#3 Perjodohan

5.4K 212 4
                                    

Cakka bersandar di tempat tidur Gabriel, Alvin mengikutinya, sementara Gabriel terlihat melamun sambil terlentang di tempat tidur yang sama.

“Kita kesini mau minta penjelasan kenapa loe bisa kecelakaan Gab. Bukan liatin loe ngelamun.”

Gabriel menghela nafas panjang, kemudian menegakkan dirinya dan bergantian menatap sahabatnya itu.

“Gue anggep kecelakaan ini berkah. Loe tau? Gue juga bingung kenapa gue bisa kecelakaan, mobil gue baru, udah di cek sama polisi rem-nya gak blong, jalanan gak ada masalah, guenya ngantuk enggak, maenin hape enggak, apalagi mabok, gak mungkinlah.”

Cakka menatap sahabatnya itu dengan heran. Kecelakaan kok berkah, yang ada kecelakaan itu musibah.

“Loe pasti udah mau nanya kenapa berkah Kka. Sebelum loe nanya gue jawab dulu. Sebelum gue pulang gue liat ada cewek yang koma, cantik banget...”

“Terus loe apain Gab?”

Gabriel mengalihkan pandangannya pada Rio yang baru saja memasuki kamarnya dengan tangan yang sibuk membawa minuman.

“Gue cium dia, akhirnya sadar deh. Dan kalian harus tau ya, ternyata cewek itu udah hampir satu bulan koma. Serasa di negeri dongeng tau gak.”

Gabriel terkekeh sendiri sementara Alvin dan Cakka menatapnya tak percaya. Masa iya di zaman modern gini cuma gara-gara dicium sadar. Mustahil!.

“Kabar loe gimana Kka?” Gabriel berujar mengalihkan perhatian sahabatnya.

“Kabar apa?.”

“Cewek itu.”

Cakka mendesah lelah. Ia menerawang mengingat kejadian kemarin dimana ia bertemu dengan wanita yang kemungkinan Ibu dari wanitanya. Ia menghela nafas lagi.

“Kemaren gue ketemu sama yang mungkin Mama-nya.”

“Kok mungkin?.”

“Gue pernah denger nama Tante-tante yang kemaren kenalan sama gue itu. dan gue yakin nama itu pernah disebutin sama cewek yang gue cari itu. menurut loe gimana Yo? Biasanya loe rajanya urusna beginian.”

Cakka mengalihkan pandangan pada Rio yang duduk di sofa, ia sadar pikiran sahabatnya itu tidak ada di tempat ini. karena pandangan matanya yang kosong.

“Yo...”

“Eh, kenapa Kka?.”

“Loe yang kenapa?.”

Rio terlihat tergagap kemudian berdiri.

“E-enggak. Gue-gue pulang duluan ya, bye...”

“Kemana loe ngedate?”

Rio terlihat berbalik dan meringis kecil.

“Tau aja loe Kka. Dah...”

Cakka bergantian menatap Alvin dan Gabriel yang kemudian mengedikkan bahunya tak faham. Mereka menyadari keanehan salah satu sahabatnya itu, tapi untuk mencari tau penyebabnya itu akan sulit. Karena Rio begitu abstrak. Sulit di baca pikirannya.

Prince's Tale Series 1: She is My CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang