Pertama aku bertemu denganmu, aku tak merasakan sesuatu yang spesial. Tapi semakin lama, aku tau ada yang berbeda dari senyum dan tatapanmu itu. Sesuatu yang bahkan tak dapat ku ungkapkan dengan kata-kata. Hanya dengam membalas menatap dan tersenyum. Setiap hari yang kulalui bersama denganmu, begitu indah. Bahkan aku melupakannya, seseorang yang kuanggap sebagai first love ku.
Teruntuk kamu yang kini berubah. Ini hanyalah kalimat yang tak bisa aku ungkapkan. Kalimat yang tak sanggup untuk ku sampaikan. Jangankan untuk mengatakannya padamu, untuk menatap matamu saja aku gak sanggup.
.
.
.
Aku tau aku salah. Aku tau aku telah membuatmu marah. Bahkan kini aku tau kalau kau membenciku. Aku salah karena membohongi perasaanmu. Maafkan aku... Maaf...
.
.
.
Jika aku harus memilih antara menunggu dan pergi mengejarmu. Aku akan memilih diam dan menunggu. Hingga aku kehabisan napas untuk dihembuskan.
Dari pada harus pergi, mengerjarmu, terjatuh, dan merasakan perihnya luka.
Walau sebenarnya menunggumu lebih menyakitkan dari mengejarmu!.
.
Kalau aku harus menangis dan kehilangan hatiku, Aku Siap! Asalkan melihatmu tersenyum bahagia setiap harinya. Wala senyuman itu bukan untukku...
.
.
Aku berubah bukan karena keinginanku. Tapi karna sikapmulah yang memaksaku untuk Berubah!
.
.
Ajarkan aku untuk melupakan semua kenangan itu!
.
.
Aku tak pernah takut merasakan apa itu sedih, kecewe, marah, perih, dan sakit hati. Larna dengan rasa itulah aku bisa melanjutkan hidupku tanpa dirimu.
.
.
Asalkan aku bisa melihatmu tersenyum bahagia, itu sudah cukup untuk melupakan semua perasaaan itu,
.
.
Aku merasakan sesuatu yang janggal di hatiku. Sesuatu yang sulit untuk dijelaskan dan di mengerti. Sedih, sesak, perih, kecewa, sakit bercampur manjadi satu. Perasaan yang membuatku gelisah!
.
.
.
Teruntuk kamu, Ian.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear'I
PuisiHanya sebuah DIARY. Ga dibaca juga ga apa. Ga penting. Berisi berbagai macam hal. Ini gue juga bingung isinya apaa?!!