chapter 10

3.9K 167 32
                                    


Pagi telah datang dengan sang surya yang mulai menampakan dirinya dari Timur, suara burung burung saling berkicauan memberi semangat pagi untuk semua makhluk hidup

Raya bangun dari tidurnya dan mandi setelah mandi dia melaksanakan rutinitas paginya

Dia mengambil sepotong Roti dihadapanya yang telah disiapkan bi ani,memasukan kedalam mulutnya dan mengunyanya

Setelah menyiapkan roti dan susu bi ani berlalu pergi kedapur tapi sebelum berlalu pergi bi ani sempat melihat Raya yang hanya diam tak seperti biasa ,tadi saat raya turun dari kamrnya dia masih terlihat ceria dan mengucapkan selamat pagi seprti biasa tapi setelah duduk dikursi Raya berubah menjadi diam dan terus melamun

bi ani sempat bingung melihat sikap Raya yang terlihat sedih ,bi ani ingin menanyakannya tapi niatnya diurungkanya bi ani tidak ingin mengganggu privasi Raya meskipun sudah bertahun tahun menjadi ART di rumah Raya

Entah kenapa saat memakan rotinya pandangan Raya hanya tertuju ke kursi dihadapanya , pandangan matanya menjadi sayu

Tes!

Tiba tiba setetes air mata membasahi pipi putihnya

"Mama" gumam Raya pelan dan meundukan kepalanya

Ya sedari tadi Raya memikirkan mamanya entah kenapa memori itu terlintas kembali dibenaknya

Saat-saat ia dan mamanya sarapan di pagi hari dengan diiringi obrolan dan candaan

Raya meghapus air matanya , menenangkan hati dan pikiranya ia akan mencoba mengikhlaskan kepergian mamanya , meminum susunya lalu menggeser kursinya dan beranjak dari duduknya

"Non mau berangkat?"

Terdengar suara bi ani dari belakang .raya menoleh dan menemukan bi ani yang berjalan kearahnya dengan tersenyum

"Iya bi..Saya berangkat dulu ya..assalamualikum"

"Waalaikum salam"

•••

Raya melangkahkan kaki di gedung M'Caesar group , tempatnya bekerja sebagai sektetaris seorang CEO muda,tampan dan kaya tak lain kekasihnya sendiri

Beberapa pegawai menyapa Raya dengan menunduk sopan dan Raya membalasnya

Langkah Raya terhenti saat melihat dua orang yang sedang memarahi dan dimarahi 10 meter didepanya,raya menggelengkan kepala dan menghampiri mereka

" hey kau sangat tidak sopan,bagaimana kau bisa menupahkanya dibajuku ?"

"Maaf pak..saya ti-tidak sengaja menumpahkanya"

Yang sedang marah marah adalah mondy,dia memarahi seorang OB laki laki yang sudah menumpahkan kopi di jasnya

"Mondy" panggil Raya mendekati mondy dan OB itu

Mondy menoleh keasal suara begitupun dengan OB itu

"Raya" gumam mondy saat sudah melihat Raya disampingnya

"Sudah jangan marahi dia" ucap Raya menenangkan mondy dengan mengusap lembut punggung pria itu

Mondy menghela nafasanya

"Tapi dia salah sayang..dia sudah menumpahkan kopinya di jasku " ucap mondy

"Dia sudah bilang kalau dia tidak sengaja" tutur Raya

Mondy tersenyum lalu menoleh kembali ke arah OB Itu,sementata OB itu hanya menundukan kepalanya tak berani menatap Atasanya itu

" Kamu boleh pergi ! kerjakan tugasmu dengan baik jangan ulangi kesalahanmu lagi! kalau kamu melakukannya lagi tak segan segan saya akan memecatmu!" Jelas Mondy tegas

"Iya pak sekali lagi maafkan saya" ucap OB Itu

Mondy tersenyum
"Iya"

Setelah meminta maaf OB itu pergi dari hadapan mondy dan raya

Mondy menarik pergelangan tangan Raya untuk masuk kedalam ruangannya lalu duduk di sofa panjang

"Seharusnya kau jangan terlalu kasar sama pegawaimu" ucap Raya menatap lekat mata mondy

"Tapi jika tidak dimarahi mereka akan menyepelekan hal itu ray"

"Ya memang tapi jangan terlalu keras mon"

"Iya lain kali aku akan mencoba untuk lebih lembut"

mondy tersenyum lalu mengusap kepala Raya

Raya membalas senyuman mondy

***
Sorry pendek

Vote & coment ya kasih semangat biar idenya ngalir jadi cepet update

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HATE BECOME LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang