Chapter 5

112 7 0
                                    

Setelah sarapan, mereka melanjutkan perjalanan. Harley bilang dia yakin mereka akan sampai di kota hari ini. Mark mau tidak mau harus menggendong Georgia lagi, setidaknya sampai dia pulih.

"Kalian kenapa?" tanya Georgia dengan suara pelan dan lemah saat melihat Mark dan Tom saling tatap dan tersenyum menahan tawa.

"Sebaiknya kau istirahat." ucap Mark yang sama sekali bukan sebuah jawaban.

Georgia mendengus, dia mengkerutkan dahinya lalu menaruh kepalanya di pundak Mark dan berusaha tidur.

Sementara di barisan depan seperti biasanya Harley dan Shane memimpin. "Kau tau darimana hari ini kita akan sampai di kota?" tanya Shane.

"Kita sudah berhari-hari di hutan ini, kau mau kita terjebak disini?" seluruh kata dalam kalimat Harley penuh dengan penekanan. "Harusnya kau senang."

Shane menghela napas menatap Harley dari ujung matanya. Harley yang biasanya tenang sekarang nada bicaranya jadi tidak enak di dengar.

Lagi-lagi, perjalanan panjang mereka lalui dengan tebak-tebakan, yang disertai perdebatan. Setidaknya mereka dapat tertawa dan membaur dengan baik satu sama lain.

Alex, Val, dan Tom sedang memperdebatkan pertanyaan Shane tentang hewan terbang.

"Burung bisa terbang!" cerca Tom.

"Jadi kupu-kupu tidak bisa terbang, begitu?" balas Val sengit.

"Unicorn yang paling indah dilihat saat terbang!" Alex tidak mau kalah.

Shane sebagai orang yang memberikan pertanyaan hanya diam tidak berkutik. Ia sudah berusaha menjelaskan kepada ke-tiga gadis itu bahwa pertanyaan sebenarnya bukan seperti itu, tapi percuma saja.

Harley menghentikan langkahnya, membuat semua—termasuk perdebatan—mendadak berhenti membuat beberapa pasang mata menatap Harley heran. Namun semuanya tersadar pada pemandangan di hadapan mereka, banyak orang berlalu lalang. Mereka sampai di satu bagian desa yang paling ramai, pasar.

Harley tersenyum kecil mengetahui perkiraannya benar. Dia berbalik menatap anggotanya—begitu Harley menyebutnya—yang hanya diam tidak bersuara.

"Yeay!" sorak Tom memecah keheningan diantara mereka. "Lalu dimana kita akan tidur?"

Ekspresi Harley berubah, ia baru sadar bahwa saat ini matahari hampir terbenam. Dia menghela napas, "Alex, Tom, Val, dan Shane, sebaiknya kalian masuk ke dalam lautan manusia itu," Harley menunjuk ke arah pasar, "dan beli beberapa makanan juga minum untuk kita semua. Aku akan menunggu disini bersama Mark," Harley menarik napas, "dan Georgia."

"Jadi kau hanya akan duduk disini sementara kami ke sana?" seru Tom tak terima, dapat terlihat dari wajahnya ia mengantuk.

"Kau harus ikut bersama kami!" tambah Alex, ia melipat ke-dua tangannya di dada.

Harley memberikan dua keping koin emas pada Alex, "Tidak ada bantahan!"

Val sebenarnya ingin protes namun ia tidak mau dibuang dari kelompok ini. Dia yakin betul kelompok ini dapat membantunya. Lalu mereka ber-empat berjalan dengan segala cibiran kekesalan mengenai Harley.

Alex, Tom, dan Val berjalan beriringan, masih sibuk dengan perdebatan pasal hewan terbang.

"Baik, unicorn itu tidak ada!" Alex akhirnya mengalah membuat senyum mengembang di wajah Tom dan Val. Sementara Shane berjalan tak jauh di belakang mereka. Ia lebih memilih memisahkan diri daripada terkena omelan gadis-gadis di depannya.

Alex nampak berbincang sebentar dengan Val sebelum akhirnya mereka berbelok. Alis Shane saling bertaut lalu mempercepat langkahnya.

"Alex, aku mau itu." pinta Tom seraya menarik-narik lengan baju Shane yang sudah berjalan di sampingnya.

InfiniteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang