Part 4

78 12 12
                                    

Raskha dengan gaya tengilnya mulai berjalan menuju bangku teman-temannya, memang dari semua makhluk berlima ini cuman Raskha doang yang gayanya tengil,ngeselin sok ganteng dan sok manis.

"Gimana pertunjukan gue oke gak" ucap Raskha kepada teman temannya sambil menyisir rambutnya ke belakang.

"Oke pala lu rata, lu tuh ya jadi orang iseng banget" omel Lala.

"Ishhh, Lala pagi-pagi udah ngomel-ngomel aja nanti cantiknya ilang loh" ucap Raskha dengan senyum manisnya.

"Bodo amat mau ilang kek mau enggak kek gue gak peduli yang penting gue malu punya temen kaya lu" ucap Lala.

"Aw aw aw sakitnya hati abang dibilang malu punya temen macem begini" ucap Raskha sok imut sambil memegang dadanya.

"Emang beneran sakit nih orang, udah diemin bae kalo dia ngomong mah. emang kalo kebanyakan makan garem gini nih" ucap Dani akhirnya yang jengah melihat sikap Raskha.

"Yaudah sehhh, biasa aja kali" ucap Raskha.

Setelah perdebatan kecil itu mereka semua akhirnya sibuk dengan kegiatannya masing- masing. Hingga bel masuk berbunyi dan semuanya mulai fokus ke pada guru pelajaran yang akan membawakan materi.

Walaupun seserius-seriusnya mereka tapi pasti ada lah hal-hal kecil yang bikin mereka ketawa cekikikan di saat guru pelajaran sedang menerangkan. Contohnya saat ini saat semua pada serius di pojok paling belakang ada Raskha dan Dika yang sedang asyik bermain ABC lima dasar, dan saat guru sedang menjelaskan tentang pajak negara Raskha menyeltuk.

"CINTA LAURA mampus lu kalah gue duluan yang jawab" ucap Raskha kencang tanpa memperdulikan sekelilingnya.

"Raskha sedang apa kamu" ucap guru pajak.

"Mati gue segala keceplosan lagi" ucap Raskha sambil menepuk jidatnya.

"Apa yang kamu lakukan dari tadi bukannya dengerin guru menjelaskan malah asyik main sendiri, sudah pintar ya kamu" ucap guru pajak galak sambil berkacak pinggang.

"Bukan gitu bu, jadi gini" ucap Raskha bingung.

"Jadi apa hah, sekali lagi ibu liat kamu mainan di jam pelajaran saya jangan harap nilai kamu aman" ucap guru pajak.

"Iya bu iya maapkan saya ya bu, saya janji gak akan ngulanginnya lagi" ucap Raskha dengan wajah sok imut sambil menyatukan kedua telapak tangannya.

"Dan kamu juga Dika jangan harap nilai kamu aman ya" ucap guru tersebut.

"Gue juga kan yang kena" gumam Dika sambil melirik tajam ke arah Raskha.

"Jadi kita sama ya bos" ucap Raskha kepada Dika sambil tersenyum kecil.

"BODO" ucap Dika jengkel.

Sedangkan ketiga temannya yang lain hanya bisa geleng-geleng melihat tingkah kedua temannya yang absrud itu, udah tau guru pajak agak sensitif sama murid yang gak dengerin dia ngomong, eh mereka berdua dengan bodohnya malah mainan di belakang.

Setelah beberapa jam pusing dengan pelajaran pajak akhirnya bel yang ditunggu-tunggu berbunyi juga yang sontak membuat semua siswa siswi langsung berhamburan ke luar kelas.

"Ayok buru gak kebagian tempat entar" ucap Reno heboh.

"Sabar ilah, udah lu boking tempat aja dulu" ucap Lala.

"Oke gue sama Dika duluan ya" ucap Reno sambil menarik tangan Dika.

"Buru la" ucap Raskha tak sabaran.

"Udah lu duluan aja sama Dani sana entar gue nyusul" ucap Lala.

"Ayok Dan" ucap Raskha.

"Udah lu duluan aja sana gue masih mau nungguin Lala" usir Dani.

"Kalo gitu mendingan tadi gue bareng sama Reno ama Dika, emang suka rese ya lu berdua" ucap Raskha jengkel.

"Yahhh dia jadi kesel" ucap Lala yang melihat Raskha berjalan sendiri keluar kelas.

"Lu ngapain nunggin gue" lanjut Lala sambil menatap Dani yang duduk di sampingnya.

"Ya mau nungguin aja sih, kenapa gak boleh" ucap Dani.

"Bukan gitu tapi gue ke kantinya nunggu orang-orangnya pada reda dulu" ucap Lala.

"Reda lu kira ujan" ucap Dani.

"Maksud gue nunggu agak sepi dikit" ucap Lala.

"Mana mungkin sih kantin sepi pas jam istirahat" ucap Dani.

"Mungkin kalo orang orangnya pada bawa bekel" ucap Lala tak mau kalah.

"Udah ah ayok ke kantin keburu abis ntar makananya" ucap Dani.

"Iya iya ayok" ucap Lala.

Mereka berdua akhirnya jalan berdua menuju ke kantin dengan sesekali ngobrol dan tertawa bersama. Banyak siswa siswi yang memandang iri kepada keduanya karena dari dulu sampai sekarang mereka berdua bersahabat sangat lama bahkan jarang terdengar ada masalah di antara keduanya.

Sesampainya di kantin Dani dan Lala sama sama celingukan mencari posisi ketiga temannya sampai ada intrupsi tangan dari Reno yang membuat keduanya langsung menuju tempat tersebut.

"Lama amat sih ngapain dulu sih kalian" ucap Reno.

"Tuh si Lala nungguin kantin reda katanya" ucap Dani sambil menyenggol pelan bahu Lala.

"Reda lu kira ujan" celetuk Raskha dengan mulut yang penuh dengan bakso dan kuahnya.

"Telen dulu tuh bakso baru ngomong, gara gara lu ngomong nih sekolah bisa banjir tau gak karena kuah bakso lu yang muncrat-muncrat" ucap Lala.

"Masa sih" ucao Raskha.

"Bodo" ucap Lala yang kemudian duduk di hadapan Dika dan Dani yang duduk di sampingnya dengan makanan yang sudah tersedia di depannya karena tadi pada saat jalan menuju kantin Lala sudah memesan makanan kepada Reno melalui sms.

Kelima orang tersebut lantas langsung menikmati makanannya dengan serius, hanya ada suara sendok dan garpu saja yang saling beradu.

Kalau dilihat-lihat kelima orang tersebut memiliki aura yang sangat kuat semua itu bisa dibuktikan saat melihat keseharian mereka yang saling melemparkan canda dan tawa dan bahkan jarang terlihat mereka ada masalah.

Mungkin mereka semua pintar menutupi masalah mereka dengan canda dan tawanya.

Memang terkadang semua orang mempunyai cara tersendiri untuk menutupi masalah yang di hadapinya dengan canda dan tawa karena dengan itu mereka tidak ingin terlihat lemah dimata orang lain.

About TheirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang