Ending.

533 50 8
                                        

"Jae, aku sangat merindukanmu," hanya itu yang ia ucapkan berkali-kali.

aku mencium keningnya. Memberi kehangatan sesaat sebelum ia keluar dari tubuh Sohyun.

"Lee eun bi, tolong jelaskan semua ini sayang. Apa yang sebenarnya terjadi?" tanyaku dalam keheningan.

Dia langsung melepaskan pelukannya. Melangkah menuju pojok ruangan. Dia mengambil kotak yang berisikan gaun pengantin dan cincin pernikahan kami.

"Berikan ini untuk Sohyun," ucapnya sambil menyerahkan kotak itu.

Aku masih tidak mengerti apa yang ia inginkan.

"Tolong jelaskan semua ini Lee eun bi. Aku tak mengerti apa maksudmu dengan gaun ini dan Sohyun ?"

Sohyun terjatuh. mungkin terlalu lama berada di tubuh Sohyun. Dia hanya berbisik padaku.

"Jika kau tak bisa menikahi ku secara utuh. Cukup nikahi Sohyun. Sayangi Sohyun seperti kau menyayangiku dulu. Sohyun adalah diriku. Di dalam diri Sohyun terdapat sebagian dariku. Yaitu mata dan hatiku," Bisik Lee eun bi yang ku dengar samar.

Sesaat tubuh Sohyun semakin lemah. Lee eun bi sudah pergi.

Aku semakin bingung dengan semua ini. Mata dan hati ? apa maksudnya. Aku mencari sesuatu yang bisa menjadi informasi buatku. Dan aku menemukan surat pernyataan donor mata atas nama Lee eun bi. Ku lihat jelas tanda tangan Lee eun bi

Kutinggalkan Sohyun di rumah Lee eun bi karena ia belum sadarkan diri. Aku mencari rumah sakit yang tertulis di surat itu.

Sesampaiku di sana, langsungku cari dokter itu.

"Sejak Lee eun bi tau dia mengalami kanker otak stadium 4, ia langsung meminta kepadaku untuk membuatkan surat pernyataan donor organ tubuh. Saya salut kepada pacar anda. dia sangat antusias untuk membantu mereka yang membutuhkan. Dan sangat kebetulan sekali, sehari sebelum dia koma, ada satu pasien yang membutuhkan donor mata dan hati itu. Lee eun bi menyetujui jika dia di operasi lebih cepat dari perkiraan kami. Anda bisa lihat surat ini, di situ juga tertera resipien atau penerima donor mata tersebut," jelas dokter yang menangani Lee eun bi.

Aku membuka surat yang di berikan dokter Argus. Aku membacanya dengan seksama. ada rasa sakit di dada ini saat membaca nama Lee eun bi sebagai pendonor. Bacaanku terhenti saat aku melihat nama yang tertulis jelas "Kim so hyun" nama seorang penerima donor tersebut. Aku mencoba menampik kebenaran ini.

"ini tidak mungkin," gumamku.

aku langsung meninggalkan rumah sakit itu dan menuju rumah Lee eun bi.

Ku temukan Sohyun masih terbaring lemah. Aku melihatnya dari kejauhan. Tiba-tiba saja aku teringat saat pertama kali kami bertemu, aku seperti melihat Lee eun bi. saat dia duduk di meja no 11 di resto cliq's, saat dia mengetahui keberadaan taman resto itu, saat dia memesan jus wortel. Semuanya seperti sosok Lee eun bi. Saat dia memanggilku Jae untuk yang pertama kalinya dan memesankan aku kepiting rebus tanpa bawang putih, semua terekam di ingatanku. Seperti terulang untuk kedua kalinya saat bersama Lee eun bi. Dan pertama kali menginjakkan kaki di rumah Lee eun bi, dia seperti berada di tempat tinggalnya. Dia mengetahui moment-moment setiap foto Lee eun bi yang ia lihat, semua seperti mimpi bagiku.

Aku melangkah pelan menuju keberadaan Sohyun sekarang. Memegang lembut tangannya, berharap Lee eun bi yang hadir di dekatku. Tapi Sohyun tersadar karena sentuhanku. Aku menatapnya. Kami duduk berhadapan.

"Apa ini? siapa yang melingkari cincin di jari manisku?" Tanya Sohyun menunjukkan jari manisnya.

Kulihat cincin Sohyun yang terselip dijari manis itu. walau ku tau ini semua Lee eun bi yang melakukannya, tapi aku tetap merahasiakannya dari Sohyun.

Reinkharnasi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang