Lima

1 0 0
                                    


"Assalamualaikum maa" sapa Tasha pada mamanya yang sedang sibuk dengan laptopnya entah sedang apa

"Waalaikumsalam darimana kamu? Kok baru pulang?"

"Abis dari Mall ma. Ohiya tante Risa ngajakin kita makan malem dirumahnya ma"

"Ohh yaudah kamu siap-siap dulu gih, mama nyelesain dulu ini bentar."

"Siap ma" jawab Tasha sambil menaiki tangga, ia langsung mandi dan bersiap-siap sesuai perintah mamanya, kemudian ia memakai dress selutut berwarna mint yang baru saja dibelinya dari Mall tadi, dengan sedikit polesan make up dan flatshoes berwarna senada dengan dress nya, ditambah rambut curly nya menambah kesan manis pada Tasha dan tentu saja terlihat cantik malam ini. Dengan semangat membara ia menuruni tangga untuk menemui mamanya yang sudah terlebih dahulu menunggunya dibawah.

"Centil deh kamu! Cuma makan malem doang rempong amat" sahut mamanya sebal

"Dihh mama. Aku kan mau ketemu—" ucapannya terhenti karena tidak mungkin mamanya tahu bahwa dia berdandan seperti ini untuk Ditto.

"Ketemu siapa?" Tanya mamanya heran

"Yaa ketemu tante Risa lah. Yaudah ahh ayo ma ntar telat" jawab Tasha mengalihkan pembicaraan agar tidak ketahuan.

Dijalan, tidak ada pembicaraan diantara keduanya, karena mamanya yang sedang fokus menyetir dan Tasha sibuk bermain ponselnya, jalanan kota kembang kali ini agak sedikit macet, dikarenakan ini satnight atau malam minggu dan pasti banyak orang berpacaran yang akan menghabiskan malam minggunya diluar bersama pacar mereka, dan ini malam minggu kesekian kalinya Tasha sendiri, alias jomblo mengingat terakhir ia berpacaran dengan Fauzi pada saat ia menginjak kelas 10, atau lebih tepatnya 2 tahun yang lalu, sebelum dirinya menyukai Ditto dan masa pacaran mereka berlangsung hanya selama 8 bulan karena ketidakcocokan diantara mereka, dan belum sebulan putus dari Tasha, ia sudah berpacaran dengan Bunga yang sebelumnya diketahui berstatus sahabat dengan Fauzi. Entah dia memang buaya atau terlalu laku, padahal dia sama sekali tidak berparas tampan. Ahh tapi yasudahlah, itu hanya sepenggal kisah mantan.

Sesampainya dirumah Ditto, ia langsung disambut hangat oleh bunda Ditto, karena tujuan utamanya memang makan malam, maka bunda Ditto langsung mengajak tasha dan mamanya keruang makan, disana sudah ada ayah Ditto, mereka langsung duduk di kursi yang telah disediakan, kecuali Ditto, dia terlihat tidak menghadiri acara makan malam itu, padahal Tasha sudah mempersiapkan segalanya untuk Ditto, termasuk penampilannya malam ini.

"Panggilin Ditto tolong yaa bi" ucap ayahnya sopan pada pembantunya yang sedang mengantarkan minuman "Iya tuan" sahut pembantu Ditto dan segera menuju kamar Ditto untuk mengajaknya makan malam,

Tok tok tok

"Den! Dipanggil tuan untuk makan malam dibawah" panggil Bi Inem sambil mengetuk ngetuk pintu kamar Ditto.

"Yaa ntar nyusul kebawah bi" sahut Ditto yang masih asyik dengan game nya

Tak lama kemudian Ditto turun keruang makan dan mendapati mereka yang sedang mengobrol asyik sambil sesekali tertawa, Dengan malas Ditto menarik kursi yang kosong dan duduk, lalu menyendok nasi ke piringnya yang sontak membuat semuanya memerhatikan tingkah dingin cowok itu. Bahkan ia pun hanya memakai kaos berwarna hitam dan jeans selutut, benar-benar cuek, namun masih terlihat tampan dimata Tasha.

"Ditt, belum dimulai loh acara makan nya" ayahnya membuka suara dengan bertanya pada tingkah dinginnya

"Yaudah sih yah! Aku kan laper" jawabnya santai sambil menyendok makanan kedalam mulutnya,

"Maaf ya, Ratna,Tasha. Ditto emang suka kadang gak sopan gitu" ujar Bunda Ditto pada mama Tasha dan Tasha yang hanya dihadiahi anggukan oleh mereka berdua.

"Yaudah, silahkan dimakan makanannya" Ayah Ditto mempersilahkan

Acara makan malam tersebut berjalan secara khidmat, hingga dipenghujung acara, Bunda Ditto membuka suara "Tasha malem ini keliatan beda yaa Ditt, cantik" ujar Bunda Ditto memuji Tasha dan membuat pipinya merah merona karena malu. "Tante bisa aja, makasih hehe" balas Tasha tersipu malu. "Biasa aja!" sahut Ditto dingin. Tasha menautkan alisnya dan langsung menatap Ditto kesal, tapi, cowok itu malah tenang mengunyah tanpa menoleh sedikitpun pada Tasha,

"Dalam rangka apa kita makan malem tan? Aku mau dijodohin sama Ditto tan?" Tanya Tasha lancang, dan seketika membuat semua yang ada disitu melirik Tasha tajam.

"Bisa aja kamu becandanya Sha!, kita itu udah kaya sodara loh Sha, dan tante udah anggep kamu kaya anak tante sendiri, mana mungkin lah tante jodohin kamu sama Ditto. Iyakan Rat?" Tanya Bunda Ditto pada mama Tasha sambil terkekeh dan membuat Tasha diam mematung. Jawaban yang tidak diharapkan Tasha

"Iyaa dong. Lagian ngapain sih kamu nanyain begituan, malu-maluin aja" jawab mama Tasha sambil menyikut lengan Tasha.

Ga guna banget sih nanya begituan, lagian ogah banget gue dijodohin sama cewek kayak lo! Batin Ditto menggerutu, kebetulan ia sudah selesai makan dan ia pun sudah muak jika berlama-lama melihat cewek ini. Ditto langsung berdiri dan pergi kekamarnya untuk melanjutkan game nya yang tadi sempat tertunda. Dan berhubung besok hari libur maka dengan senang hati Ditto akan bermain gamenya sampai larut malam dan bangun menjelang siang hari.

Setelah berpamitan, Tasha dan mamanya pulang tepat pukul 9 malam dan jalanan tidak terlalu macet seperti tadi pada saat berangkat, Tasha yang tertidur pulas entah karena kecapean atau karena kekenyangan, dan mamanya yang masih focus pada menyetir tiba-tiba terfikir akan kelancangan anaknya tadi yang berani melontarkan pertanyaan seperti itu. Setelah melalui perjalanan yang tak lama, mereka sampai dirumah dan papanya yang baru pulang bekerja dan melihat anaknya tertidur pulas segera membopong Tasha dan membawanya kekamar.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 28, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Just Gotta Hold OnWhere stories live. Discover now