Karena saya newbe mohon kritiknya senior.. oi... oi... .
*****
Angin bertiup tidak begitu kencang diterangi sedikit cahaya bulan dimalam hari yang gelap berdiri dibalik pohon yang berada dipinggir jalan raya Arokan memperhatikan seorang pria yang menjadi terget dalam misinya, dengan jubah berwarna hitam memiliki garis berwarna merah yang berada disekitar lengannya menyamarkan keberadaan Arokan dengan lingkungan sekitarnya, dia bergerak mengikuti pria itu dari balik kegelapan malam.
Semakin jauh memasuki hutan sebuah gua terbuka lebar diujung hutan, pria itu menghilang dibalik kegelapan gua. Arokan mendekati mulut gua secara perlahan agar tidak disadari oleh targetnya. Arokan memutuskan bersembunyi diatas mulut gua dibalik pohon yang tumbuh tepat diatas mulut gua itu, agar Arokan dapat menyergapnya dari atas. Hampir dua jam menunggu Arokan memutuskan untuk masuk kedalam gua, tiba-tiba pria itu keluar dan tidak menyadari keberadaan Arokan. Tanpa menunggu lama dia melompat dari atas menindih badan pria itu membuatnya tak dapat bergerak.
"Selesai sudah." Arokan menahan tangan pria itu dibelakang sambil menahannya ditanah.
"Apa... apa yang kau lakukan?" Pria itu terkejut karena penyergapan Arokan yang mendadak.
"Tidak ada sih, aku iseng saja... Danta kirim penjaga untuk membawa tikus ini." Arokan berkomunikasi dengan Danta menggunakan sebuah alat yang berada disekitar telinganya.
"Kau pikir kau sudah berhasil?" Kata pria yang sedang ditindih oleh Arokan.
"Apa maksudmu?" Arokan terkejut dengan pertanyaan pria itu.
Tanpa disadari dua orang pria berbadan besar berada dibalakang Arokan siap memukul dengan tongkat kayunya yang mereka bawa.
"Tunggu dulu!" Pinta Arokan.
"Hah... ada apa?" Tanya seorang pria yang mengenakan ikat kepala.
"Aku hanya ingin bertanya, apa kau yakin akan memukulku dengan tongkat itu?".
"Kenapa, kau takut?".
"Bukan begitu, hanya saja... itu akan menyakitkan jika terkena kepala." Arokan meletakan jari telunjuknya dikepala.
"Jangan banyak bicara!" Pria yang tidak memakai ikat kepala langsung mengarahkan pukulannya ke arah Arokan.
Dengan sigap Arokan melompat untuk menghindari pukulan itu sambil menarik pria yang sudah dia lumpuhkan.
"Oi... oi... bisa bahaya jika terkena bos kalian, loh." Arokan meletakan jari telunjuknya dikepala.
"Apa yang kalian lakukan? jika terkena diriku aku akan mati terkena pukulan kalian!" Pria itu memaki kedua pria berbadan besar itu.
"M-maafkan kami bos... ." Mereka meminta maaf sambil meletakan kedua tangan diddepan perut mereka sambil tertunduk.
"Baiklah, mau bagaimana lagi aku akan meladeni kalian." Arokan berdiri setelah mengikat pria itu dipohon yang berada dibelakangnya.
Arokan berdiri sambil memegang pedang yang tidak dia lepas dari sarungnya, berlari dengan sangat cepat ke arah kedua orang itu. Buk! Tiba-tiba kedua orang itu terjatuh.
"Selesai sudah, kan?" Arokan berdiri dengan ekspresi yang sangat serius dengan mata yang sangat tajam melirik pada pria yang menjadi targetnya.
Hanya terdiam melihat ekspresi Arokan yang sangat berbeda dengan sebelumnya, pria itu ketakutan seperti akan mati. Arokan berjalan mendekatinya dan melepaskan ikatanya pada pohon.
"Ada apa, kau seperti melihat hantu saja." Arokan bertanya pada pria itu dengan ekspresi yang lebih ramah dari ekspresi saat menyakiti anak buahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arokan : Arti Sang Kesatria
AdventureSeorang mata-mata yang sembrono setiap menjalankan misi, dia dipindahkan oleh pemimpinnya akibat kecerobohan yang dapat membahayakan orang lain disekitarnya.