Prolog

198 11 2
                                    

"AYO!! LARI!!LARI!! BURUANN!!" Suara teriakan riuh yang memenuhi lapangan lari "nih, buruan kamu lari yang cepet." Kata anya yang ngos-ngosan. Aku hanya mengangguk dan lari sekuat tenagaku, "AYO ANNA CEPET BENTAR LAGI FINISH." teriak teman-teman yang satu kelompok denganku. Aku hanya fokus pada satu titik yaitu garis finish.
PRITTTT
Suara peluit terdengar nyaring seantero lapangan ini. Hos...hos aduh cape banget. Kataku dalam hati dan langsung selonjoran di atas tanah. "Kelompok anna berhasil melewati garis finish yang kedua dan pertama dilewati oleh kelompok rara dan terakhir dilewati oleh kelompok Inez. Ketiga-tiganya hanya selisih waktu 5, 8 dan 9 detik." Kata pak Roni menerangkan. Huft.. gapapalah dapet juara 2 katakulagi dalem hati. Anya, dewi, Azmii, Alifya, dan Resti menghampiriku yang masih saja kecapean, memang sih otomatis pelari paling belakang mendapatkan jarak lari yang paling jauh. "Na, kamu gakpapa?" Tanya resti khawatir "yoo, gakpapa." Kataku "tapi kamu pucet." Kata azmii cepat, mendadak aku merasa pusing sekali dan perutku melilit dan mau muntah "na kata aku kamu ke toilet dulu deh." Kata azmii aku hanya mengangguk dan diantar olehnya. Sesampainya di toilet aku langsung lari ke bilik kamar mandi tanpa ditutup. Muntah. "Kan udah aku bilang jangan dulu ikut olahraga, kenapa ga dirumah aja? Kan emang kamu lagi sakit." Kata azmii khawatir. Entah mengapa dia sama sekali tidak jijik saat aku muntah. Dia mendekat dan mengusap punggungku tapi aku yang masih mau muntah tapi tidak bisa "az..azmii masih mual banget." Kataku gugup. Aku tidak tau bagaimana ekspresi azmii namun dia mengarahkan tangan nya ke tengkuk-ku dan memijatnya "yaudah muntahin aja biar lega." Kata azmii enteng, namun mual yang aku rasakan tiba-tiba sudah hilang, "SERAHKAN KALUNG ITU ATAU KAU AKAN MATI !!!" teriak orang itu dengan muka sangar nya. Aku  masih menggeleng dan dia menamparku lagi sampai tampak lebam di kedua pipiku. KLAK bunyi kalung dibuka secara paksa.mereka tertawa dan menamparku sekali lagi samai hidungku mengeluarkan darah. Sirine polisi terdengar. Mereka pergi meninggalkanku sendiri. Baju basah oleh apa ini?!! Darah ?  "ANNAA!!!!" Aku mendengar teriakan itu dan semuanya gelap total. "Anna?" Kata azmii semakin cemas "AAHHHHHH!!!JANGAN!! TOLONGG!!" teriakku mengejutkan azmii, aku memberontak azmii dan lari keluar bilik kamar mandi. Azmii berteriak kepada teman yang ada di luar kamar mandi untuk menahan ku berlari karena kondisi tubuhku yang kurang vit,"ANNA BERHENTI!!!KAMU LAGI SAKIT." Teriak salah seorang temanku. Aku mendengarnya tapi tetap tak acuh "ANNA BERHENTI. AWAS DEPAN KAMU!!" Teriak rara. BRAKK suara itu sangat keras. Aku yang sempat menoleh kebelakang tidak mengetahui kalo didepanku ada tiang listrik dan alhasil aku terbentur sangat keras karena tidak sempat melihat kedepan lagi. Aku memegangi kepalaku yang pusing dan membalikan badan, aku melihat teman-teman berlari kearah ku. Apa ini?!! Darah ?  Sekejap pandanganku mulai buram dan tiba tiba Gelap. Gelap total. BRUK. Kepala dan Tubuhku sakit. Sakit sekali.

ANDROPHOBIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang