Tiga

1 0 0
                                    

Ketika sudah sampai dirumahnya, ia mendapati mamanya sedang memasak. Dan pastinya untuk makan malam mereka dan mamanya pun sering menyuruh Tasha untuk mengantar makanan pada Tante Risa alias Bunda Ditto, karena mamanya dan bunda Ditto adalah sahabat dekat, maka tak heran mereka sering saling memberi makanan. Atau sekedar mengunjungi rumah mereka masing-masing,

"Kamu udah pulang Sha? Sekarang, kamu mandi terus makan udah itu tolong anterin ini kerumahnya Bunda" ucap Ratna –mama Tasha- sambil menyodorkan sebuah kotak yang berisi cupcake yang sudah ia buat sedari tadi.

"Pas banget mam! Aku lagi mau ketemu Ditto, yaudah aku siap-siap dulu yaa ma" ucap Tasha sambil mengambil kotak itu dan pergi menaiki tangga menuju kamarnya.

Walaupun mamanya dan bunda Ditto dekat, tapi mamanya tidak mengetahui jika anaknya itu sangat menyukai Ditto. Yang ia tahu, Tasha selalu mengunjungi rumah Ditto karena mengantar titipan mamanya atau sekedar berbincang dengan bunda Ditto. Padahal, ia juga menggunakan kesempatan itu agar bisa lebih dekat dengan Ditto. Walau ia akan menemui Ditto alias gebetannya ia tak seperti cewek lainnya yang berpenampilan heboh ketika menemui pujaan hati mereka, ia hanya memakai jeans dan kaos putih, rambutnya yang diikat ala ponytail. Setelah ia berpamitan dengan mama dan papanya, ia langsung menancap gas ke rumah Ditto yang terletak sekitar 100 meter dari rumahnya.

"Assalamualaikum, bundaaa!" seru Tasha sambil mengetuk pintu rumah Ditto.

"Waalaikumsalam, ngapain lo kesini?" dan ternyata Ditto yang membukakan pintunya.

"Gue mau nganterin ini ke bunda lo" ujar Tasha sambil mengacungkan kotak yang berisi cupcake itu

"Ehh ada Tasha! Kalo ada tamu tuh ajak masuk Ditt bukannya didiemin di pintu. Sini Sha masuk" ajak Bunda Ditto.

Tasha dan bunda Ditto langsung menuju ruang tamu dan mengobrol asik layaknya seorang teman,disamping sifatnya yang ceria, ia juga gampang berbaur dan asyik diajak ngobrol dan entah kenapa ia bisa nyambung ngobrol dengan bundanya Ditto. Padahal mereka berbeda usia jauh. Disaat sedang asyik mengobrol, Ditto berjalan gontai menuju dapur, ia merasa haus karena sedari tadi berkutat dengan rumus fisika.

"Ohh iya lupa! Bunda ada acara bentar keluar Sha, kamu gapapa ditinggal? Ehh atau kamu temenin Ditto aja tuhh" ucap bunda Ditto sambil bergegas akan pergi.

"Iyaa gapapa bun. Aku sama Ditto aja" niat aku kesini juga mau ketemu Ditto sih bun batin Tasha.

Mendengar percakapan itu, Ditto langsung heran, yang benar saja? Ia ditemani cewek rese itu. Ditto mending sendiri aja deh bun, daripada ditemenin dia gumam Ditto, dengan malas ia berjalan ke kamarnya. Dan tentu saja Tasha mengikutinya.

"Gue nggak nyuruh lo ikutin gue!" ucap Ditto ketus.

"Yakan gue mau nemenin lo"

"Lo fikir gue anak bayi? Lo boleh pulang sekarang!"

"Nggak! Sekali aja deh gue mau nanya penting sama lo"

"10 menit! Udah itu lo boleh pulang" ucap Ditto sambil kembali berjalan ke kamarnya.

Tasha pun ikut kekamar Ditto. Ini kali pertamanya ia masuk kedalam kamar cowok itu, kamarnya rapi, bersih dan wangi, mengingat hobby Ditto itu photography, maka tak heran jika banyak sekali foto-foto dikamarnya dan tentu saja itu semua hasil karya nya. Udah ganteng, pinter, berbakat lagi, gimana gue nggak suka sama lo coba? Gumam Tasha yang dari tadi terus memandangi seisi kamar dari cowok penyuka greentea itu. Tidak hanya itu dekorasi nya pun menyusung tema klasik yang menambah kesan hangat didalam kamarnya. Membuat betah berlama-lama disana, begitupun Tasha sampai-sampai ia tak mau pulang karena saking nyaman nya kamar Ditto.

Just Gotta Hold OnWhere stories live. Discover now