Lima.

23 1 1
                                    

Sungguh senang rasanya bisa kembali ke taman ini. Aku berjalan perlahan ke bangku yang dua hari lalu kududuki bersama alex. Dari sana,aku menikmati pemandangan di depanku.
Aku bersandar ke bangku,merasa sangat mengantuk. Hampir dua malam ini aku tidak bisa tidur memikirkan orang yang sudah kulupakan.
"Ternyata kita memang benar-benar jodoh"mendadak aku mendengar suara alex di belakangku. Aku menoleh dan melihat alex berdiri di belakang ku dengan senyuman yang errr....Manis
"Alex!" seruku senang
"Jadi kamu emang suka datang ke taman ini ya?" tanyanya
"Suka banget.." sahutku. "Aku suka suasananya yang tenang".
"Aku juga,rasanya tempat ini begitu tenang."kata alex
"Dari dulu aku suka dateng kesini,cuma beberapa waktu yang lalu aku sempat absen karena kecelakaan. Aku harus lebih banyak istirahat di rumah"jelasku
"Ngomong-ngomong soal kecelakaanmu,gimana dengan ingatanmu?" kata alex.
"Masih belum ada kemajuan," kataku sedih. "Tapi temanku sendiri memberi tahu kalau aku tidak sendiri saat kecelakaan."
"Dan kamu masih belum mengingatnya?" tanya alex.
Aku menggeleng sedih."aku berusaha untuk bisa mengingatnya tapi,aku nggak bisa ingat apa pun."
"Tenang saja,cepat atau lambat pasti kamu bisa mengingatnya." kata alex
"Kuharap begitu," desahku. Ketika aku ingin meneruskan kata-kata,mendadak saja perutku bunyi.
Aku merasa malu sekali dan  yakin sekali  wajahku saat ini pasti memerah.
Aku baru ingat kalau memang belum makan siang tapi kenapa perutku harus berbunyi sekeras itu?.
Wajah Alex tampak geli. "Kalau kamu mau makan,ada cafe dekat sini kamu pasti suka makanan disana"
"Aku nggak lapar" dustaku
"Tapi sepertinya perutmu lapar" goda alex.
Aku tidak bisa berkelit lagi. Akhirnya aku menurut saja ketika alex membawaku ke kafe yang di makhsudnya. Ketika menginjakkan kaki di kafe ini,aku langsung merasa kalau pernah ke tempat itu sebelumnya. Aku pun mengatakan hal itu lada alex.
"Kafe ini kan deket dengan taman,jadi kamu mungkin memang udah pernah kesini," kata alex menanggapi.
Kami memilih duduk di meja paling ujung. Aku langsung memesan nasi goreng, tapi alex tidak memesan apapun.
"Kamu gak makan?" tanyaku
"Aku udah makan tadi,jadi aku temenin kamu makan aja. Aku bisa kenyang hanya dengan melihat kamu makan" kata alex.
Makananku datang tak lama kemudian,dan aku langsung melahapnya. Alex terus mengamatiku selama makan,membuatku jadi gerogi.
"Jadi kamu masih kuliah atau udah kerja?" tanyaku di sela-sela keheningan.
"Aku masih kuliah" jawab alex
"Oh yaa? Jurusan apa?" tanyaku lagi
"Ekonomi" jawab alex singkat.
"Berarti kamu sama denganku,hanya saja sekarang aku harus cuti kuliah." kataku.
"Berarti kegiatanmu selama ini berkisar antara rumah dan taman?"
"Iya,membosankan sekali kan?" kataku
"Sangat membosankan" kata alex setuju. "Gimana kalau kapan-kapan kita jalan-jalan?"
************************************
Hayo alex mau ajak nadine kemana tuh,tapi nadine mau gk yah di ajak jalan-jalan sama alex.
Kalau mau tau jangan lupa VotMent ya biar semangat nulisnya.
See you next chapter
#aurel

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 01, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Someone To RememberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang