Failed Dream (2)

87 3 7
                                    

Berada diantara buku-buku membuat gadis itu suntuk, bahkan mengantuk. Tidak terhitung lagi berpa kali ia menguap. Setiap mulai merasa suntuk dan ngantuk, pikirannya kembali merutuki dosen baru yang baru 2 jam lalu membawakan materi di kelasnya.

"Nih tugas gini-gini banget sih? Parah!!!"

"Udah belasan buku hukum gue baca tapi yang terjawab belum sampai juga sepertiganya kejawab"

"Kalau begini caranya, gue bisa mati duduk baca buku tau nggak?"

Julia mengomel panjang. Sejak dosennya baru saja keluar kelas, ia memutuskan menuju perpustakaan untuk menyelesaikan tugasnya itu.

"Hussttt!!! Gak boleh berisik disini!"

Julia menoleh, mendelik ke arah Fanny yang baru saja duduk disebelahnya. Menggenggam buku Biografi seseorang yang tidak Julia kenali.

"Lo kenapa sih? Dari tadi ngomong sendiri mulu"

"Gue_."

"Lo persis pasien rumah sakit jiwa tau nggak?"

"Emang_.."

"Yaiyalah, kemarin itu gue abis dari Rsj nemenin tante gue yang abis cek syaraf gara-gara kecelakaan. Lo tau? Ngerinya ngalahin rumah hantu tau nggak. Sumpah! Merinding gue waktu pen masuk. Denger orang teriaklah, nangislah, ketawa cekikikanlah, ngomong sendirilah, inilah itulah dan yang jelas serba sendiri! "

"..." Julia diam, kali ini ia tidak ingin menanggapi. Matanya menatap tajam ke arah Fanny sambil menggeletukkan giginya.

"Awwww..."

Fanny sesegera mungkin mengusap lengannya kasar. Ia lalu membulatkan matanya menatap Julia tidak percaya.

"Julia!"

"Ape?! Siapa suruh setiap omongan gue lo potong!"

"Yaa, maap. Kan guee..."

"Gue ape? Lo kira gak sakit apa? Ini lebih sakit tau nggak dari pada 5 tahun menunggu tanpa dikasih kepastian "

Jlebbb

Kata kata Julia kemudian memutar kisah Cinta Fanny di masa putih biru itu. Kisa yang ia kira hanyalah Cinta monyet, Cinta suka-sukaan, Cinta gila, Cinta... what ever

Tapi semua hipotesanya salah. Perasaan itu bertahan hingga bertahun tahun lamanya.

Kata orang, perasaan yang kamu rasakan selama lebih dari 4 Bulan itu bukan lagi rasa sayang, tetapi kamu memiliki rasa cinta kepada orang tersebut.

Sikapnya yang polos, Misterius, Koplak, dan tidak pernah dekat dengan wanita manapun membuat Fanny penasaran, membuatnya rela menunggu dan Setia mencari perhatiannya bertahun-tahun.

Menunggu tanpa kepastian, tanpa terikat hubungan dan berjuang sendiri mencuri hatinya. Pipi yang berubah semu saat berdekatan,jantung berdebar saat menatapnya.Fanny yg menaruh hati Sultan sudah jadi rahasia Umum. Namun ia sadar, ia takkan mengubah kodratnya sebagai wanita, dimana ia hanya bisa merasakan dalam diam dan menunggu.

Dimana mereka membuat kisah a shy princess and a prince charming.

"Fan"

Pelan, lembut, dan Dingin. Panggilan Sultan barusan membuat Fanny bergetar, entah apa. Setelah merayakan kelulusan mereka seangkatan, Sultan memanggil Fanny untuk mengekorinya. Paham akan isyaratnya, Fanny berjalan ke arah samping aula mengekori Sultan dan berhenti tepat setelah sultan merasa aman.

"Kenapa?" Sepertinya bibir Fanny sudah gatal menanyakan maksud sultan memanggilnya. Sultan memperbaiki posisinya, setelah ia rasa aman, ia pun mulai menatap Fanny lembut dan juga sendu.

RememberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang