Semua orang yang ada diruangan itu awalnya kaget dengan kata-kata Kris
Bulan depan? Bahkan Kris meminta sendiri hal itu, bukan dari pihak kedua ortu nya
Melihat keberanian dan tanggung jawab besar yang akan Kris berikan pada Wendy, papa Wendy langsung mengiyakan ide gila Kris barusan
Toh, lebih cepat lebih baik. Kandungan Wendy sudah makin besar, alangkah baiknya jika sebelum benar-benar tidak bisa ditutupi lagi mereka menikah
Akhirnya diputuskan lah, Kris dan Wendy akan menikah tanggal 7 pada bulan depan
Berarti masih ada waktu sekitar 1 bulan lebih 3 hari untuk menyiapkan ini semua
Wendy duduk termenung di atas ayunan yang ada di taman kecil dibelakang rumahnya
Entah mengapa ia sangat gugup, ia belum siap untuk menikah. Dia merasa usianya masih terlalu muda untuk berumah tangga
"Wen?"
Suara itu menyadarkan Wendy dari lamunannya,
"Kris?"
Kris pun duduk di ayunan yang ada disamping Wendy, ia mulai mengayunkannya pelan
"Lu kenapa sih?"
"Gue gugup" jawab Wendy "Gue belum siap menikah secepat ini. Gue--"
"Lu ragu sama gue?" potong Kris
Wendy menggeleng cepat, "Bukan gitu Kris. Tapi --"
"Lalu kenapa? Kalo lu enggak ragu sama gue terus kenapa lu belum siap?"
"Kita masih muda banget Kris" jawab Wendy "Usia kita itu masih 21 sama 22. Kita masih kecil itungannya buat berumah tangga
Jangan menikah hanya karena kecelakaan ini, Kris. Kedepannya itu bakal lebih rumit"
"Bahkan jika kecelakaan waktu itu enggak ada , gue bakal tetep nikahin lu, Wen" ucap Kris sambil menatap Wendy tepat di manik matanya
"Dan bahkan jika yang lu kandung itu bukan anak gue, gue bakal tetep ngambil lu sebagai istri gue"
Wendy tertegun memandangi Kris, Kris kemudian mengelus puncak kepala gadis itu sambil tersenyum lembut
"Gue sayang banget sama lu Wen" ucap Kris "Apapun keadaan lu, gue tetep terima lu sebagai lu apa adanya"
"Thanks, Kris" jawab Wendy "Gue juga sayang banget sama lu"
Kris kemudian mendekatkan wajahnya dengan wajah Wendy, kembali dilumatnya lembut bibir pink yang selalu dan selalu mencoba imannya tiap kali ia menatapnyaKris menyudahi ciuman nya, ia mengusap bibir Wendy dengan ibu jarinya
"Jangan ragu lagi ya , sayang" ucap Kris
Kris kemudian berlutut di hadapan Wendy, kemudian mencium punggung tangan nya
"So, will you marry me, Son Wendy?"
"Sok romantis najis" umpat Wendy sambil tertawa kecil
"Jawab donk. Kan buat formalitas aja" pinta Kris manja
Wendy diam sebentar, seperti nampak menimang-nimang
"Yes, I will, Kris Wu"
---
Sementara semua orang terdekat Kris dan Wendy sibuk mengurus pernikahan mereka,
Irene tengah meratapi nasibnya di dalam penjara
Tanpa teman, tanpa makanan enak, dan dalam depresi yang luar biasa
Enggak ada satupun keluarganya yang menjenguk, mungkin mereka malu punya kerabat seperti Irene : secara kan keluarganya Irene keluarga kaya raya
Enggak ada satupun teman yang menjenguknya, mungkin karena masih pada sibuk ngurus wisuda dan mulai sibuk memikirkan pekerjaan
Sedangkan Irene disini, dalam penjara yang sepi
Jangankan wisuda, Irene bahkan tidak lagi sempat mengurus diri pribadi nya
Tubuhnya makin kurus tak terawat, sinar matanya gelap dan tidak ada harapan
Sampai suatu hari,
"Nona Bae Irene, ada kunjungan dari teman anda" ucap sipir
Irene kaget, siapa yang mengunjungi nya dikala udah hampir beberapa bulan masa tahanannya ini tidak ada yang peduli padanya?
Dan ternyata, yang mengunjungi Irene adalah
Luhan
"Han? Lu ngapain kesini?" tanya Irene
Luhan tersenyum, "Gue mau jenguk lu. Sekalian mau nyampein hal penting"
Luhan dan Irene duduk berhadapan
"Gimana kabar lu Rene?"
"Ya gini" jawab Irene lemah "Selamat ya udah wisuda. Kerja dimana?"
"Bagian instalasi farmasi rumah sakit kota " jawab Luhan
"Bagus" ucap Irene
Mereka kembali hening
"Rene?"
"Hm?"
"Lu udah tau belum kalo 2 minggu lagi Kris sama Wendy bakalan menikah?"
Irene kaget, asli dia kaget banget
Agak sakit juga rasanya, pas Kris mau nikah keadaannya malah kayak gini. Tertahan di dalam jeruji besi
"Lu.. enggak apa-apa kan Rene?"
Irene menggeleng pelan, "Gue udah sadar kok. Gue udah tau kalo sekeras apapun gue berusaha jauhin mereka
Enggak akan pernah bisa, udah jodohnya
Dan setiap upaya yang gue lakuin sia-sia"
Irene terisak, Luhan menatap nya iba
"Gue goblok ya Han" ucap Irene "Gue sayang sama dia Han, sayang banget. Bahkan gue enggak bisa lupain dia
Gue cinta sama dia Han
Dan gue enggak tau harus gimana gue nanti nya
Gue cinta nya cuma sama Kris, Han
Terus gue harus gimana ?"
Irene menangis tersedu-sedu, membuat orang yang saat ini melihat keadaannya pasti akan iba
Begitu pula Luhan, hatinya iba sekaligus sakit liat Irene kayak gini
Luhan menghampiri Irene, ia memegang pipi gadis itu dengan kedua tangannya
Dihapusnya air mata Irene lembut, kemudian ia mencium singkat kening Irene
Irene terkejut dengan perlakuan tiba-tiba Luhan, ia menatap mata Luhan yang juga sedang menatap nya penuh harap
"Apa gue enggak cukup baik buat lu, Rene?" tanya Luhan
tbc