Selanjutnya

596 44 2
                                    

Aku menjelaskan sedikit sosok Lee eun bi. Tak terasa 1 jam berlalu. Aku meninggalkan aula tempat pertemuan berlangsung. Saat aku keluar menjauh dari pintu aula, aku bertabrakan dengan seorang gadis yang membawa banyak buku. Dan buku-buku itu berhamburan jatuh dilantai.

Bruuukk!

"Mianhae, biar aku bantu," ucapku lalu membantunya mengambil salah satu buku itu.

namun dia sudah pergi menjauh meninggalkanku. Berulang kali aku memanggilnya dan berharap dia kembali, namun dia tetap saja melangkah laju meninggalkanku.

"Hai!" Teriakku.

Kulihat dia dari jauh, dia menuju aula di mana aku baru saja keluar dari situ. Aku melihat-lihat isi dari buku yang kutemukan barusan. Dan aku membaca tulisan yang tak asing buat ku. Ya, tulisan itu adalah puisi-puisi karyaku.

"Ternyata wanita tadi adalah salah satu penggemar puisiku", gumamku. Karena ku tau buku ini bukan milikku.

aku menunggu wanita itu keluar dari aula dan mencariku. Aku menunggunya di serambi aula. Saat tempat itu sepi, dia keluar sambil melirik sana sini. Aku tak ingin dia lelah dengan pencariannya, dan akupun mendekatinya. Saat mata kami bertemu dia langsung memelukku. Aku berusaha melepas pelukannya, tapi aku enggan. Karena aku tau, pelukan ini dari penggemar untuk idolanya.

"Aku tak menyangka bisa bertemu dengan idolaku seperti ini. Kamu Yook Sungjae kan ? Perkenalkan Aku Kim So Hyun," dia melepaskan pelukannya dan mengulurkan tangannya. Aku sambut uluran itu.

"Aku Yook sungjae."

"Aku sudah tahu, siapa di kota ini yang tidak mengenalmu," ucap Sohyun.

Aku mengajaknya minum coffee sekedar berbagi cerita. Aku pun mengembalikan buku yang kutemukan tadi.

"Ini bukumu yang tertinggal tadi saat aku menabrakmu," ucapku sambil memperlihatkan buku itu.

"Ahh iya, Gomawo Oppa."

"Oppa?"

"Ne! Ada apa? Apakah kau tidak menyukai aku memanggilmu Oppa?"

Aku tidak menjawab pertanyaannya, aku hanya terus menundukkan kepalaku sambil ku ingat kejadian lalu saat Lee eun bi memanggilku dengan sebutan yang sama.

"Bahkan, aku pergi jauh darimu pun aku masih teringat padamu Lee eun bi," batinku.

"Mianhae, seharusnya aku meminta persetujuanmu dulu untuk memanggilmu seperti itu."

"Tidak masalah, jika kau ingin memanggilku seperti itu," ucapku sambil tersenyum ke arahnya.

"Waahh Daebak, mimpi apa aku semalam, aku hanya perempuan biasa yang bisa memanggilmu oppa dan minum coffe bersamamu saat ini, aku adalah salah satu orang dari ribuan orang yang beruntung sekarang," ucap wanita itu sambil memegang kedua pipinya.

"Sudahlah, tidak usah terlalu berlebihan begitu."

Perbincangan kami cukup lama. Sehingga aku tau latar belakang hidupnya. Dia sama sepertiku. Hidup sebatang kara tanpa keluarga di sini. Akupun bercerita banyak tentang kisahku. Sejak pertemuan itu, kami menjadi akrab dan sering bertemu.

🍃🍃🍃🍃

Sohyun Side.

Seperti aku sedang memenangkan lotre ini, di mana aku bisa bertemu dengan Idoalku, bahkan bisa minum Coffe bersama.

"Sohyun-ah!" Panggil Kim saeron.

Aku masih tidak menghiraukan panggilannya, hingga Saeron menepuk pundakku.

Reinkharnasi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang