MY LORD ETERNITY Part 5 ( The Last )

10.3K 383 39
                                    

           

Kerut ketidaksukaan muncul di kening Yasmine saat melihat para vampir itu berhasil melalui rintangannya, bahkan sampai merusak dinding sihirnya. Sudut mulutnya berkedut saat memikirkan adiknya, Majorie, membuatkan ramuan untuk menangkal sihirnya. Tidak diragukan lagi pasti ada seseorang yang memiliki sihir di balik kedatangan para vampir itu. Mungkin saja jenis lain dari kaum mereka. Yasmine tau banyak makhluk mitos lainnya yang mungkin membantu para vampir itu.

           

“Mist,” panggil Yasmine dengan suara memerintah.

           

Seorang wanita berperawakan mungil muncul. Tudung jubah berwarna hitam menutupi kepalanya saat ia membungkuk memberi hormat pada Yasmine.

           

“Segera mulai upacaranya. Aku ingin semuanya sudah siap saat para vampir itu menerobos masuk ke sini,” kata Yasmine.

           

“Baik,” sahut wanita bernama Mist itu dan pergi meninggalkan ruangan.

           

Yasmine bangkit berdiri dan berjalan menuju altar tempat Grace berbaring. Ia menatap tubuh itu dengan mata menyipit. “Hal apa yang kau miliki sampai mereka begitu menginginkanmu? Kau hanya gadis biasa yang lemah. Kau bahkan tidak berani mencoba untuk mempertahankan nyawamu sendiri,” kata Yasmine. “Mungkin memang seharusnya kau menyerahkan tubuhmu pada iblis,” lanjutnya.

           

Setelah menatap tubuh Grace untuk yang terakhir kalinya, Yasmine berbalik dan menuruni tangga dan mempersiapkan diri untuk upacara pemanggilan yang akan dilakukannya. Ia sudah menunggu selama bertahun-tahun untuk sampai pada hari di mana ia akan mendapatkan kekuatan yang selama ini diinginkannya.

           

Ketika di luar bangunan itu para monster yang dipanggilnya menghalau para vampir, Yasmine yang dibantu Mist telah menyelesaikan semua persiapan upacara. Yasmine berdiri di belakang altar yang telah diletakkan di tengah-tengah ruangan itu. Cahaya dari bulan merah yang menembus atas terbuka mengenai bagian tengah ruangan itu, menyinari altar dan sekitarnya.

           

“Sudah waktunya,” bisik Yasmine di telinga Grace. Wanita itu lalu terkekeh dan kembali menegakkan tubuhnya.

           

Yasmine mengangkat kedua tangannya ke udara dan mendongak ke langit. Ia mulai menyenandungkan mantra-mantra kuno. Udara bergejolak, kegelapan memekat dan Guntur terdengar. Suaranya menggelegar di kejauhan. Petir saling menyambar dan awan gelap mulai membentuk pusaran di langit. Angin di luar bertiup kencang, membuat daun-daun yang kering berguguran dengan cepat.

           

Dalam sengitnya pertempuran, Cloud mendongak ke langit yang gelap. Ia mengumpat pelan dan menghabisi setiap monster yang menghalangi jalannya. Melihat kilat yang saling bersahutan di langit, serta kegelapan dingin yang semakin memekat membangkitnya ketakutan Cloud. Ia tidak sadar bahwa ia memiliki ketakutan itu hingga hari ini. Ketakutan itu membuat darahnya berubah dingin dan pikiran warasnya berangsur lenyap. Ketakutan itu begitu nyata hingga ia tidak bisa berpikir hal lain selain bahwa ia mungkin telah selamat.

MY LORD ETERNITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang