

"Skill? Skill macam apa? Gigolo terlantar?" Seok Jin terkekeh. Temannya satu ini memang bertingkah persis seperti gigolo yang kekurangan belaian. Miris sekali.

"Lupakan," Yi Fan mengusap kepalanya, diluar sedikit hujan jadi dia masih menyimpan sisa-sisa air hujan di atas sana.

"Aku akan mengatakan ini sebagai kakak Oh Sehun. Jangan lakukan itu lagi pada adikku biarpun dia bajingan paling mengerikan yang pernah ada. Hanya aku yang boleh menghajarnya, kau tahu?" Yi Fan memajukan wajahnya, berbicara dengan mada serius pada seseorang yang sudah di kenalnya selama separuh hidupnya.

"Aku tahu. Hanya orang bodoh yang tidak cukup tahu betapa posesifnya kau"

"Dan dalam kasus kali ini kau adalah orang bodohnya, sialan"

Mereka terkekeh, kemudian saling meminum pesanan mereka masing-masing. Semua kembali hening. Seok Jin masih terus memainkan ponselnya, merasa sedikit konyol dan malu dengan dirinya sendiri. Wajar saja, dia baru saja di marahi oleh Yi Fan-teman separuh masa hidupnya-bagaikan dia baru saja menindas adiknya.

"Dan Seok Jina," Yi Fan berbicara sambil terus menatap keluar jendela. Merasa sedikit canggung dan tidak enak, tapi bagaimanapun dia harus mengatakannya. Seseorang di depannya adalah Kim Seok Jin yang telah dikenalnya sebaik dia mengenal dirinya sendiri. Jadi dia harus melakukannya.

DIFFERENT [EXO SEHUN FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang