Teriknya matahari menerpa ku dan peserta ospek lainnya. Seperti biasa kami dikumpulkan di sebuah lapangan yang luas. Tapi kali ini beda, kita disuruh keliling lapangan 7 kali tanpa menggunakan alas kaki. Hukuman ini diberikan karena ada 7 siswa yang tidak membawa perlengkapan ospek. Padahal hanya 7 anak yang melanggar tapi kami semualah yang harus menanggung demi sebuah kata 'korsa'. Aku benci kata itu. Tapi, ya bagaimana lagi kita hanyalah junior yang tak mampu membantah perintah senior.
Sebuah tangan menarikku menjauh dari kerumunan.
"Apasih?"
"Gausah banyak omong loh, nih minum buat loh"
Tanpa melanjutkan kata katanya di langsung pergi meninggalkanku
***
Akhirnya hari kesengsaraan pun usai. Hari ini adalah hari pertamaku menjadi seorang mahasiswa.
"Hei, kenalan boleh?"
Seseorang menepuk pundakku. Kubalikan badan dan mendapati seorang cowok dengan gestur tegap berpakaian sangat rapih dengan kacamata hitam berada diatas kepala.
"E..em.. boleh kok"
"Kenalin aku Raka Arga Utama. Panggil aja Arga. Atau emm terserah kamu deh"
Tangannya mengulur padaku dengan senyum merekah di wajahnya.
" Cinta Utami "
Tanganku menyambut uluran tangannya. Tak lupa aku menyisipkan senyum simpul padanya menampilkan lesung khas dipipiku.
"Btw, jurusan apa?"
"Kedokteran"
"Wah pinter dong ya"
"Engga kok biasa aja. Kamunya jurusan apa?"
"Teknik sipil"
Saking asyiknya bercengkrama tak terasa jam menunjukan pukul 09.00. Yang tandanya aku harus cepat menuju ruang kelasku yang berjarak cukup jauh dari sini.
" Aduh bisa telat nih. Aku duluan ya "
Tanganku melambai padanya yang kulihat sepertinya dia mengucapkan sesuatu namun tak lagi terdengar oleh indra pendengaranku karena aku pangsung lari tanpa menunggunya melanjutkan kata-katanya.
***
Benar apa kataku, aku sampai di kampus telat.
" misi "
" kenapa baru masuk? "
"Maaf pak tadi ada problem kecil "
"Ohh ya sudah duduk. Lain kali jika terulang lagi saya tidak akan mengijinkan kamu masuk"
Buru buru aku mencari tempat yang masih kosong.
"Heii, aku Kyla. Namamu siapa?"
Seseorang disebelahku memperkenalkan dirinya.
"Cinta Utami" balasku singkat.
* * *
Waktu istirahat akhirnya datang juga. Aku memilih tetap dikelas sambil membaca novel. Namun, Kyla merengek memintaku menemaninya ke kantin katanya hanya akulah yang ia kenal disini, maklum ia adalah anak dari luar provinsi sepeeriku.
"Ayo deh temenin aku. Katanya ada kakel ganteng lohh"
"E..m gimana ya"
"Udah deh gausah kebanyakan mikir"
Belum sempat aku menjawab ia sudah menarik tanganku dengan gesit.
Suara riuh terdengar disana sini. Ada yang asyik mengobrol. Ada juga yang teriak teriak. Tak lupa ada yang menangis karena diputusin pacarnya.
"Heii Cintaaa"
Panggil seseorang dengan suara yang cukup lantang, hingga semua menghadap sumber suara dan melihatku.
"Kamu gimana sih aku udah panggil dari tadi malah baru nengok. Suaraku abis nih. Pokoknya kamu harus bayar semuanya"
Tanpa meminta ijin Arga langsung meneguk teh manis di tanganku. Aku hanya melongo melihat tingkahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu, Dia
Ficção AdolescenteKisah seorang Cinta Utami si anak cupu. Bertemu dengan Kyla yang merubahnya 180 derajat. Apakah Cinta mempertahankan kecupuannya ataukah akan menjadi perempuan modern seutuhnya? Pertemuan Cinta denga 3 cowok yang berbeda dengan keadaan yang berbeda...