Sebagai pemimpin mata-mata kerajaan Timur Grandaka juga mepunyai kemampuan untuk menggunakan Akram dalam tubuh dan memanipulasinya menjadi sebuah "kemampuan". Semua Akram bersumber pada energi murni alam yang berarti bahwa orang yang mampu memanipulasikanya akan mampu membuat alam bekerja untuknya, seperti api, tanah, air, dan angin.
Semua mata-mata diwajibkan untuk mampu memanipulasi Akram agar membantu dalam melaksanakan misi mereka, akan tetapi tidak banyak yang mampu untu memanipulasi Akram dalam tubuh, butuh kematangan fisik dan juga mental si pengguna. Dalam tim mata-mata khusus yang Grandaka bentuk itu, seluruh anggotanya mampu memanipulasi Akram dan membuat misi mereka selalu berhasil dengan tanpa adanya korban yang berjatuhan.
Bruta adalah salah satu pengguna Akram dikerajaan itu, dia adalah pengguna Akram yang dapat memanipulasi api satu-satunya dalam tim khusus yang dibentuk oleh Akram. Bruta begitu terkenal dikerajaan Timur karena "kemampuan"-nya dan terutama bagi kaum hawa karena ketampanan wajahnya juga karena tubuhnya yang begitu atletis ditambah kulit sawo matang membuat wanita yang meliriknya tak dapat melepaskan pandangan terhadapnya.
"Bruta... kenapa kau begitu tampan, sih." Rayu seorang pelayan wanita.
Bruta hanya berlalu dan tidak memperdulikan rayuan dari wanita itu. Dengan sikap dingin itu menambah karismanya dimata semua wanita makin luar biasa, membuat sebagian pria iri karena hal itu.
"Mengganggu saja." Benak Bruta.
Pagi itu prajurit berkumpul dalam pasukan mereka untuk berlatih perang. Bruta menyusuri koridor untuk menuju ruang khusus pasukan mata-mata yang tidak lain adalah ruang dimana Grandaka berada.
Bruta membuka pintu ruang itu, "Misi kemarin sudah aku selesaikan dengan mudah, Grandaka." Kata Bruta sambil melihat sekeliling ternyata Grandaka tidak sendirian didalam ruangan itu.
"Ternyata ada tamu." Lirih Bruta.
"Tak masalah Bruta, dia adalah Arokan, dia akan bergabung dengan tim khusus." Kata Grandaka.
"Bukannya tim ini sudah sempurna, Grandaka?" Sanggah Bruta.
"Oi... oi... Bruta ya... bukannya aku mau melawan, tapi aku juga tidak ingin berada ditim ini." Potong Arokan sambil meletakan telunjuknya dikepalanya.
"Cih!" Bruta acuhkan pernyataan Arokan.
*****
Pagi itu tim khusus ditugaskan melaksanakan misi disekitar kota untuk memastikan informasi tentang kerajaan Utara yang ingin melakukan perang apakah ada hubungannya dengan Timur. Atau apakah ada masalah lainnya.
"Baiklah, semua petunjuk dan lainnya ada dalam kertas itu kalian hanya mengikuti itu saja." Terang Grandaka.
"Baik." Jawab seluruh anggota mata-mata.
Arokan melirik seluruh anggota tim khusus itu, semua berjumlah lima orang, Arokan berpikir apakah semua adalah orang yang sangat hebat hingga masuk dalam pasukan khusus.
"Lalu dalam hal ini apa tugas saya, Gandaka?" Tanya Arokan.
"Tidak jauh berbeda dengan mata-mata aktif, non aktif lebih fokus terhadap menjauhi kontak fisik, dan karena kau masih belum mengetahui sistem ini lebih jauh kau akan aku tugaskan untuk melindungi Kalpika itu tidak jauh berbeda dengan tugasmu di aktif." Terang Grandaka.
"Eee... baiklah." Arokan mengerutkan dahinya tanda sedikit bingung.
Ditengah hutan mereka berenam berhenti dibalik pohon yang sangat besar mengatur sebuah strategi dalam mencari informasi perang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arokan : Arti Sang Kesatria
AdventureSeorang mata-mata yang sembrono setiap menjalankan misi, dia dipindahkan oleh pemimpinnya akibat kecerobohan yang dapat membahayakan orang lain disekitarnya.