Bab 3

1K 110 69
                                    

"Sandra, berhentilah tertawa!" seru Anna sambil menatap Sandra, istri Jared dan juga orang yang sudah ia anggap kakaknya sendiri itu malah tertawa dengan bahagianya ketika ia menceritakan tentang kejadian kemarin.

"Jadi, Alice tetap memanggilnya Daddy, tanpa memedulikan penjelasanmu?" tanya perempuan berambut coklat gelap itu diantara tawanya.

"Iya," jawab Anna sambil menyandarkan tubuhnya di kursi panjang yang ada di teras dan membuang napas berat.

Saat ini mereka tengah berada di rumah keluarga Jared di perkebunan anggur, sebenarnya Anna dan kedua orangtua angkatnya-pun tingga di sana, hanya Jared dan istrinya tinggal di rumah utama sedangkan mereka tinggal di rumah pegawai yang berada tak jauh dari rumah utama.

"Seharusnya aku berada di sana dan melihatnya langsung," ujar Sandra masih dengan senyum mengembang, "Tapi ku dengar kalau pria itu sangat tampan. Apa itu benar?" lanjut Sandra sambil menatap Anna penasaran.

Anna mendengus tertawa mendengar itu, "Kau tahu darimana?"

"Cloe." Anna kembali tersenyum, seharusnya dia tahu kalau wanita penjual bunga itu bisa sangat kreatif ketika menyebarkan berita, "Dia menelponku dan mengatakan kalau Alice menceritakan soal Daddy-nya dan melihat kalian bertiga pergi makan siang bersama. Dia bilang kalau pria itu tinggi dan sangat tampan."

"Cloe menganggap semua pria tampan, Sandra. Dan hei... bagaimana bisa kalian bergosip tentangku di telepon!"

"Kami tidak menggosipkanmu, Anna, kami hanya berbagi informasi tentang pria tampan itu," ucap Sandra yang membuat mereka berdua tertawa, "Jadi katakan padaku, apa dia setampan itu?"

Anna tersenyum, matanya menatap kedepan dimana Alice terlihat sedang bermain bola bersama Sean di halaman depan, hari ini Anna sengaja menutup tokonya karena merasa lelah akibat membantu Dr. Lee membereskan barang pindahannya sampai malam.

"Well, dia tinggi." Anna tersenyum sambil kembali menatap Sandra yang ikut tersenyum, mata biru istri Jared itu terlihat antusias mendengar cerita Anna, "Hidungnya mancung." Anna mulai menerawang kembali mengingat sosok Dr. Stevan Lee yang dipanggil Daddy oleh putrinya, "Kulitnya sangat putih, bibirnya merah, dan suaranya..." Anna kembali menatap Sandra dengan mata berbinar, "Suaranya sangat berat dan..." Anna tak bisa menemukan kata yang tepat untuk mendeskripsikan suara pria itu yang terdengar begitu menggoda di telinganya.

"Jadi dia sangat tampan dan seksi," bisik Sandra sambil tersenyum menggoda Anna.

"Aku tak bilang kalau dia tampan dan seksi," ucap Anna sambil membelalakan mata menatap Sandra yang tengah tersenyum menggodanya.

Sandra baru akan membuka mulutnya ketika sebuah mobil sedan berwarna silver memasuki pekarangan mereka kemudian berhenti tak jauh dari rumah utama. Seketika mereka saling pandang dengan senyum mengembang di bibir masing-masing ketika melihat pria yang jadi objek pembicaraan mereka dari tadi keluar dari mobil itu.

"Daddy... Daddy!" Seru Alice sambil berlari kearah Dr. Lee yang langsung tersenyum melihat gadis mungil itu, tanpa ragu dia langsung mengangkatnya lalu mencium pipinya yang bersemu merah.

"Daddy datang untuk menemuiku?" tanyanya dengan mata bulatnya yang berbinar, membuat pria itu kembali tersenyum.

"Sebenarnya aku kesini untuk menemui Mr. Curtis, tapi aku senang karena bisa bertemu denganmu," ucap Dr. Lee sambil tersenyum menatap Alice yang rambut panjangnya terurai dengan topi bergambar Barbie yang dia pakai terbalik.

"Maksud Daddy, Uncle Jared?"

"Iya, apa kau tahu dimana sekarang dia berada?"

"Uncle Jared sedang berada di kebun anggur, tapi Aunty Sandra ada di sana," ucap Alice sambil menunjuk ke arah teras dimana Anna dan Sandra tengah memerhatikan mereka berdua. Dr. Lee mengangguk sambil tersenyum menatap kedua perempuan itu yang di balas anggukan dan senyuman dari keduanya.

Autumn GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang